PART 31

795 97 10
                                    

Hati itu memang tidak bisa ditebak. Juga tak mau diatur. Hati ingin kita tahu bagaimana suara dan pilihannya.

Seperti Naya yang semalam sudah mencoba berkali-kali untuk menepis desiran aneh itu, tapi tetap tidak berhasil. Bahkan pernyataan Diana di cafe membuat malamnya jadi panjang. Dan malam itulah bayang-bayang Reynaldi Chandrawira mulai berdatangan. Sayangnya, bayangan itu tak bisa Naya cegah. Semakin dicegah, bayangan figur itu terus terngiang.

Apa ini yang orang bilang jatuh cinta?
Seumur-umur, baru kali ini Naya merasakan getaran yang begitu hebat. Dulu pernah sih dia dekat dengan beberapa cowok. Tapi kali ini berbeda.

Alih-alih menepis, sebetulnya Naya sendiri mengaminkan pernyataan Diana di cafe. Entahlah, pikirannya sedang sakit. Naya tidak bisa berpikir jernih. Mana Naya yang dulu?

"Aaahhhhh!! Gue gila! Fix!" Rutuk Naya pada diri sendiri.

Membayangkan saja pipinya sudah semerah kepiting rebus. Apalagi kalau selanjutnya harus berhadapan dengan Aldi.

Mendadak Naya membayangkan figur seorang Reynaldi Chandrawira. Tidak ada yang spesial. Matanya masih dua, hidungnya satu, lubang hidungnya dua. Ah pokoknya anggota tubuh yang tidak ada cela. Tapi pahatan itu terasa sangat sempurna.

Pikirannya juga menerawang jauh dimana mereka pertama kali bertemu. Berawal dari kekepoan Naya dengan teman-temannya, kemudian ketika seleksi masuk OSIS. Dari situ tanpa Naya sadari ternyata tak ada cowok lain yang lebih dekat dengannya selain Aldi. Dan Naya baru menyadari itu.

Kalau begini caranya, muka Naya bisa lelah karena blushing terus. Tapi Naya juga tetap memilih untuk mengkritisi lagi. Jangan-jangan itu hanya tebakan orang-orang saja. Bisa jadi Aldi memandangnya sama seperti teman ceweknya yang lain.

Seperti ada lampu bohlam yang berpendar dikepalanya, Naya buru-buru menyambar ponsel diatas meja rias. Tangannya dengan gesit mulai berselancar didunia maya.

"Kenapa nggak dari kemarin-kemarin gue begini." Ujar Naya puas ketika hasil pencariannya muncul. Ada banyak blog yang menjelaskan beberapa tanda seseorang jatuh cinta. Dan semua itu Naya buka satu persatu.

Banyak sekali sih ciri-ciri orang jatuh cinta. Apalagi setiap blog juga punya pendapat lain. Tapi yang paling Naya tangkap adalah seseorang yang sedang jatuh cinta pasti akan memberi perhatian lebih pada orang yang disukai. Tapi Naya agak bingung, sepertinya Aldi akan perhatian jika moodnya sedang bagus saja. Poin selanjutnya yaitu kerap menghubungi orang yang disukai baik secara langsung maupun melalui chat. Kalau ini jelas Naya langsung mengatakan tidak. Aldi juga tidak pernah berbicara atau chat dia jika tidak ada hal yang penting.

Naya menelungkupkan kepalanya dibantal. Sepertinya usaha yang dilakukan barusan akan berujung sia-sia. Tapi bukan Naya namanya jika rasa penasarannya tidak mendominasi. Beberapa detik kemudian dia sudah mulai membuka artikel blog lain.

"Nah ini dia!" Pekik Naya girang.

Menurut artikel yang dia baca barusan, orang yang sedang jatuh cinta apalagi diam-diam, jika dipanggil oleh orang yang disuka akan menolehkan seluruh tubuhnya. Kemudian ujung kakinya juga akan selalu mengarah pada orang yang disukainya.

Apa harus Naya praktekan dua hal itu besok?

****

Hari ini Naya akan mengeksekusi rencananya. Apalagi kalau bukan mengetes benar atau tidak jika Aldi itu menyukainya. Naya kan harus benar-benar meyakinkan. Jangan sampai dirinya sudah senang tapi ternyata ujung-ujungnya zonk.

Makanya sedari tadi malam, dia sudah menyiapkan dan menyusun bagaimana cara mengeksekusi dua cara semalam.

"Nay, kerasukan ya?" Reza melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Naya. Karena menurut pengamatan Reza, adiknya itu sudah senyum-senyum tidak jelas sampai hampir lima menit.

Make Up HOLIC (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang