1

4K 371 10
                                    

(´・ω・')

Kwon Jiyong baru saja menginjakan kakinya di dorm setelah kembali dari minimarket.

"Darimana hyung?" sapa Hyunseung ketika melihat Jiyong masuk sembari menjilati ujung jarinya.

"Minimarket, membeli pensil," jawab bocah itu sebelum ia mulai melangkah ke dapur dan duduk di meja makan. "Seunghyun hyung belum datang?"

"Seunghyun hyung, Yongbae Hyung, Daesung hyung dan Seungri baru akan datang besok,"

"Ah... begitu? Kalau begitu, bagaimana kalau malam ini kita makan di luar? Ini hari pertama kita pindah,"

"Boleh, tapi kau tidak akan membereskan barang-barangmu dulu?"

"Nanti saja, aku ingin menulis sebuah lagu dulu,"

"Baiklah, kalau begitu aku akan keluar, aku ingin membeli sabun dan pasta gigi,"

"Hm..." jawab singkat Jiyong, membuat Hyunseung menaikan kedua bahunya acuh kemudian melangkah menuju minimarket.

Kwon Jiyong, Jang Hyunseung, Choi Seunghyun, Kang Daesung, Dong Yongbae dan Lee Seunghyun adalah anak didikan sebuah agensi kecil. Sebuah agensi di gedung bobrok depan minimarket. Sebuah agensi dengan satu ruang latihan dance dan satu studio rekaman. Sama sekali bukan agensi yang berpotensi mendebutkan sebuah bintang besar.

Agensi yang baru berdiri dibawah kuasa Yang Hyunsuk itu, tengah berusaha untuk tumbuh di tengah dunia hiburan yang lumayan kejam.

Latihan pertama setelah mereka semua di kumpulkan dalam satu dorm akhirnya datang. Latihan pertama mereka di lakukan sore ini, tiga hari setelah keenam bocah itu tinggal bersama.

"Noona cantik yang bekerja di minimarket berubah menjadi seorang gadis mengerikan," celoteh Seungri begitu kembali dari minimarket.

"Noona cantik?" tanya Jiyong, membayangkan wajah gadis yang kemarin memberinya bonus one plus one. "Rasanya yang bekerja disana tidak lebih tua dariku,"

"Somin noona tidak lebih tua darimu hyung? Mana mungkin, dia bilang dia sudah kuliah dan tidak mau berhubungan dengan bocah seperti Seungri. Kemarin Seungri baru saja di tolak dan tadi kasirnya berubah menjadi seorang gadis yang sangat berbeda," cerita Hyunseung, membuat Seungri mendelik kesal.

"Kenapa kau memberitahu semua orang kalau aku di tolak, hyung? Tidak sekalian membuat pengumumannya di lobby?" protes Seungri yang disusul kekehan kelima hyungnya. "Tapi gadis yang tadi... benar-benar mengerikan... tubuhnya sangat kurus, seperti tulang yang hanya dibalut kulit tipis. Pipinya sangat tirus, ada lingkar hitam di matanya, rambutnya sangat tipis, dia terlihat seperti zombie yang sedang menyusut," ejek Seungri disusul tawa semua orang. Jiyong ingin membela, tapi saat pertama kali melihat gadis yang sama, Jiyong pun memikirkan hal itu. Berfikir bahwa gadis yang memberinya tiramisu cake itu terlalu kurus dan mengerikan.

"Haha, kalian tidak tahu namanya?" tanya Jiyong.

"Siapa? Si kasir Zombie?"

"Hm, kita akan menyebutnya kasir Zombie?" tanya Jiyong sekali lagi.

"Namanya Lisa, si kasir Zombie itu," jawab Hyunseung sebelum pelatih mereka datang dan latihan dimulai.

(´・ω・')

Sudah satu minggu Lisa tidak melihat bocah itu. Mungkin pria itu datang ketika Somin yang sedang bertugas, namun tetap saja Lisa tidak melepaskan matanya dari pintu— berharap bocah itu akan kembali datang.

"Hei," tegur seorang pekerja paruh waktu lainnya— Jung Somin.

"Ah! Eonni sudah datang, kapan? Aku tidak melihatmu,"

Tiramisu CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang