Chapter 5 : Mimpi?? Atau Realita?

558 57 2
                                    

Lilith POV

"A.....a.....a........a........ To-tolong bilang lebih ... Jelas?" - ujarku terbata-bata. Aku tersenyum palsu.

"Sudah jelas kan? Aku menyukaimu."

GUBRAAAK

Aku sweatdrop karena Beelzebub blak-blakan. Benar-benar dah raja ini....

"A-aku akan kembali!" - jawabku lalu lari.

Aku segera ke kamar, menutup pintu keras-keras dan duduk di depan pintu. Aku memeluk lututku.

Ta-tadi itu bohong kan?

"Aku menyukaimu"

Aku menggeleng kepalaku keras-keras.

Tidak! Tidak! Jangan kepikiran terus.

Aku memakai jaket dan berjalan cepat menuju dunia manusia.

"Ah, nona mau一"

Aku berlari cepat sekali. Entah kemana tujuanku, aku hanya tetap berlari.

Sialaaaaan! Raja itu blak-blakan sekali sih! Bikin aku gagal paham saja!

Kalau aku kesal atau marah, aku akan menghancurkan barang-barang yang ada di dekatku atau berkata kasar. Kalau aku malu atau sedih, aku akan kabur ke mana saja.

Aaah ... Aku jadi mikirin terus kan?

BRAK

Aku menonjok tiang listrik yang ada di sampingku sampai patah. Aku sudah kesal ... Karena bingung mau jawab apa.

Aku mulai lari lagi. Aku sudah berputar-putar terus. Tapi mau kemana dan mau ngapain? Tidak ada tujuan. Cuma lari aja.

Terima gak ya?

EEEEEEEHHHHHHH KEPIKIRAN LAGI KAN????!!!!!! SIAAAAL!!!!!

Wajahku otomatis memerah lagi. Aku langsung kembali ke dunia iblis. Ke kamarku dan membanting pintu.

BRAK

Ukh ... Bagaimana ini?!

Dan lagi, wajahku memerah tomat. Aku bingung mau jawab apa. MASA KUJAWAB 'Aku juga menyukaimu' GITU???????!!!!!!!!!!!

Klak

Setelah aku membuka pintu, aku kaget karena tiba-tiba wajah Vie ada dekat di depanku.

"HIIIIIIIYYYYYY!!!" - Teriakku. Otomatis aku loncat kebelakang dan berdiri di atas lemari.

"Hehe, maaf. Kaget ya?" - tanyanya.

"Yaiyalah! Dasar bodoh! Mau bilang apa ha?!" - tanyaku galak.

"Haha. Makannya kubilang. Selamat yaa." - ujarnya dengan nada meledek.

"Kau ini benar-benar ... Memangnya Beelzebub memberi tahumu kalau dia mau 'menembak'ku?" - tanyaku dengan wajah merah.

"Ciyeeee wajahmu seperti kepiting rebus一"

BLETAK

Aku menjitaknya keras-keras. Sampai-sampai kepalanya benjol.

"Sakiiiit!"

"Makannya jangan macam-macam! Jawab sekarang! Memangnya dia memberitahumu?"

"Bukan. Beliau bilang 'tolong panggilkan Lilith'. Tapi, kau jangan lupa sama kemampuanku sebagai iblis petarung donk. Aku kan bisa melihat masa depan." - ucapnya sambil memegangi kepalanya.

"Haha ... Aku tidak lupa kok. Tapi kau jangan seenaknya donk." - jawabku.

"Itu untukmu. Di dunia iblis semua iblis petarung bisa memakai kekuatan tanpa batas. Sedangkan kau itu beda sendiri. Karena kekuatan besarmu itu, ada bayarannya. Kau bisa lebih cepat kehabisan energi. Itu sebabnya kau lebih sering bertarung tangan kosong ataupun memakai senjata." - jelasnya.

Queen Of Hell ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang