Chapter 18 : Kabar Buruk

208 30 0
                                    

"Ah ... Nyonya ... Te-terima kasih banyak." - ujar Zaleos.

"Bukan masalah. Aku tau seberapa berharga anak bagi kita. Tapi ... Kurasa itu lain hal bagi para raja iblis." - balas Lilith.

"Aku tau soal itu ... Yang mulia ... Kadang menyerangmu atau anaknya bukan?" - tanya Zaleos lalu berjalan pergi, diikuti Lilith.

"Benar. Tapi ... Beelzebub paling sering menyerang Belial diantara kami bertiga. Alasannya karena Belial tidak mau menjadi raja (pengganti), namun Beelzebub memaksakan kehendaknya agar Belial bisa menjadi raja. Sedangkan Mirami juga harus belajar, namun dia sangat nekat untuk keluar sehingga memiliki kebebasan." - jelas Lilith.

"..." - iblis bermata biru (Zaleos) itu pun tidak menjawab lagi, dan memilik ingin mendengarkan Lilith.

"Diantara para raja ... Mungkin hanya Asmodeus yang sama sekali tidak menyakiti anaknya. Mammon tidak melindungi putranya dan malah meninggalkannya. Belphegor hanya menganggap putranya sebagai barangnya karena dia memang hanya klonnya. Leviathan membiarkan putrinya boleh dibunuh ibu dan juga kakaknya. Baal terlalu memaksa Belial dan Mirami. Kalau Amon ... Dia tidak memperbolehkan putrinya keluar istana. Semuanya tidak punya kebebasan." - jelas Lilith.

"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau sama dengan yang mulia?"

"Tidak, itulah masalahnya. Aku ingin memberi Belial dan Mirami sedikit kebebasan, tapi tentu saja tidak bisa. Dalam pasangan suami istri sudah jelas bahwa suami yang lebih atas pangkatnya. Karena itu aku tidak mau melawannya meski aku bisa saja mengalahkannya." - jawab Lilith sambil terkekeh.

"Tapi ... Dilihat dari gaya bicara Yang Mulia ... Cepat atau lambat pasti Yang Mulia akan mengusir Forneus." - balas Zaleos.

"Memang. Tapi, di saat itu, aku akan tetap bicara dan meminta Forneus tetap disini." - balas Lilith dan tersenyum.

"Terima kasih, nyonya." - Lilith mengangguk sambil tersenyum lalu kembali ke ruang pusatnya (tahtanya dan Baal).

"Yang mulia, Dantalion ingin bertemu anda." - ujar salah satu pelayan.

'Dantalion? Sudah lama sekali sejak terakhir bertemu dengannya.' - batin Lilith.

"Ada sesuatu yang harus kulaporkan ... Yang mulia ..." - ujar Dantalion seraya membungkuk.

"Kau mengganggu waktuku. Cepat katakan." - pintah Baal.

"Di dunia manusia, aku ... Bertemu dengan anak Mammon." - balas Dantalion.

'What the一 anaknya masih hidup?!' - batin Lilith kaget. Dia sudah tau siapa anaknya.

"Anak? Tau darimana itu anak Mammon?" - tanya Baal. Lilith juga mempertanyakan hal yang sama.

"Kekuatannya sama persis dengan Mammon ... Kekuatannya masih lemah, jadi kupikir itu anaknya." - jawab Dantalion.

"Lalu dimana anak itu sekarang?" - tanya Baal lagi.

"Kutinggalkan karena kupikir dia berbahaya ..."

BRAK

"DASAR TIDAK BERGUNA!! Sudah tau itu ancaman ... Tapi kau malah kabur?! Kau bilang dia lemah ... Tapi kau masih kabur?! Kau pengecut ... Makannya dulu kau kuusir dari sini." - ujar Baal geram dengan apinya yang berkobar dimana-mana. Ups, kecuali di sekeliling Lilith.

"Ma-maafkan saya, saya akan segera kembali dan membunuhnya一"

"Tidak perlu! Aku akan mengutus orang lain yang lebih bisa diandalkan. Aku tidak butuh iblis tidak berguna sepertimu. Kau membuang watuku. Sekarang cepat pergi!" - pintah Baal.

Queen Of Hell ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang