Chapter 13 : Pengkhianatan

310 39 0
                                    

"Jadi aku tinggal pakai saja?" - tanya seorang anak perempuan berkuncir dua ke samping sambil menerima sebuah boneka dari Lilith.

"Yup. Gremory kan suka boneka, dan daripada kekuatanmu hanya segitu saja, kubuatkan saja boneka. Kau bisa mengendalikannya semaumu." - jawab Lilith sambil tersenyum.

"Wah, terima kasih, nyonya! Huh, Berith selalu mengejekku karena tidak bisa memakai kekuatanku dengan maksimal, sekarang aku bisa!" - sahut Gremory menggembungkan pipinya kesal.

"Iya iya. Berith mungkin tidak bermaksud begitu. Tapi, Gremory, berjanjilah satu hal. Jangan memakai bonekanya untuk hal buruk, ok?" - tanya Lilith dan mengelus kepala Gremory.

"Ya!" - balas Gremory dan berlari pergi.

"Kau seperti ibunya." - samber seorang pria bermata merah muda seraya ayah dari Gremory.

"Kurasa beritahu saja intinya, Eligor. Tidak perlu basa-basi." - balas Lilith dan memiringkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Kau mengingatkanku pada ibunya yang sudah meninggal. Kau juga peduli pada anak lain." - jelas Eligor singkat, padat, jelas selaku ayah dari Gremory.

"Wah~ tuan putri sudah punya boneka sekarang? Pemberian nyonya ya?" - tanya suara pemuda (iblis) dan meledek Gremory.

"Berith kau berisik!"

"Ampun ampun, jadi putri jangan suka marah-marah donk. Nanti cantiknya ilang." - balas Berith masih dengan nada meledek super duper menyebalkan.

"Berith bicara sekali lagi maka akan kubunuh kau!" - ancam Gremory. Perempatan imajiner muncul di seluruh wajahnya.

'Pantes ...'

"Eligor ... Apa hubungan antara Gremory dengan Berith?" - tanya Lilith.

"Hanya teman. Berith sudah bersama Gremory sejak Gremory masih kecil." - jawab Eligor.

"Sadarlah, Gremory masih berumur 12 tahun. Dia masih kecil juga." - balas Lilith sweatdrop. 12 tahun pada iblis sama dengan 4 tahun pada manusia.

"Maksudku, sejak Gremory berumur 3 tahun."

'Tapi entah kenapa aku punya firasat buruk dengan Berith. Kurasa hanya perasaanku saja. Kalaupun benar pasti Beelzebub sudah mengusirnya dari sini.' - Lilith menghela napas.

"Nyonya, anda berdua dipanggil oleh Yang Mulia." - ujar seorang wanita pelayan. Lilith mengangguk lalu berjalan kearah Beelzebub.

"Ada apa memanggilku?" - tanya Lilith. Pertanyaannya selalu sama ketika Beelzebub memanggilnya.

"Kita akan mengunjungi Amon. Dia bilang ada yang ingin dilaporkan." - jawab Beelzebub. Lilith mengangguk dan berjalan mengikuti Beelzebub.

Sesampainya disana, Beelzebub masuk ke teritori Amon dan berdiri di sebelahnya, Lilirh mendekat pada Beelzebub.

"Apa yang ingin dilaporkan?" - tanya Beelzebub dan Lilith bersamaan.

"Mungkin sedikit terlambat. Soalnya pria itu kan ... Suka ketiduran." - jawab Amon, dan tepat waktu saat Belphegor sudah ada disana.

'What the ...'

"Ada apa?" - tanya Beelzebub. Belphegor tidak menjawab dan menatap Lilith yang berada di belakang Beelzebub dengan tatapan 'Kenapa kau juga disini?'

Lilith hanya menggeleng keras dan memberikan tatapan 'Jangan. Ungkit. Ungkit. Soal. Kemarin.'. Untungnya dua raja iblis terkuat di neraka itu tidak menyadarinya.

"Terakhir saat pertarungan dengan malaikat, aku melihat Mammon mengambil sebuah batu merah yang jatuh dari tubuh malaikat itu." - jelas Belphegor singkat, padat, jelas.

Queen Of Hell ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang