Chapter 11 : Rencana

288 35 0
                                    

Tanpa pertengkaran sedikitpun, Beelzebub langsung mengijinkan Lilith untuk pergi bertemu dengan Mammon.

Kenapa? Alasannya cukup simpel dan ada 2. Satu, Beelzebub percaya Lilith akan baik-baik saja karena you know lah istrinya kalo marah bagaimana. Kedua, karena Beelzebub sendiri tidak terlalu overprotective dan tidak mengikat kebebasan istrinya.

Lilith benar-benar datang ke pertemuan itu, tepatnya di kerajaan Mammon. Dan ternyata, yang ada disana tidak hanya Mammon. Tapi Belphegor dan juga Asmodeus.

"Kupikir kau tidak akan datang. Kau terlambat." - ujar Mammon dengan senyuman (setan).

"Aku sengaja terlambat untuk berjaga-jaga tidak ada bawahanmu yang menguntitku." - balas Lilith datar.

"Haah, ratu iblis memang berbeda ya." - gumam Mammon menghela napas, lalu matanya tertuju pada Lilith yang sudah duduk.

"Menurutmu jika terjadi perang antar raja, kau dan Baal akan berada di pihak siapa?" - tanya Mammon dan melipat kedua tangannya.

"Kau hendak bertanya dengan basa-basi selagi kalian bertiga ingin menghancurkan Amon?" - tanya Lilith tiba-tiba. Ketiga raja disana terbelalak kaget.

"Kalian pikir aku tidak tau? Apa alasan kalian mengajakku, padahal sudah tau jawabannya? Aku bisa memberitahu Beelzebub dan Amon kapan saja." - sambungnya dengan tatapan datar.

"Alasannya mudah. Karena kau adalah ratu terkuat di neraka. Dan kau pasti tidak akan memberitahu mereka berdua. Kau sama sekali bukan orang yang tipe mengadu." - balas Mammon. Lilith sedikit terkejut. Siapapun itu, raja iblis memang tidak bisa diremehkan.

"Belphegor, tidak kusangka kau akan ikut-ikutan dalam hal ini. Begitu pula denganmu, Asmodeus. Maka kutanya, kalian ikut karena keinginan raja ini saja atau memang ingin?" - tanya Lilith, melirik dua raja lainnya yang diam saja.

"Baiklah. Kau menang. Pertanyaan pertamamu, Beelzebub pasti akan di pihak Amon. Dan jelas bukan? Bila Beelzebub memihak pada Amon, maka aku tidak akan mengkhianati dia." - sambungnya.

"Apa kau yakin? Terlihat keraguan di matamu." - balas Mammon.

"Sudah. Apapun itu, aku memang tidak akan melaporkan pada Amon maupun Beelzebub. Tapi jawaban yang kupunya hanya satu. Kutolak." - ujar Lilith, beranjak dari kursinya dan berjalan pergi, sampai sejulur tanaman mengikatnya sekaligus menahannya agar tidak pergi dan beberapa pedang kecil bersinar mengepungnya.

"Aku tidak bilang kalau kau boleh keluar dulu. Kalau kau tidak mau, maka aku akan memaksamu." - ujar Mammon dengan senyuman setan ala dirinya, sedangkan Asmodeus dan Belphegor bertampang datar.

"Kau pikir ini bisa menghentikanku?" - tanya Lilith. Lilith langsung memotong semua tumbuhan itu dengan belatinya dan menghilang dengan cepat.

"..." - yang ada di dalam ruangan semua terbelalak. Bukan karena Lilith yang menghilang secara tiba-tiba, tapi ...

"Lilith ... Kabur dari pertarungan?" - ya. Lilith sekalipun tidak pernah kabur dari pertarungan, meskipun lawannya lebih kuat darinya.

Di sisi lain, terdapat Lilith yang berdiri di belakang kerajaan Beelzebub. Dia menghela napas sambil bersandar di dinding.

'Kalau aku juga membawa anakku, aku tidak mau ambil resiko. Bisa saja serangannya mengenai perutku.' - batin Lilith, dan masuk ke kerajaan.

"Bagaimana hasilnya?!" - tanya Vie tiba-tiba sebelum Lilith masuk ke ruangannya.

"Rahasiakan ya. Mereka mengajakku untuk bekerja sama dengan mereka untuk menggulingkan Amon, tentu saja kutolak. Karena Beelzebub pasti akan memihak Amon. Aku tidak mau mengkhianatinya." - jawab Lilith.

Queen Of Hell ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang