Chapter 31 : Penguasa Waktu

143 24 0
                                    

"Padahal aku kira aku sudah bisa mengalahkan kalian. Nyatanya tidak. Ternyata rumor memang benar ya." - ujar Draya tanpa rasa takut sedikitpun di matanya. Padahal tanaman Lilith yang disatukan dengan api Baal sedang mengikatnya. Dia bisa terbakar kapan saja.

"Pasangan paling mengerikan adalah pasangan kerajaan Baal. Kalian jelas ditakuti kalau seperti ini." - lanjut Draya. Lilith hanya mendengarkan saja sama seperti Baal. Padahal dalam hati Lilith ...

'HALAAAAH BANYAK BAC** LU ANJ*** KASIH TAU GW DIMANA BELIAL AMA MIRAMI GOB***! GAUSAH BASA-BAAI LU TA*! ASDFGHJKL!' - hanya saja dia mencoba menjadi 'cool' namun tetap gagal :v

Namun dalam sekejap, lingkungan neraka sekitar sana dalam radius sekitar 50 km dipenuhi dengan aura membunuh disertai senyuman setan Lilith. Draya sampai merinding saat ada tanaman-tanaman lainnya juga mulai merambat ke wajahnya.

"Hei, kau bicara soal rumor kenapa tidak bicara soal teori? Kalau kau membuat ratu dan raja marah maka kau akan kehilangan setiap anggota tubuhmu satu persatu sampai kau mati." - balas Lilith sambil mengambil belatinya. Dia berniat menyiksa (lagi).

Dan percayalah, kalau kalian mengenal Lilith, kalian tidak akan mau disiksa olehnya.

"... Kau mau apa?" - tanya Draya tegar.

"Bukankah jelas? Menyiksamu sampai kau mengatakan dimana Belial dan Lilith dan tujuanmu." - jawab Lilith dan mendekatkan ujung belatinya kearah mata Draya.

Tangan Lilith yang bebas mengambil pedang Draya dan melemparnya kearah Baal. Baal mengambilnya dan membakarnya sampai menjadi abu.

"Mengagumkan. Padahal kau yang menyerang duluan dengan tegar. Tapi sekarang malah kau yang ketakutan karena merasa menyesal sudah mau menyerang kami." - ucap Lilith (sengaja basa-basi :v).

"Lalu kau mau apa?"

"Detak jantungmu dan nafasmu benar-benar menjadi terasa kalau kau berharap aku tidak melakukan apapun padamu. Matamu bahkan memperlihatkan kalau kau menyesal sudah mengikuti permintaan Lucifer. Kau menjadi pengikut Lucifer setelah aku usir." - jawab Lilith dan menusuk belatinya ke mata Draya perlahan-lahan, dan menutup mulut Draya agar tidak keluar teriakan.

"Lucifer memberimu kekuatan agar kekuatanmu juga bisa berpengaruh pada bangsawan. Tapi gagal juga karena kami sudah tau semuanya. Hanya berpengaruh sebentar. Kekuatan pinjaman memang tidak hebat."

Ditambah juga tanamannya terbakar semakin besar dan membakar tubuh Draya perlahan-lahan. Pasangan suami istri yang kejam :')

"BAIKLAH AKU MENYERAH!" - teriak Draya dan menggigit telapak tangan Lilith. Ya tidak luka sih. Sembuh lagi juga akhirnya.

JRASH

"!!!!!" - namun terlambat. Belati itu sudah terlalu dalam masuk ke mata Draya dan akhirnya tercongkel keluar. Lilith masih menutup mulutnya.

"Terlambat. Kau tunggu disini ya dan aku akan bicara sebentar dengan Baal." - pintah Lilith santai dan berjalan kearah Baal.

"Beelzebub, menurutku dibandingkan menyurunya memberitahu dimana Belial dan Mirami, aku memilih hal lain yang hanya dia bisa lakukan." - jelas Lilith.

"Menyuruhnya mengembalikan waktu sampai sebelum kita diserang dan kita membantu Belphegor? Itu bukan ide bagus." - udah ketahuan duluan.

"Menurutku bagus. Dengan begitu semua bisa diantisipasi. Aku memang tidak yakin kita bisa selamat ... Paling tidak aku bisa melihat mereka berdua lagi." - jawab Lilith, namun ternyata air mata keluar dari matanya.

"?!"

"Baru saja aku tidak lagi merasakan kekuatan mereka ... Lucifer membunuh mereka berdua ... Sengaja agar aku kehilangan kontrol dan menghancurkan neraka dengan tanganku. Karena itu aku mau hal itu." - pinta Lilith. Baal memejamkan matanya, memeluk kepala Lilith mendekat ke pundaknya, lalu bicara.

Queen Of Hell ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang