Chapter 17 : Kehancuran

191 33 2
                                    

"Karena mereka berdua saling mencintai." - jawab Belial.

"Tapi kelihatannya tidak ..." - gumam Mirami namun karena berada di pangkuan Belial, Belial bisa mendengarnya.

"Mereka tidak perlu melakukan hal romantis untuk membuktikkan bahwa mereka saling mencintai. Aku juga begitu padamu." - balas Belial sambil menaruh Mirami di lantai lalu berdiri untuk mengambil minum.

"Ya karena kau saudaraku!" - lalu hening sebentar.

"Belial, bagaimana kita dibuat?"

BRUUUUUUSH

Sukseslah Mirami membuat Belial menyemburkan air yang sedang diminumnya. Dan tentu saja, wajah kakaknya kini memerah seperti matanya.

"Kenapa kau menanyakan itu?" - tanya Belial.

"Hanya mau tau. Karena aku bingung bagaimana aku dan kau dibuat." - wajah Belial menjadi semakin merah.

"Apa Asmodeus meracunimu?" - Mirami menggeleng.

"Bagaimana kita dibuat? Kau tau darimana? Kenapa aku tidak tau? Kita kan seumuran." - tanya Mirami tidak terima.

"Aku pernah membacanya. Dan kita dibuat dari ibu. Sudah jelas?" - Belial mencoba tenang, namun gagal.

"Ya itu aku tau. Maksudnya bagaimana kita benar-benar dibuat sampai bisa datang dari ibu?" - dan Belial menjadi sangat merah sekarang. Dasar Mirami polos :')

"Kau tidak perlu tau. Kalau mau tanya saja pada ayah atau ibu. Mereka pasti bisa jawab, dan mereka ada di ruang kerja." - pinta Belial lalu berdiri.

"Akan kutanyakan, kau ikut?" - Belial menggeleng.

"Vie mengajakku berjalan-jalan dan ibu sudah memberi ijin." - jawab Belial lalu keluar.

"Kencan melulu ..." - gumam Mirami dan ikut keluar juga lalu masuk ke ruang kerja Baal dan Lilith.

Klak

"Hm? Ah, Mira jarang sekali kau kesini. Ada apa?" - tanya Lilith sambil menyodorkan air mineral pada Baal.

'Kalo aku tanya mereka akan seperti Belial atau tidak ya?' - tanya Mirami dalam hati.

"Aku ingin menanyakan sesuatu. Aku sudah tanya ke Belial tapi dia bilang tanya saja ke kalian." - jawab Mirami.

"??" - Lilith dan Baal meminum minumannya bersamaan.

"Bagaimana aku dan Belial dibuat?"

BRUUUUSH

"Uhuk!"

Dan akhirnya benar saja. Lilith menyemburkan airnya, dan Baal tersedak akibat pertanyaan luar biasa dari Mirami.

/ / gak bisa bayangin :')

"Pe-pe-pertanyaan macam apa itu?!" - tanya Lilith dengan wajah merah total.

"Aku mau tau." - wajah Lilith masih merah total.

"Kau saja yang jawab ... Aku yakin kau bisa." - gumam Lilith lalu duduk di kursinya, menutupi wajahnya yang masih merah. Sedangkan Baal? Masih tenang.

"Tidak usah tau dan jangan mencari tau." - jawab Baal.

'What the一'

"Jangan tanya siapapun lagi." - sambung Baal lalu berjalan keluar.

"Oke, begitulah. Turuti saja ayahmu ok?" - pinta Lilith lalu keluar dan menyusul Baal.

"??" - Mirami masih tidak bisa mencerna kalimat orang tuanya.

Queen Of Hell ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang