"Kesepian adalah tidak punya siapapun. Kesunyian adalah tidak membutuhkan siapapun."
- Rean Kainand -
🍀
New york, 7 PM.Sudah menjadi rutinitas bagi pria si pemilik mata amber. Teh jasmine hangat mengisi malam yang beku bersama lantunan musik klasik menggaung dalam apartemennya.
Pria itu menyesap pelan-pelan teh jasmine yang masih mengepulkan asap. Pemandangan salju di balkon apartemen jadi tontonan menarik sejak tadi pagi. Salju pertama di bulan Desember.
Ia ingat pertama kali datang ke kota itu, salju menyambut dengan cara tersendiri. Gugurannya seolah jadi penyembuh hati yang merindu. Entah kenapa setiap kali melihat salju yang teringat adalah masa lalu. Masa remaja yang dikata orang sebagai transisi dari kanak-kanak menjadi dewasa, baginya adalah masa paling menyesakkan.
Kemarin malam adalah puncak kerinduannya. Usai mengadakan konser tunggal di Carnegie Hall, pria itu terbawa perasaan.
Pasalnya, ada satu dua lagu yang ia gubah untuk seseorang yang mengendap di dasar hatinya. Satu per satu ingatan itu menyeruak masuk dan membuat dengungan di telinganya semakin peka.
Pesan masuk bertubi-tubi dari ponsel yang ditaruh di atas nakas. Pria itu menatap malas. Tidak ia gubris sama seperti malam-malam sebelumnya. Tapi kali itu hatinya merasa lain. Satu bagian darinya memaksa untuk membuka pesan. Ia menghela napas, diseruputnya lagi teh jasmine di tangan.
Kemudian diraihnya ponsel pintar hingga memunculkan pesan masuk di layar.
Grup chat.
Pria itu menelan ludah dramatis, sebab ia baru saja tergabung dengan orang-orang di masa lalu.
Malam itu, ia sempurna tersedot ke masa yang susah payah dilupakan.
Masa SMA.
🍀
Jangan lupa like dan komen.
Follow me at IG @liani.april_Author
Liani April
KAMU SEDANG MEMBACA
F. E. A. R [Tamat]
Teen Fiction(Book #1 F.Y.M Universe) Kisah empat orang remaja dengan masalahnya masing-masing. Rean Kainand, laki-laki berkemampuan Hyperacusis yaitu kepekaan terhadap suara. Ia harus menekan emosi agar telinganya tidak berdenging setiap kali emosi meningkat...