"Marah lebih masuk akal daripada putus asa."
- Eza Harudi -
🍀
"Aku suka kamu, Eza!"
Kalimat itu meluncur tanpa bisa tertahankan. Kali ini Eza mendengarnya dengan baik. Saking jelasnya, ia hanya bisa termangu menatap binar mata Sanny.
"Apa?" Eza hanya memastikan. Berharap ia salah dengar. Karena bila benar, Sanny benar-benar gila.
"Aku suka kamu. Dari awal kita ketemu aku memilihmu jadi laki-laki yang aku mau," jawab Sanny sembari memilin ujung bajunya.
"Sanny... kamu sadar ga apa yang kamu bilang ini..."
"Tahu, aku tahu. Mungkin ini ga adil buat Rean, tapi aku terima dia karena aku ingin dekat sama kamu. Tujuanku adalah kamu, Za!"
Eza buang muka, menggeleng berkali-kali. Ini bukan kali pertama ia dapat pernyataan cinta, biasanya selalu ia selesaikan dengan mudah. Masalahnya adalah orang yang menyatakan cinta kali ini adalah pacar Rean. Sahabatnya sendiri.
"Engga, kamu pasti lagi bercanda," gumam Eza kemudian.
"Aku serius Eza."
"Sanny... kamu pacar Rean."
"Terus kenapa? Memang, aku bersalah karena memanfaatkan Rean. Tapi perasaanku ga bisa dibohongi."
Eza mengeraskan rahangnya. Tidak lagi muncul senyum ataupun mata teduh dari wajahnya. Eza sempurna merasa harus menegaskan satu hal.
"Kamu tahu, Sanny... Yang kamu lakukan sekarang itu bukan cuma menyakiti hati Rean, tapi kamu juga akan menghancurkan persahabatanku sama Rean."
Eza berubah serius. Ia kehilangan ketenangannya kini. Sosok laki-laki baik mendadak raib dalam detik air mata menggenang di sudut mata Sanny.
"Oke, sekarang Rean ga di sini. Tapi nanti dia akan tahu, lalu setelah itu kamu berhasil membuat skenario terburuk buat kami berdua."
Sanny mulai menitikkan air mata. Ia kecewa laki-laki idamannya berubah drastis dan menyerangnya. Mana Eza yang dia kenal?
"Sanny... Rean sangat menyukai kamu. Pertama kali dalam hidupnya ada perempuan yang buat dia jatuh cinta. Aku kecewa karena perempuan itu justru menyia-nyiakan rasa suka dia yang tulus."
Sanny menunduk, ia mulai terisak. Eza tidak berhenti mencecar, sekali lagi butuh penegasan.
"Lupakan perasaan kamu ke aku, Sanny. Ini belum terlambat. Jangan berharap aku akan balik suka sama kamu, sampai kapanpun hal itu ga akan pernah terjadi."
Sakit... hati Sanny sangat sakit.
Sanny mendongak, ia menatap laki-laki yang mendadak tidak ia kenali ini. Ia menahan emosinya, menahan isakan yang akan membuat suaranya sumbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
F. E. A. R [Tamat]
Teen Fiction(Book #1 F.Y.M Universe) Kisah empat orang remaja dengan masalahnya masing-masing. Rean Kainand, laki-laki berkemampuan Hyperacusis yaitu kepekaan terhadap suara. Ia harus menekan emosi agar telinganya tidak berdenging setiap kali emosi meningkat...