Januari menyandarkan dahinya dipundak Dominik. Melingkarkan kedua lengannya dipinggangnya.
Dia tidak bisa merasakan senangnya saat Dominik memboncengnya dengan motor seperti biasa.
Ucapan Dion masih jelas terdengar di telingannya.
Apa Dominik yang sebenarnya seperti itu?.
Apa dia akan meninggalkan Januari setelah mendapatkan apa yang dia inginkan?.
Apa yang Dominik inginkan?.
Januari melupakan satu hal penting.
Semua yang dekat dengannya. Mengucapkan kata manis untuknya. Pada akhirnya hanya akan meninggalkannya.
Januari sadar itu.
Namun dia tidak memperdulikan kenyataannya. Setelah lama dalam kesendirian, akhirnya Dominik datang. Januari kembali merasakan nyamannya kehangatan saat seseorang dekat dengannya. Menemaninya.
Dominik akan meninggalkannya. Cepat atau lambat.
Tapi dia tidak menginginkan itu.
Januari mempererat pelukannya.
Dominik merasakan kencangnya pelukan Januari. Melepas tangan kirinya dari stang motor. Menggenggam tangan januari yang ada di perutnya.
--------
" kamu diam hari ini."
Januari mengangkat wajahnya. Melihat Dominik yang berdiri didepannya yang hanya memakai celana jogging. Memperlihatkan otot- otot sempurnanya. Tinta tato yang menutupi hampir semua kulitnya.
Januari menelan ludah melihat pemandangan didepannya. Kembali menundukkan wajahnya. " ...aku memang seperti ini..."
" hmm.. Aku merasa kalau kamu memikirkan sesuatu."
Januari menggeleng kepalanya." hanya memikirkan pekerjaan." ucapnya dengan senyum kecil.
Bohong. Dia masih terpengaruh dengan ucapan Dion.
" oke." Dominik menarik tangan Januari, membuatnya berdiri dari tempatnya duduk.
Dominik gantian duduk ditempat Januari tadi duduk. Membawa januari untuk duduk dipangkuannya.
" mungkin aku bisa membantumu melupakan pekerjaanmu."
"......"
( lg g' mood nulis smut. Maap..(*>.<*) )
--------
Mereka berbaring diatas sofa. Berpelukan hanya dengan selimut menutupi tubuh telanjang mereka.
Januari menghadap dada bidang Dominik. Melarikan ujung jarinya mengikuti garis- garis hitam berbentuk kepala burung diatas dadanya.
Pertama kalinya Januari melakukannya dengan pria. Dengan Dominik.
Pinggangnya sakit. Bagian bawahnya sakit. Seluruh tubuhnya terasa sakit.
Tapi kenapa dia ketagihan. Dia ingin melakulannya lagi. Dia ingin terus melakukannya dengan Dominik.
Aneh.
Berpikir seperti itu hanya membuatnya teringat sesuatu.
Sesuatu yang membuatnya takut.
Januari menenggelamkan wajahnya didada Dominik. Mendengar degub jantung Dominik. Merasakan kehangatan yang keluar dari tubuhnya.
" apa kau akan meninggalkanku?"
Dominik yang setengah tidur hanya mengeluarkan suara."hmm...". Januari yang berada dalam pelukannya merasakan getaran dari dadanya.
"kau akan pergi dariku...?"
