Januari masuk kedalam kamar mandi yang tersambung di kamar tidur mereka. Dari depan pintu dia melihat Dominik berdiri didepan cermin yang terpasang diatas wastafel. Serius melihat pantulan wajahnya sambil melarikan tangannya di rahang tegas yang kembali ditumbuhi rambut tipis.
Tapi yang lebih menarik perhatian Januari adalah Dom yang hanya memakai celana panjang longgar dan bertelanjang dada. Memamerkan tubuh berotot sempurna yang membuat Januari merasa panas.
Dan jangan lupa dengan semua tato yang menutup sebagian lengan dan dada kekar itu.
Januari jadi pengen melakukan banyak hal dengan tubuh sempurna itu.
"Aku gak tau kalo kamu juga orang yang narsis." Ucap Januari berjalan mendekati Dom. Dari belakang melingkarkan kedua lengannya diatas perut sixpack Dom. Meletakkan dagunya diatas pundak Dom merasakan dengan ujung jarinya semua lekuk yang terbentuk diperutnya.
Dom tertawa. Januari merasakan getaran yang dialirkan tubuh Dom dari setiap tawanya membuat perutnya berdesir.
"Kau tau kenapa orang suka melakukan foto selfie?." Tanya Dom tiba- tiba membuat Januari mengangkat kepalanya melihat Dominik dari balik kaca matanya. Memperlihatkan wajah bingung, tidak mengerti dengan pertanyaan random kekasihnya.
Dom yang melihat wajah bingung Januari kembali tertawa sambil melayangkan kecupan kecil diujung hidung Januari.
",Karena mereka narsis. Mereka percaya diri dengan wajah mereka. Jadi kau gak bisa menyalahkannku kalau aku 'narsis'. Apa lagi dengan wajahku ini." Ucap Dom sambil mengerlingkan matanya pada Januari.
Januari mengerutkan dahinya. Melihat Dom tidak percaya.
"Sombong!." Dengus Januari hanya membuat Dominik tertawa.
Tapi memang kenyataan kalau Dom memiliki wajah tampan yang diatas rata- rata.
Januari melihat pantulan wajah Dominik dicermin. Iya, dia memiliki kekasih yang luar biasa tampan. Dan itu yang membuat kepercayaan dirinya tumbuh semakin besar.
Jujur saja dulu dia tidak pernah membayangkan atau berpikir akan memiliki seorang PRIA sebagai kekasih. Bahkan dia tidak pernah membayangkan berpacaran dengan wanita. Karena dia terlalu takut menjalin suatu hubungan. Karena dia selalu takut kalau dia tidak cukup baik untuk orang lain. Karena dia tidak sempurna. Karena dia pengecut dan penakut yang bersembunyi didalam kesendirian. Karena kesendirian itu memberikan rasa AMAN padanya. Tidak ada orang yang akan mengatakan betapa buruknya dia. Betapa bodohnya dia. Betapa tidak sempurnanya dia. Hanya kesunyian yang terkadang juga menyakitkan.
Tapi siapa sangka menjalin hubungan dengan seorang pria, seorang Dominik bisa membuatnya lebih percaya diri. Meskipun Januari hanya memperlihatkan siapa dia yang sebenarnya hanya didepan Dominik dan secepat kilat kembali masuk keliang persembunyiaannya kalau bertemu dengan orang asing atau seseorang yang dia kenal tapi tidak dekat dengannya.
Dia tidak menyesali berhubungan dengan seorang pria. Dan dia juga sangat yakin akan menjaga hubungan ini. Karena Dominik yang menunjukkan dunia padanya. Tidak hanya kebahagian tapi semua kesedihan dan hal menakutkan didalamnya dan hanya Dominik yang rela menggandeng tangannya menuntunnya keluar dari tempat persembunyiannya yang aman.
Perumpamaan yang aneh memang. Tapi itu gambaran bagaimana Dominik untuknya selama ini. Tidak melihat bagaimana pengecutnya dia, bodohnya dia, canggung dan pendiam, bahkan orang gak ingin repot berurusan dengannya.
Dan Januari bersyukur untuk apa yang dilakukan Dominik untuknya karena tidak ada orang lain yang rela melakukan seperti yang dilakukan Dominik padanya.
Karena itu Januari mencintai Dominik dan tidak akan rela orang lain mengambil manusia sempurna ini darinya.
Januari menyembunyikan senyuman dibibirnya dengan memberikan ciuman lembut dileher Dominik membawa bibirnya sampai dibawah leher Dom. Desahan yang keluar dari bibir Dom terdengar seperti sorakan penyemangat ditelinganya membuatnya semakin terpacu untuk memberikan ciuman yang lebih liar dileher Dom. Menghisap. Menggigit. Menjilat leher Dom meninggalkan jejak kemerahan dikulit leher Dominik.
