PUTUS!!

5.5K 248 23
                                    

Kesal dengan suara ketukan pintu yang mengganggu tidurnya, dengan wajah merengut Rendra turun dari tempat tidur siap melabrak siapapun yang berani mengganggu tidur cantiknya.

"Apa?!".  Bentaknya ke orang yang berdiri dibalik pintu kamarnya.

Melihat wajah seram majikannya  yang terganggu dengan ketukan pintunya membuat pelayan wanita itu beringsut menjauh dari Rendra.

Apa lagi tuan muda satu ini galaknya minta ampun.

"Anu tuan...ada yang mencari tuan. Dia menunggu dibawah...". Katanya takut dengan wajah menunduk tidak berani melihat wajah garang Rendra.

Seganteng macam pangeran pun kalau galaknya gak ketulungan siapapun juga bakal ciut.

Rendra yang masih berdiri ditengah pintu kamarnya tampak mengerutkan keningnya. " Siapa pagi- pagi sudah mencari ku?." Tanyanya.

Pelayan itu hanya menggelengkan kepalanya dengan wajah memerah menyadari kesalahan kedua yang dia buat hanya dalam hitungan menit, kesalahan pertama dia lupa kalau waktu tidur tuannya sama sekali tidak bisa di ganggu gugat. Dan kesalahan kedua yang dia buat membuatnya semakin mengkerut didepan Rendra. " Sa... saya lu.. lupa tanya tuan..." bisiknya.

Rendra mendelik pada pelayan didepannya, membuat wanita malang itu ingin menangis. " Kamu baru ya disini?."

Sebenarnya sih, sudah dua tahun dia bekerja disini. Tidak bisa disebut baru. Tapi karena tuannya seperti tidak tau dengan itu, jawab amannya saja kan?. Dari pada runyam belakangan. Bisa- bisa dipecat kalau salah ngomong.

Berpikir seperti itu sipelayan mengangguk angguk kan kepalanya. "Iya tuan."

Rendra melihat pelayan wanita didepannya. Sebenarnya dia sendiri gak peduli dengan hal itu, cuma dia kesal tidurnya terganggu. " Laki-laki atau perempuan?. " Tanya Rendra akhirnya.

Mendengar pertanyaan itu seperti mendapat pencerahan, dirumah ini siapa yang tidak tau dengan orientasi tuan muda ini. selama mereka mendapat gaji dan hak- hak mereka sebagai pekerja, mereka tidak peduli dengan siapa mereka bekerja, ( lagi pula gajinya lumayan tinggi.) " Laki-laki tuan. Tampan lagi!." Jawabnya cepat.

Mendengar jawaban itu membuat Rendra semakin mengerutkan dahinya.

Siapa?. Tidak ada satu pun dari pria yang dia kencani tau dimana dia tinggal.

Kecuali...

"Urrfggg..." Memikirkannya saja membuat Rendra capek setengah mati.

Ngapain juga dia datang ke rumah!!. Padahal selama ini dia selalu menolak  setiap kali Rendra mengajaknya ke rumah meskipun Rendra sudah menjelaskan kalau keluarga Om nya sudah tau hubungan mereka, bahkan menerima hubungan mereka. Gak sekalipun dia menginjakkan kaki di rumah Rendra!!. Kenapa sekarang dia datang saat Rendra sama sekali gak ingin melihat mukanya.

"Biarkan dia menunggu."

Mendengar jawaban tanggung Rendra membuat pelayan itu berdiri bingung. "Eee...apa tuan akan menemuinya?."

Rendra kembali masuk kamar sambil melambaikan tangan pada pelayan yang masih berwajah bingung.

"Aku akan menemuinya setelah aku puas melanjutkan tidur ku". Jawabnya enteng sambil menutup pintu.

Biar Dion nunggu seharian, Rendra gak bakal peduli.

Niatnya sih, buat Dion pulang dengan sendirinya karena harus nunggu lama sampai bosan.  kalau seperti itu ,kan Rendra gak harus nemuin dia . Tapi nyatanya Rendra sama sekali gak bisa tutup mata. Selama setengah jam dia cuma guling-guling diatas kasur.

" Argghhh!!!." Rendra ngamuk loncat dari atas tempat tidur. Masalah kalau gak cepat disilesaikan memang bikin orang gak bisa tidur tenang!!." Gerundel Rendra kesal. Masih memakai baju tidurnya ambil langkah panjang keluar dari kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE BADBOY BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang