Dominik mematikan hp nya setelah mengabarkan pada Januari kalau hari ini dia akan pulang malam, lagi. Ini ketiga kalinya dia pulang malam. Dia ingin menyelesaikan semua masalah dalam perusahaan sebelum dia kembalikan perusahan pada David dan dia bisa dengan tenang kembali ke Amerika bersama Januari.
Tapi entah kenapa Dom merasa tidak tenang sekarang. Ada sesuatu yang mengganjal di otaknya. Sesuatu yang membuatnya merasa tidak nyaman tapi tidak tau apa yang dia risaukan.
Dia harap perasaan tidak tenang ini tidak ada hubungannya dengan Januari.
" Ini dokumen tentang perkembangan produksi yang anda minta pak." Sekretarisnya meletakan dokumen itu diatas meja di depan Dominik.
Tidak segera mendapatkan reaksi dari Bos nya yang tetap diam diam melihat layar hp di tangannya si sekretaris kembali memanggil Dom.
" Pak..." Panggilnya sekali lagi yang akhirnya membuat Dominik mengalihkan perhatiannya dari layar hp yang dia pegang.
Dom melihat pria berkacamata yang berdiri didepan mejanya. Dia sebenarnya sekretaris pribadi David sebelum Dom mengambil alih perusahaan dan sekerang dia menjadi sekretarisnya. Pria berwajah dingin tapi serius melakukan pekerjaannya. Sekretaris paling efisien yang pernah dia tau. Melakukan semua perintahnya tanpa keluhan dan dia melakukannya dengan cepat tanpa membuat kesalahan.
Wajahnya lumayan tampan meskipun dia selalu memasang wajah serius. Tubuh tinggi atletis seperti perenang. Kacamata tanpa freme yang menambah pesonanya membuatnya terlihat dewasa. Pertama kali melihat pria ini, yang terlintas dipikirannya saat itu menjadikannya f buddy.
Iya, Dom pernah tertarik dengan pria yang menjadi sekretarisnya sebelum bertemu dengan pria berkacamata lain yang terus mengisi pikirannya sekarang. Dan Dom lega hal itu tidak terjadi.
Dia benar- benar seorang bajingan. Yang ada di pikiranya saat itu hanya sex dan uang. Dia tedak perduli dengan yang lain. Dia tidak perduli dengan orang lain. Yang dia perdulikan hanya diri sendiri. Bukan berarti dia orang jahat. Hanya seorang yang egois yang mementingkan dirinya sendiri lebih dari apapun. Dia tidak perduli apa yang dikatakan orang tentang dia. Dia tidak perduli bagaiman orang melihatnya. Dia hanya perduli dengan kesuksesan yang dia capai bisa membungkam orang- orang yang merendahkannya. Dia melakukan apa yang dia inginkan karena dia bisa. Membuktikan pada dunia bahwa manuasia yang mereka anggab rendah bisa mencapai ketinggian melampaui mereka. Hanya itu yang ada di otaknya. Bagaimana membangun kesuksesannya lebih tinggi lagi tanpa ada yang bisa menyaingi. Dengan begitu dengan duduk di kursi paling tinggi tidak akan ada orang yang bisa mencapainya untuk menampar wajahnya lagi. Dia tidak ingin merasakan sakitnya diperlakukan lebih rendah dari sampah yang diinjak dibawah kaki orang. Membuktikan kalau dia bukan lagi pria lemah yang bisa mereka tantang dan mengharap kemenangan. Karena Dom yakin akan menghancurkan mereka sebelum mereka menyentuh ujung kakinya.
Dom hanya seorang pria yang lepas kontrol karena pencampaian yang dia dapat membuatnya memiliki ego yang sangat besar.
Namun di balik semua itu apa yang membuatnya berubah sekarang?. Januari. Mungkin. Tapi apa hanya itu. Dari seorang pria dengan kepercayaan diri tinggi yang dengan bebas bermain dengan siapapun yang dia sukai berubah menjadi pria kalem yang duduk tenang di rumah menunggu hanya satu orang untuk menemaninya.
Saat pertama kali melihat Januari, dia melihatnya sama seperti dia melihat sekretarisnya, bagaimana dia melihat Rendra atau pria lain yang pernah dia tiduri. Tak lebih dari pemuas nafsu yang bisa dia tinggalkan kapanpun dia mau.
Alasannya?. Tidak ada. Dominik hanya orang yang terlalu menikmati kebebasannya. Dia tidak ingin terikat dengan orang lain.
Lalu bagaimana dengan masa lalunya?. Apa itu juga menjadi alasan untuk semua yang dia lakukan sekarang.
