POSSESSIVE

9K 582 10
                                    

" tanganku gak sakit lagi kalau digerakkan." kata Januari membuka dan menutup jari- jari tangannya.

Sudah satu bulan dia tinggal dengan Dom. Telapak tangannya gak lagi bengkak. Semua jahitannya sudah sembuh meskipun meninggalkan bekas. Jari telunjuk dan jari manisnya yang menagalami tulang retak sudah bisa digerak- gearakkan meskipun masih sedikit kaku.

Semuanya karena Dominik yang telaten merwat luka- lukanya.

Dom melihat telapak tangan yang ada diatas pangkuan Januari. Tangan yang tadinya mulus juga halus sekarang tertutub bekas luka jahitan.

Dom melepas satu tangannya dari setir mobil. Meraih tangan Januari saling mengaitkan jemari mereka.

" syukurlah." ucapnya masih melihat jalan didepannya. Sekilas melihat Januari untuk memberi kecupan ditangan dalam genggamannya.

Karena tangan Januari yang memang sudah sembuh juga bosan karena satu bulan Januari dilarang keluar apartemen dengan alasan tangannya yang masih sakit. Akhirnya sekarang Januari bisa keluar juga.

Hari ini mereka akan melihat pameran motor custom yang diadakan disalah satu mall dijakarta.

Bukan mereka, tapi hanya Dominik. Januari yang memang gak ngerti motor manut- manut saja. Yang penting dia bisa keluar apartemen.

Dom melepas tangan Januari saat memasuki tempat parkir mobil.

Setelah memarkirkan mobilnya, Dominik keluar diikuti Januari setelah Dominik membukakan pintu untuknya.

" thank you mister." canda Januari.

Dominik membalasnya dengan membungkukkan badannya
meniru gaya butler di tv- tv.

"  pleasure on me my prince." ucapnya.

Januari mengangkat kedua alisnya. Melihat Dominik yang tersenyum.

" oke, kau berlebihan. Aku jauh dari seorang ' prince' dan ucapanmu bikin aku mrinding."

" tapi kau yang memulainya lebih dulu," Dominik mendekatkan wajahnya ketelinga Januari. " but it's true. You are my prince." bisiknya sambil menjilat dan mencium telinga Januari.

" hentikan." perintah Januari. Wajahnya memerah, tangannya menyentuh telinganya yang masih terasa geli saat Dominik menyentuhkan lidahnya disana.

Dominik hanya tertawa melihat wajah merah Januari.

*

Januari gak pernah datang keacara seperti ini, atau acara lainnya, sebelum
nya. Melihat banyaknya orang disatu tempat membuatnya gugub.

Dom melihat Januari yang diam disampingnya. Dia tau perasaan seperti apa yang dirasakan Januari sekarang. Mengalungkan tangannya kepundak Januari. Membuat Januari mendekat kepadanya.

Berjalan bedekatan dengan Dominik. Merasakan hangat tubuhnya membuat Januari jauh lebih tenang.

Januari terkagum- kagum melihat berbagai model motor custom yang dipamerkan disana.

Mengikuti kemana saja Dominik pergi. Mendengarkan dia berbicara dengan orang yang memiliki hobi sama dengannya.

Meskipun dia gak mengerti satupun apayang mereka katakan. Tapi bisa melihat wajah senang Dominik dengan tangannya yang masih diaatas pundaknya membuatnya senang juga.

Akhirnya dia bisa menikmati datang di suatu kegiatan, tanpa takut merasa kalau ini bukan tempatnya.

*

Gak terasa mereka lumayan lama berjalan. Muter- muter melihat satu persatu ratusan motor yang dipamerkan disana.

" kamu capek?" tanya Dom pada Januari.

THE BADBOY BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang