RENDRA.

5.4K 476 13
                                    

Januari sama sekali gak ngerti apa yang orang- orang ini bicarakan.

Dia hanya mengerti beberapa hal seperti perpanjangan kontrak kerja sama. Perluasan pasar penjualan. Mesin baru yang akan dikeluarkan dan bla, bla, bla...

Januari gak peduli. Dia hanya peduli dengan orang yang ada didepannya. Duduk disamping orang tua tapi tampan bernama Herman ini.

Rendra!. Apa yang dilakukannya disini?!.

Januari diam menahan rasa gak nyaman dan gak sukanya harus duduk lama dalam satu ruangan dengan orang yang bernama Rendra.

Apa lagi dia masih berani bicara juga tertawa dengan Dominik padahal jelas- jelas Januari dari tadi nempel disamping Dominik.

Sialan! Aku gak dihiraukan.

"Aku dengar kau dan Rendra sudah lama kenal?." Tanya Herman pada Dominik.

"Bisa dibilang begitu." Jawab Dom enteng dengan wajah tersenyum.

Januari yang gak suka dengar jawaban Dominik meliriknya, mrengut.

"Meskipun hanya keponakan dia sudah aku anggab seperti anakku sendiri. Aku mengaharapkan yang terbaik untuknya," Katanya." Dia bisa dekat denganmu aku gak khawatir."

Pada saat bersamaan dua orang dipojokan terkejut melihat Herman,

David; kau tega melempar anakmu kemulut buaya!

Januari; aku yang bakal khawatir!.

Dia sendiri gak ngerasa dengan pandangan yang di arahkan padanya terus saja bicara." Dia yang nantinya akan meneruskan bisnisku. Kau pebisnis jenius. Di usia semuda ini kamu sudah mempunyai perusahaan besar yang sukses. Aku ingin kamu membimbing Rendra menjadi sepertimu. membimbingnya menjadi pebisnis yang hebat.

Dominik tertawa." kamu berlebihan Herman."

"Tentu saja tidak. Aku tau apa yang aku lihat. Aku dan Rendra akan sangat berterima kasih kalau kamu mau berbagi ilmu kesuksesanmu."

"Aku akan sangat berterimakasih kalau kamu mau membantuku Dom." Kata Rendra memberikan senyuman manisnya pada Dominik.

Sayangnya Januari gak melihat senyuman Rendra itu.

Januari masih gak ngerti apa yang sebenarnya terjadi. Juga kenapa dari tadi Herman hanya bicara pada Dom dan gak memperdulikan David. Mungkin memang David bukan pemilik perusahaan ini. Tapi dia penanggung jawab utama perusahaan ini.

Dan Dom hanya tamu ditempat ini kan?.

Januari yang bingung melihat Dominik disampinganya berharap akan dapat jawaban untuk kebingungannya. Tapi siapa sangka saat menoleh Dom malah menjatuhkan ciuman di keningnya.

" siapa ini?." tanya Herman yang baru sadar dengan keberadaan Januari.

"Dia kekasihku."

"......?!" 

Semua orang yang ada didalam ruangan terkejut melihat mereka. Terutama Rendra.

Tapi anehnya Januari tidak merasa takut dengan semua pandangan yang terarah padanya.

Dia terlalu bahagia dengan jawaban Dominik sampai dia melupakan anxietynya.

*

Herman dan Rendra keluar ruangan diantar oleh David.

Saat pintu akan tertutup Rendra melihat Dominik yang menatap lembut Januari. Tatapan yang belum pernah dia lihat.

Untuk kesekian kalinya dia harus merasakan sakitnya melihat Dominik memeluk pria lain.

Langkahnya terasa berat saat berjalan mengikuti pamannya, Herman.

" ada apa denganmu?" tanyanya melihat Rendra yang terlihat pucat.

Rendra hanya diam.

"Sayang sekali," lanjut pamannya.

"Apanya?." Rendra melihat wajah kecewa pamannya.

"Aku sengaja membawamu kemari agar Dominik bisa tertarik padamu karena aku tau dia gay. "

"Apa maksud om?." Rendra melihat pamannya.

Herman melihat Rendra penuh perhatian seperti melihat anak sendiri. "Aku selalu ingin memberikan yang terbaik untukmu. Dan Dominik dengan semua yang dia miliki lebih dari yang terbaik. Tapi sayang sekali ,kan. Ternyata dia sudah memiliki pasangan."

Mendengar ucapannya pamannya hanya menambah kecemburuan di hatinya.
Rendra gak rela melepas Dominik pada pria lain setelah semua yang telah dia korbankan.

"Om pulang duluan saja."

"Kenapa?."

"Aku masih ada urusan sedikit."

"Baik. Tapi hati- hati dijalan nanti."

Rendra mengangguk." Oke."

Dia kembali masuk kedalam gedung untuk mencari Dominik. Ingin mengatakan lagi perasaannya. Rasa cintanya.

Dia rela mengorbankan hubungannya yang terjalin tiga tahun dengan Dion untuk Dominik. Dia gak ingin pengorbanannya terbuang sia- sia.

Pertama kali dia bertemu dengan Dominik saat dia ikut Dion touring. Dia yang memang hanya mengikuti Dion sama sekali gak mengerti apa yang para biker itu bicarakan. Jadi dia hanya diam dipojokan mendengarkan para pria ini bicara. Bahkan Dion yang kekasihnya sama sekali tidak memperdulikannya.

Saat gak ada orang yang mengajaknya ngobrol, Dominik datang menawarkan botol minuman padanya. Menanyakan namanya juga hal lain yang gak ada hubunganya dengan motor.

Rendra dibuat terpesona dengan pria blesteran berwajah tampan itu. Sejak saat itu Rendra sering merindukan sosok Dominik.

Rendra tau siapa itu Dominik. Kehidupannya saat masih di Amerika. Seringnya berganti pasangan. Dan kehidupan seksnya yang bebas.

Rendra beberapa kali mengakui perasaanya pada Dominik tapi dia selalu menolak. Mengatakan kalau dia kekasih orang juga dia tidak ingin menjalin suatu hubungan, dia hanya ingin kepuasan.

Rendra mengikuti keinginan Dominik. Beberapa kali melakukan seks dengannya dibelakang kekasihnya.

Dia pikir selama dia menerima semua perilaku Dominik. Tulus mencintainya meskipun tau apa yang yang dia lakukan, Dominik akan menerima perasaannya. Bahkan dia melepaskan Dion yang selama tiga tahun bersamanya.

Tapi semuanya salah besar. Dia terlalu percaya diri.

Semua karena orang itu!.

Saat pertama melihat mereka berdua saat pameran motor custom. Rendra melihat pria itu gak lebih dari mainan yang akan segera dibuang setelah Dominik merasa bosan dengannya.

Tapi dia salah!. Benar- benar salah!.

Kenapa Dominik memilihnya!. Jelas- jelas dia yang lebih lama mencintainya. Tulus mencintainya!!.

Rendra gak rela Dominik memilih orang lain.

Dia harus membuat Dominik mengerti perasaannya. Menerimanya. Hanya melihatnya. Tak ada orang lain yang boleh memiliki Dominik selain dirinya.

!
!
!
!
!
!
!
!

-------------

THE BADBOY BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang