HILANG

11.1K 941 10
                                    


Januari berjalan kembali menuju kantornya setelah, seperti biasa, membeli makan siangnya dari minimarket.

Seperti biasa juga dia melewati bengkel motor costum di jalan menuju kantornya.

Seperti biasa juga dia melihat pria yang sama, yang entah pelanggan atau pegawai bengkel itu, sedang mengutak- ngatik sepeda motor.

Pandangan mereka sesaat bertemu. Namun dengan lihainya Januari memalingkan wajahnya, seolah hanya pejalan kaki yang numpang lewat, dia berjalan ke kantornya.

Januari sama sekali gak tertarik dengan pria itu. Dia hanya penasaran dengannya.

Dengan pawakan seperti itu dia tidak mungkin pegawai. Tapi sebagai pelanggan apa iya, dia memperbaiki motornya sendiri. Atau dia pemilik bengkel itu. Tapi Januari dengar pemilik bengkel itu seorang wanita.

Januari melepas kacamatanya. Menggosok matanya yang terasa panas. Kemudian kembali memakai kacamatanya.

Kenapa juga dia harus memikirkan pria itu. Kurang kerjaan saja.

Januari melanjutkan pekerjaanya.

--------

Januari berjalan tenang sambil menikmati gorengan yang dia beli di depan kantornya.

Saat melewati bengkel dia melihat pria itu lagi. Menaiki motor berwarna hitam sambil memakai helm di kepalanya.

Dia mau pergi. Pikir Januari sambil menggigit roti coklat kesukaannya berjalan pulang.

Pria itu dari balik helmnya melihat punggung Januari yang perlahan menjauh. Dengan tersenyum dia melaju motornya kearah berlawanan dengan Januari.

---------

Sudah satu minggu Januari tak melihat pria itu di bengkel yang biasa dia lewati.

Entah itu saat dia berangkat kerja atau pas pulang kerja, Januari gak pernah lagi melihat pria itu disana.

Sepertinya dia gak datang lagi ke bengkel itu. Memikirkan itu hati Januari terasa aneh. Rasanya seperti kehilangan suatu barang yang gak mungkin lagi ditemukan.

Januari mengerutkan alisnya. Melanjutkan jalannya pulang ke kontrakannya.

*

Semalaman Januari gak bisa tidur. Balik sana balik sini. Berubah posisi macam apapun matanya tetep terbuka lebar. Dia putuskan bangun saja. Mengambil jaket dari dalam lemari bajunya gak lupa kacamata juga dompet, dia keluar.

Tengah malam Januari berjalan sendirian kemini market yang bukanya 24 jam buat beli makanan. Memasukkan semua cemilan yang dia lihat kedalam keranjang yang di bawa. Juga mi instan dan gak lupa roti coklat kesukaannya.

Pas mau bayar dia merasa ada yang kurang. Dia merasa menginginkan sesuatu tapi gak tau apa itu. Dia mengingat- ingat apa yang sebenarnya dia inginkan.

Dia tetep gak ingat apa yang dia inginkan.

Januari keluar minimarket dengan kantong kresek besar di tanganya. Pas mau jalan entah kenapa dia menoleh ke arah bengkel costum yang gak begitu jauh dari tempatnya berdiri.

Apa yang dia cari?

Januari mengabaikan perasaan yang mengganjal itu. Dengan kresek besar berisi makanan dia balik kekontrakannya.

--------

Januari ingin buru- buru pulang. Dia gak ngerti kenapa. Tapi dia merasa akan terjadi sesuatu.

Entah dari mana dia mendapatkan perasaan aneh ini. Yang jelas dia harus tetap tenang. Dia gak mau merasa kecewa tanpa alasan jelas kenapa dia kecewa.

Berdiri didepan kantor dia mengambil nafas panjang. Setelah sedikit menekan perasaan anehnya dia berjalan pulang.

Melihat bengkel didepannya Januari merasakan dadanya yang bergemuruh. Tanpa dia sadari dia mempercepat langkahnya. Seperti anak kecil yang mangharapkan sesuatu dari orang tuanya. Senang juga bahagia.

Januari semakin dekat dengan bengkel itu, namun yang didepannya bukan sesuatu yang dia harapkan. Hanya gerombolan geng motor berbadan kekar yang sekali pernah dia lihat.

Januari merasa kecewa. Tapi kecewa karena apa?.

Januari memasukkan dua tangannya kedalam saku celana. Dengan menunduk dia mempercepat langkahnya.

" jalanmu cepat sekali. Mau kemana buru- buru gitu?"

Januari hampir melompat dengan sosok yang tiba- tiba muncul disampingnya itu.

Januari langsung menoleh ke orang, yang muncul tiba- tiba, berjalan disampingnya itu. Tapi apa yang dia lihat hanya membuat jantungnya sesaat berhenti.

DEG!!

Pria ini! Apa yang dia lakukan disini?!


----------








THE BADBOY BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang