INTRIK.

3.8K 391 5
                                    


Januari mematung melihat orang dihadapannya. Jantungnya berdegub sangat kencang entah karena terkejut, takut atau kesal, atau malah semuanya.

'Kenapa orang ini selalu muncul didepannya?.' Pikirnya.

Rendra yang juga terkejut tak menyangka melihat lagi orang dihadapannya hanya bisa menatap benci pada Januari.

"Apa yang kamu lakukan disini?." Tanyanya yang jelas- jelas memperlihatkan rasa gak senang melihat pria yang sejak awal bertemu jadi musuhnya keluar dari pintu apartemen Dominik.

'Aku juga ingin tanya hal yang sama?.' Pikir Januari. Tapi seperti biasa dia gak berani mengutarakan pertanyaan yang ada di otaknya itu. Hanya melihat Rendra dari balik kacamatanya.

" minggir. Aku mau bertemu dengan Dominik." katanya berusaha menerobos masuk kedalam apartemen.

Tapi dengan sigab Januari menutup jalan masuk Rendra dengan tubuhnya, membuatnya mendapat tatapan tajam dari Rendra.

"Dom tidak ada. Dia keluar." kata Januari dengan suara pelan.

Kemana?

Januari mengangkat bahunya gak tau. Jawabnya bohong.

Rendra melihat Januari kenapa aku gak percaya padamu?

Lagi- lagi Janiari mengangkat bahunya. Terserah kamu.

Rendra hanya diam. Melihat Januari yang terdiam didepannya namun matanya tidak fokus pada Rendra yang ada didepannya.

Rendra baru sadar hal itu. Beberapa kali mereka berdua bertemu orang didepannya ini tidak pernah menatap wajahnya. Selalu melihat arah lain selain wajahnya.

Bukan karena benci. Tapi lebih memperlihatkan seseorang yang canggung atau takut.

Rendra mengeryitkan dahinya bingung.' kenapa Dom bisa bertahan selama ini dengan pengecut seperti ini?.' pikirnya. ' tapi bukannya lebih mudah baginya untuk merebut Dom lagi.'

Tapi kemudian Januari dibuat bingung tiba- tiba Rendra memperlihatkan senyuman padanya. Entah apa maksud senyuman itu.

"Apa kau melihatnya?. Semua foto- foto itu." Tanyanya masih dengan senyum terkembang dibibirnya. Namun terdengar jelas sindiran di pertanyaannya. "Semua foto Dominik yang tersebar luas dimedia sosial. Foto yang memperlihatkan banyaknya pria yang keluar masuk kehidupanya." Lanjutanya.

"Apa kamu masih berani berpikir kalau kamu istimewa?. Cepat atau lambat kau juga akan berakhir seperti semua pria di foto itu."

"Jadi jangan pernah berharap Dominik akan tetap setia bersamamu. Nasipmu akan sama seperti semua lacur- lacur itu!. Dominik akan membuangmu setelah dia bosan memakaimu!."

Januari hanya diam mendengarkan semua kalimat penuh kebencian yang Rendra ucapkan.

Tubuh Januari bergetar hebat. Jantungnya berdegub lebih kencang dari biasanya. Anxietynya menyerang kuat pikirannya membuat kepalanya berdenyut kencang.

Dia berusaha menenangkan dirinya. Menutup matanya. Menghirup nafas panjang dan mengeluarkannya dari mulut. Genggaman tangannya mencengram kuat hp yang masih dia pegang.

Januari membuka mulutnya. Dengan suara bergetar dia berkata, "kalau kau yang bersama Dom sekarang, kau yakin dia tidak akan meninggalkanmu?. apa yang membuatmu beda dengan ku?,"

Rendra mendengus melihat Januari. "Aku tau apa yang aku lakukan. Aku akan membiarkan dia melakukan apa yang ingin dia lakukan, selama dia bersedia selamanya bersamaku."

"Meskipun tidur dengan orang lain?."

Rendra tak menjawab. Hanya tersenyum melihat Januari. Tapi Januari tau dalam senyuman itu hanya ada kesedihan.

THE BADBOY BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang