you know you like it

4.5K 403 4
                                    

WARNING!!! 18+

MATURE CONTENT.
Kalo gak suka baca SMUT silahkan loncat kebawah setelah tanda *.

TERIMAKASIH.
__________________

Januari duduk di sofa ruangan tengah. Dengan tv yang masih menyala tapi pandangannya tidak beralih dari pintu apartemen.

Menunggu Dominik pulang dari balik selimut yang dia gulung menutup seluruh tubuhnya.

Sekali lagi konfrontasinya yang tiba- tiba dengan Rendra meninggalkan perasaan tidak nyama untuknya.

Dia tidak ingin mengambil resiko untuk keluar apartemen hanya untuk bertemu Rendra yang mungkin saja masih ada di depan pintu. Sampai sekarang saja dia belum bisa menenangkan detak jantungnya.

OH ASTAGA!! Bagaimana kalau Rendra masih ada di luar apartemen saat Dominik pulang dan mereka saling bertemu?!.

Januari gak mau hal itu terjadi!.

Dengan pikiran seperti itu Januari langsung lari ke arah pintu meninggalkan kehangatan selimut yang membungkus tubuhnya.

Dia gak mau mereka berdua bertemu dan memberikan Rendra kesempatan untuk merayu Dom!.

SIAL!. Dia benar- benar lupa hal seperti itu bisa terjadi.

Tangannya hampir mencapai gagang pintu saat pintu terbuka mempelihatkan sosok besar Dominik.

Januati hampir saja kena serangan jantung, dia pikir Rendra yang membuka pintu.

Saat mengetahui kalau ternyata yang membuka pintu kekasihnya Januari langsung memeluk tubuh Dom. Menghirup dalam aroma khas kekasihnya yang tercampur bau parfum Dom yang segar. Membuat Januari bernafas lega juga tenang.

"Bersamamu sepertinya bisa memberikan terapi untuk anxietyku." Hembusan nafas panas menyapu leher Dom saat Januari berbicara membuat bulu kuduk Dom meremang.

"Kau curang, kau tau." Bisik Dominik ditelinga Januari.

"Tidak, kalau aku gak tau apa yang kau pikirkan."

"Kau masih tidak percaya kalau aku tidak akan pernah meninggalkanmu."

"Dengan semua orang mengatakan kalau kau akan bosan dengannku. Aku rasa aku tidak akan pernah tau."

"Apa yang bisa membuatmu untuk percaya padaku."

Januari menatap lekat wajah pria didepannya. Wajah tampan yang kembali ditumbuhi brewok tipis menutup rahang kuatnya.

"Waktu." jawab Januari." Aku hanya percaya pada waktu. Waktu yang akan memberitahuku apa kau akan bosan denganku."

"Menyakitkan mengetahui kau tetap tidak percaya padaku. Tapi aku akan menunggu selama apapun bersamamu sampai waktu meyakinkanmu kalau aku tak akan pernah bosan denganmu." Mengecup lembut leher Januari. "Apa waktu juga bisa mengatakan padamu, 'that i addicted to you?'. Your body. Your scene. Your sweet kiss..." Setiap kata yang di ucapkan di ikuti dengan kecupan- kecupan kecil dileher juga bibir Januari. "...Your beutiful butt." Dengan tangan meremas bongkahan bokong Januari. Membawa tubuh kekasihnya semakin merapat padanya.

Januari tertawa merasakan benda besar juga keras menempel di perutnya. Dia tau benda apa itu. "Kau horny."

"Hmm ." Dom tidak menjawab. Dia sibuk mewarnai leher putih Januari dengan warna merah.

"...Aku sudah mandi..." ucap Januari diikuti desahan panjang karena bibir Dom yang terus melumat kulit lehernya.

"Kita bisa mandi lagi nanti."

THE BADBOY BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang