can't man shopping in peace!.

4.9K 410 4
                                    

Pembicaraannya dengan Dion membuat perasaannya gak enak selama perjalanan pulang keapartemen. Melupakan kebahagiannya saat dominik memberikannya hadiah motor.

Sekarang dia ingin cepat pulang keapartemen. Bersantai melihat tv dengan Dom memeluknya dan melupakan semua masalahnya.

Januari menghembuskan nafas panjang dari mulutnya.

" kamu gak apa- apa?." tanya Dominik melihat Januari yang sejak keluar dari bengkel terus saja diam.

Januari melihat Dominik. Menggelengkan kepalanya." gak apa- apa." Katanya gak bersemangat.

Dominik masih melihat jalan didepannya. "Apa kamu kecewa belum bisa mencoba motor barumu?."Candanya sambil tertawa.

"Aku lebih kecewa uang sebanyak itu kamu keluarkan begitu saja hanya untuk motor."

"Apa kamu gak suka hadiahku?." Tanya Dominik kecewa.

Melihat kekecewaan Dominik membuat hatinya tambah gak enak. "Bukan begitu!." Katanya buru- buru. " Aku suka ,kok! Tapi kamu gak perlu memberikanku barang semahal itu."

"Gak mahal ,kok." Jawab Dominik mengeryitkan alisnya. Bingung dengan mahal yang dimaksud Januari.

Mahalmu dan mahalku, bedanya jauh!! Teriak Januari dalam hati.

*
Januari terpukau melihat rak- rak berwarna pastel yang dipenuhi berbagai perlengkapan bayi

"Kenapa kita kesini?." Tanyanya bingung melihat Dominik.

Padahal dia tadi sudah berencana langsung bersantai sambil nonton tv dengan Dom memeluknya, setelah kembali ke apartemen.

Tapi sekarang apa yang mereka lakukan didepan toko perlengkapan bayi!

"Belanja." Jawab Dom ringan.

"Jangan bilang kamu punya anak gelap dari hubunganmu selama ini!." Januari yang curiga marah melihat tajam keDominik.

Dominik dengan mata terbelalak melihat Januari. "Membayangkan tidur dengan perempuan saja sudah membuat perutku mual!. Mana mungkin aku punya bayi dari mereka." sanggah Dominik.

Januari masih melihatnnya dengan tatapan gak percaya.

"Ini David. Istrinya akan melahirkan beberapa bulan lagi."

"Oh." Januari bernafas lega.

"Mungkin dengan mengajakmu belanja bisa membantumu kembali ceria lagi."

Januari mengeryitkan dahinya melihat Dom.

"Aku tau yang terjadi dibengkel tadi." Jelas Dominik. "Tapi aku gak akan memaksamu bicara. Kamu akan bicara kalau kamu memang ingin bicara. Iya kan?."

Januari mengangguk. "Kita bicara saat pulang nanti."

"Oke." Dom tersenyum sambil mengacak rambut Januari. Januari hanya tersenyum tipis membiarkan Dominik mengacak- acak rambutnya.

"Sudah tau apa yang ingin kamu beli?." Tanya Januari melihat sekelilingnya dipenuhi pernak- pernik lucu.

"Aaa...entahlah."

"Halo, ada yang bisa saya bantu." Seorang wanita pegawai toko menghampiri mereka dengan ramah.

"Aku mencari sesuatu untuk bayi." kata Dominik.

"Iya. Apa yang ingin anda cari?. Apa ini untuk bayi anda?"

"Oh, bukan. Tapi untuk temanku."

"Baik. Bulan ini kami mempunyai beberapa produk baru. Mungkin anda ingin melihatnya?."

THE BADBOY BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang