Bertemu Masa Lalu 1.

3.9K 424 5
                                    

Mereka berdua tertegun melihat wanita anggun berdiri didepan pintu. Perlahan berjalan dengan elegan bak model dengan sepasang kaki jenjangnya mendekat kearah dimana dua pria itu duduk.

Spontan David berdiri dari tempat duduknya untuk menyambut istrinya. Menggenggam tanganya dan tangan lainnya merangkul pinggangnya. Penuh perhatian dan kasih sayang.

Dom hanya mendengus melihat pasangan itu.

Berbeda dengan David yang bahagia sekaligus khawatir dengan kedatangan istrinya yang tiba- tiba.

Dom merasa dadanya sesak. Melihat wanita didepannya ini hanya membangkitkan masa lalu menyedihkan.

Mengingatkan dia betapa lemahnya dia dulu.

"Apa yang kau lakukan disini?. Bukankah dokter memintamu istirahat. Lalu dimana si kecil?. Kenapa kau meninggalkannya sendirian?." Tanya David dipenuhi kekhawatiran. Tanpa memberi kesempatan lawan bicaranya untuk menjawab.

Wanita itu, istrinya hanya tertawa kecil melihat wajah panik David.

"Aku membawanya. Dia ada diluar dengan naninya." Jawabnya masih dengan senyuman lembut menghias dibibir merahnya.

"Kenapa kau gak membawanya masuk?."

"Lebih baik kau keluar untuk menemaninya. Dari tadi dia rewel terus. Sepertinya dia merindukan ayahnya." Bisiknya sambil mengusapkan tangan berjari lentik di pipi David.

"Tapi..."

"Tak ada tapi. Lagi pula aku kesini juga karena ingin bertemu Dominik."

David terbelalak melihat istrinya. Kemudian matanya melihat Dom yang masih duduk dikursi di belakang mejanya.

"Apa maksudmu Jul?." Bisik David. Tiba- tiba rasa takut menyelimuti dadanya.

"Hei, gak perlu setakut itu. Aku gak mungkin menerkamnya. Aku gay kau ingat." Kata Dom dengan wajah bosan melihat temannya.

Tapi David sama sekali tidak memperdulikan candaan temannya. Dengan perasaan takut melihat istrinya.

"Aku hanya ingin berterimakasih pada Dominik untuk kado yang dia berikan kepada anak kita." Istrinya meyakinkan.

David merasa bimbang. Dia bingung harus bagaimana. Mengingat masa lalu mereka berdua juga hubungan diantara mereka. David gak mungkin bisa meninggalkan mereka berdua di satu ruangan yang sama.

"David bisa tinggalkan kami berdua sebentar saja. Ada yang ingin aku katakan pada Dominik". Istrinya memohon.

"Tapi Julia...?." David merasa berat meninggalkan istrinya disini.

"Aku mencintaimu." Bisik istrinya dengan memberikan kecupan lembut dibibir David.

Meskipun bukan pertama kalinya istrinya mengatakan kalimat itu, David tetap merasa terkejut juga bahagia, membuatnya melupakan  rasa takutnya.

Meskipun berat David meneruti permintaan istrinya. "Aku akan menemani si kecil." Katanya kalah. Kemudian melihat Dominik dengan tatapan memohon.

Dom sendiri hanya tertawa kecil pada temannya. Mengerti arti tatapan temannya itu. David hanya khawatir dengan istrinya. Tidak ada yang salah dengan itu. Jadi Dom hanya menggelengkan kepalanya. "Aku janji tidak akan terjadi sesuatu dengannya."

Mendengar ucapan Dom, meskipun dengan perasaan berat dia meninggalkan istrinya bersama Dom. "Oke. Aku akan menunggu di luar dengan si kecil." Ucapnya seraya memberikan kecupan kecil di kening istrinya.

David menutup pintu ruangan meninggalkan hanya Dominik dan istrinya.

"Hai, Dom. Lama tidak bertemu." Sapanya ramah dengan senyuman hangat di bibirnya.

THE BADBOY BILLIONAIRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang