Biasakan vote sebelum membaca
Gomawo
.
.
.
.
.Happy Reading ♥♥
Jimin yang baru selesai dengan rapatnya kini kembali ke ruangnya.
Yoonji yang melihat Jimin datang sontak ia langsung berdiri memberikan salam kepada Jimin."Jadi kau sekretaris baruku" tanya Jimin.
"Ne Sajangnim, Yoonji imnida" jawab Yoonji dengan membungkukkan sedikit badannya.
"Taehyung pasti sudah menjelaskan semuanya padamu" tanya Jimin lagi pada Yoonji.
"Ne Sajangnim" jawab Yoon ji singkat.
"Baiklah, Disana lah ruang kerjamu. Kau bisa kesana " jelas Jimin sambil menunjuk ke suatu tempat, Yoonji pun menoleh ke ruangan yang di tunjuk oleh Jimin.
"Ne Sanjangnim, bolehkah saya melihatnya" tanya Yoonji.
"Lihatlah" ucap Jimin dan pergi meninggalkan Yoonji.
Yoonji membuka pintu ruang kerja yang menjadi satu di ruangan kerja Jimin. Yoonji sontak kaget melihat ruangan kerjanya yang begitu besar dan bagus.
Seolah mimpi apa semalam Yoonji, tersenyum kegiraan lantas dia sekarang di terima di Perusahaan sebesar ini.
"Astaga besar sekali ruangan ini. Bahkan kamarku saja kalah luasnya dengan ruangan ini, padahal ini hanyalah Ruang Sekertaris. Sajangnim memang benar-benar kaya raya,ruangan kerjanya saja besar bahkan ada ruangan kusus untuk istirahatnya dan sekarang ruangan ku juga besar" gunam Yoonji yang sedang duduk di sofa.
-
Yoonji yang sedang berkutik dengan pekerjaan barunya tak sadar bahwa waktu sudah menjelang sore, dan kini waktunya pulang ke rumah
"Eughh... Akhirnya selesai juga pekerjaanku. Sekarang waktunya aku pulang" Yoonji bersiap membereskan barangnya dan meninggalkan ruangan, tak lupa dia harus memberikan berkas penting pada Jimin.
"Sajangnim ini sudah aku selesaikan"kata Yoonji yang menaruh berkasnya di meja Jimin.
"Baik, kau boleh pergi" ucap Jimin datar.
"Ne Sajangnim" Yoonji memberi salam pada Jimin dan pergi meninggalkan ruangan
"Tunggu.. " tiba-tiba Jimin menghentikan langkah Yoonji. Sontak Yoonji pun membalikan badan.
" Besok ada rapat penting dan tolong jangan sampai kau terlambat" Ucap Jimin lagi.
" Baiklah Sajangnim" jawab Yoonji.
-
Hari sudah menjelang malam dan Jimin masih saja bergulat dengan pekerjaannya.
Soya yang melihat ruang kerja jimin terbuka ia pun pergi ke ruangan itu.
"Ini sudah malan kenapa dia masih saja bekerja" gunam Soya di balik pintu ruang kerja Jimin terbuka sedikit yang menampakkan sang pemilik ada di dalam.
"Oppa bolehkah aku masuk" Jimin yang mengetahui suara Soya dibalik pintu menyuruhnya untuk masuk.
"Masuk lah " jawab singkat Jimin.
"Kau ini sekarang sudah malam dan kau masih bekerja, pergilah tidur Oppa nanti kau kelelahan" ucap Soya yang duduk di sebalah Jimin.
"Nanti dulu tinggal sedikit lagi" sahut Jimin
"Astaga Namja ini keras kepala sekali, ini sudah larut malam tapi tetap saja bekerja" ucap Soya.
"Setelah ini selesai aku langsung pergi tidur, kau jangan khawatir. Lebih baik kau saja sekarang yang pergi tidur" suruh Jimin pada Soya.
"Terserah kau saja lah Oppa" jawab Soya yang langsung pergi meninggalkan Jimin. Jimin hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adiknya itu. Yaa.. Soya sayang perhatian sekali pada jimin, apabila Jimin tidak menuruti perkataannya Soya pasti akan marah.
08.00 KST.
Minso Crop."Dimana gadis itu, ini sudah siang kenapa belum datang juga" kesal Jimin yang menunggu Yoonji tak kunjung datang.
"Sajangnim, mereka sudah datang dan kau sedang di tunggu di ruang rapat" ucap Taehyung yang baru masuk ke ruangan Jimin.
"Ada apa kau ini pagi-pagi wajahmu sudah kesal" tanya Taehyung.
"Bagaimana tidak kesal gadis itu belum datang juga" jawab Jimin.
"Aku akan menghubunginya, kau pergilah ke ruang rapat mereka sudah menunggumu dari tadi" ucap Taehyung dengan memegang ponselnya untuk menelpone Yoonji.
"Awas saja nanti aku akan memarahinya" gunam Jimin dan bergegas pergi.
Yoonji yang berlari pergi ke ruangannya tidak sengaja menabrak seseorang.
Brukkk
"Aughh.. Mianhae aku sudah menabrakmu, aku sedang buru-buru" ucap Yoonji yang berusaha berdiri.
"Tidak apa-apa. Yoonji kau baru datang " Kaget Taehyung ternyata yang menabraknya adalah Yoonji.
"Taehyung-sii, mianhae aku terlambat ada sedikit masalah tadi" jelas Yoonji.
"Arraseo, kau pergilah ke ruang Sajangnim saja kau tak perlu pergi keruang rapat" ucap Taehyung.
"Ne Tae. Aku permisi" jawab Yoonji meninggalkan Taehyung.
"Ku rasa hari ini singa akan mengamuk" gunam Taehyung dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Jimin room.
Yoonji yang sedang duduk di sofa hanya bisa menundukkan kepala,, dia tau jika Jimin pasti akan marah padanya karena terlambat datang ke kantor.
"Astaga tamatlah riwayatmu Yoonji-ya" gunam yoonji dalam hati
Brakk.
Suara pintu tertutup dengan keras. Sontak Yoonji kaget dan langsung berdiri. Yoonji takut ternyata yang datang adalah Jimin. Jimin berjalan cepat ke arah Yoonji denga wajah yang terlihat marah.
"Apa kau tidak bisa disiplin dalam bekerja, darimana saja kau ini. Apa kau tau klien ku hampir saja membatalkan kerja samanya gara-gara aku terlambat datang karena menunggumu" marah Jimin yang memegang lengan Yoonji dengan kasar.
Yoonji takut hanya menundukan kepala dia tidak berani menatap jimin.
"Darimana saja kau.. Hah" tanya Jimin yang masih saja memegang erat lengan Yoonjji yang membuat Yoonji kesakitan.
"Sajangnim lepaskan ini sakit" keluh Yoonji. Jimin tak menggubris perkataan Yoonji, malah Jimin lebih mengeratkan tangannya mencengkeram lengan Yoonji.
"Auu.. Sajangnim lepaskan aku kau menyakitiku..hikss..hikss" ucap Yoonji kesakitan. Jimin pun melepaskan cengkeraman tangannya.
Rasa takut terlukiskan diwajah Yoonji di kala jimin sedang memarahinya.
"Mianhae Sajangnim, tadi saya sedang ada masalah sedikit dirumah" kata
Yoonji yang masih setia menundukan kepalanya."Alasan yang tidak masuk akal, pergilah dan kerjakan pekerjaanmu. Dan jangan sampai kau terlambat lagi" ucap Jimin sambil meninggalkan Yoonji.
"Ne, Terimakasih Sajangnim" jawab Yoonji.
Haii - Haii chingu jangan lupa vote dan commen ya 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Your Love [PJM 21+] END
FanfictionBernafas bersama dengan orang yang disayangi adalah salah satu anugerah terindah dari sang pencipta. sama halnya yang dirasakan Park jimin saat ini dia telah dibuat jatuh cinta dengan seseorang yang tak sengaja bertemu dengannya. Awalnya jimin menol...