Chapter 28

1.6K 141 1
                                    

Yoonji segera kembali secepat mungkin, pasti kini Jimin tengah menunggunya lama.

Yoonji POV.

Aku yang melihat Jimin tengah menunggunya di luar mobil segera aku menghampirinya.

Jimin yang melihatku sudah ada di sampingnya, ia pun menatapku.

" Kenapa lama sekali." tanyanya

"Mian yeobo, aku tengah membuatmu menunggu lama."

"Kajja, Yoomin pasti sudah lelah."

Segera aku dan Jimin masuk ke dalam mobil. Jimin melajukan mobil dengan kecepatan sedang.

Aku duduk di samping Jimin yang sedang mengemudi. Yoomin yang berada dipangkuanku kini telah tertidur pulas sejak tadi.

Aku tau Yoomin pasti sangat lelah seharian ini.

Setelah lama di dalam mobil akhirnya kini kami sampai di rumah. Jimin melesatkan mobilnya di halaman rumah.

Mobil terhenti, Jimin keluar dari mobil dan membukakan pintu untukku.

Kami segera masuk ke dalam rumah, aku menggendong Yoomin untuk kekamarnya.

Jimin membukakan pintu kamar Yoomin dan aku segera masuk. Ku letakan Yoomin di rajangnya, kulihat wajahnya sangat lelah.

Aku membuka sepatu kecilnya dan menaruh di tempatnya. Ku selimuti putraku agar tidak kedinginan. Aku usap kepalanya dan ku cium pipinya.

Aku mematikan lampu kamarnya dan pergi bersama Jimin untuk mengistirahatkan badanku.

Hari ini aku sangat lelah, aku akan menyiapkan air hangat untuk Jimin. Tapi sebelum itu aku bersihkan diriku dulu dan menganti pakaianku.

Setelah aku menyiapkan semuanya, kini Jimin sedang membersihkan dirinya.

Aku yang sudah menggunakan piyamaku segera membaringkan tubuhku di ranjang. Rasanya semua badanku sakit sekali.

Aku memakaikan selimut di tumbuhku, kenapa hari ini cuacanya sangat dingin. Aku mencoba memejamkan mataku karena aku sudah tak tahan lagi oleh rasa kantukku ini. Aku pun tertidur setelah itu.

Jimin POV.

Aku telah selesai membersihkan diriku. Aku keluar dari kamar mandi dan kulihat di meja dekat kamar mandi tak ada bajuku. Biasanya ia menaruhnya disitu jika aku saat mandi. Namun, kali ini tak ada..ahh mungkin ia menaruhnya di kamar.

Aku melihat istriku, ternyata ia sudah tertidur pulas di balik selimut tebal yang ia gunakan dibadannya. Pasti ia kelelahan makanya ia sudah tidur.

Aku menghampinya dan melihatnya. Ku elus pipinya dan aku menciumnya. Dia sangat cantik jika sedang tertidur.
Dia memang cantik, namun jika saat tidur dia lebih cantik. Aku terus memandangi wajah cantiknya itu.

Sepertinya ia lupa mengambilkanku baju. Aku berjalan menuju lemari, dan ku ambil kaos polos kebesaran kesukaan ku dan celana pendek tidurku. Aku memakainya dan pergi ke dapur sebentar.

Aku mengambil segelas air putih dan ku minum. Aku kembali ke kamar, mataku tak terasa mengantuk. Aku menyalakan televisi yang ada di kamar. Aku duduk di sofa dan menikmati acara yang ku lihat.

Entah lama-lama mata ini rasanya berat sekali dan aku berkali-kali menguap. Aku menutup mataku sebentar namun ternyata aku malah tertidur di sofa.

00.10KST
Yoonji terbangun dari tidurnya, ia melihat ke arah samping tak ada Jimin tidur disampingnya.

Sontak ia langsung memposisikan dirinya duduk. Dan berfikir kemana Jimin. Kenapa tidak ada disampingnya.

Mendengar suara televisi menyala ia menghampiri dan yang benar saja ia mendapati sang suami yang sedang tertidur di atas sofa.

Yoonji menghampiri sang suami yang tidur di sofa. Ia berniat untuk mebangunkannya agar pindah tidur di ranjang, namun ia tak tega membangunkan saat melihat Jimin yang tertidur pulas. Tapi, jika ia terus tidur di sofa sampai besok pagi, pasti dia akan merasa semua badannya sakit.

Yoonji memikirkan sejenak dan ia memutuskan untuk membangunkan Jimin. Ia tak tega bila esok pagi Jimin harus merasakan sakit di tubuhnya.

Yoonji menghampiri Jimin dan mendudukan dirinya di samping Jimin.

"Sayang bangun." ucapnya pelan.

" Pindahlah ke ranjang. Jangan tidur disini, nanti badanmu terasa sakit semua." ucap Yoonji lagi dengan mengelus pundak Jimin.

"Ayolah sayang."

" Eughh... Yoonji-ya ada apa." tanya Jimin yang baru bangun perlahan membuka matanya.

" Jangan tidur disini. Nanti badanmu sakit semua. Kajja, tidur di ranjang." ajak Jimin.

" Cium aku dulu baru aku akan pindah." ucap Jimin dengan senyum liciknya.

" Dasar kau ini. Sudahlah terserah kau saja jika tau mau." Yoonji berusaha berdiri namun Jimin menahannya.

" Ayolah yeobo, cium aku." ucap Jimin dengan manja.

" Apa aku harus memaksamu. Biar kau mau menciumku." ucap Jimin lagi.

" Baiklah-baiklah aku akan menciummu." ucap Yoonji.

Cuuppp

Satu kecupan mendarat di pipi Jimin. Pipi Yoonji memerah setelah mencium Jimin. Jimin pun tertawa geli melihat wajah sang istri. Jimin selalu suka jika menggoda istrinya, mungkin jika tak menggoda Yoonji hati Jimin tak merasa lega.

Jimin segera pergi ke ranjang dan merebahkan tubuhnya disana dan disusul Yoonji.

Mereka pun melanjutkan tidur mereka dan menikmati mimpi mereka.

TBC.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote dan tonggalkan comentar.

Vote kalian sangat penting. Gomawo.

Jimin semakin menggoda dan mempesona aja 😍

Because Of Your Love [PJM 21+] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang