Chapter 31 - 21+

5.5K 161 2
                                    

Biasakan vote sebelum membaca chingu?.
.
.
.


WARNING !

Rate 21++

*

Hari ini sepertinya cuaca di Seoul sedang tidak bagus. Tadi pagi terlihat sangat cerah tak nampakkan akan turun hujan. Namun nyatanya hujan begitu deras dan langit nampak gelap abu-abu. Jimin dan Yoonji masih teetidur pulas menautkan tubuh mereka dibalik selimut tebal, mungkin hujan begitu deras saja mereka tak menyadari. Yoonji dari jam 5 tadi sudah terbangun namun ia kembali tidur dan sekarang jarum jam mengarah pada pukul 10 pagi.  Ponsel Jimin berdering sejak tadi namun sak pemilik menggiraukannya.

"Eughh.... Hujan" Jimin terbangun melihat dibalik kaca tanpa gorden hujan yang begitu deras. Ia mematikan AC lalu kembali berbaring menyelimuti tubuhnya sambil memeluk istrinya. Jimin menatap lekat wajah sang istri yang masih tertidur lelap gemas, rasanya Jimin ingin terus menerus menghujani ciuman.

Cup cup cup cup

Yoonji merasa terganggu saat Jimin menciumi wajahnya sampai harus terpaksa membuka mata. " uhhh... Kau sudah bangun?" tanya Yoonji yang masih menyipit, Jimin mengangguk lalu memperdekat jarak diantara mereka. Menyembunyikan wajah kusut khas bangun tidur di dada sang istri, sesekali Jimin menjilat mengecup bagian atas dada sang istri untuk menggoda Yoonji.

"Eummbb.."

"Jangan mendesah, aku sedang tegang loh."

"Kau yang memulai Jim,"

"Terlanjur. Ini salahmu sendiri kancing baju atasmu terbuka."

"Uhh.. Dasar bayi! Menyingkirlah."

"Kalau begitu kau ibunya. Ibu kan harus menyusui anaknya." celetuk Jimin sambil memainkan ujung dada Yoonji dengan lidahnya.

Tanganya bergerak mengusap paha putih pucat itu lalu naik pada pusat tubuh milik Yoonji. Dengan sekali tarik celana dalam milik Yoonji terbuang begitu saja. Jimin melebarkan kaki Yoonji mengusap usap daerah sensitif yang menonjol ditengah. Yoonji melenguh tak tertahan, tubuhnya membusung tangan kirinya meremas rambut Jimin yang masih bergerak bermain payudara kesukaannya. Jari Jimin mulai mengoyak memasuk pusat Yoonji. Tubuhnya mulai terasa panas, Jimin menggelitik bagian bawahnya hendak menggerakan keluar masuk namun ditahan dengan Yoonji.

"Jarimu yang pendek itu hanya membuatku geli." Tidak puas ! Lebih baik hentikan jangan membuat kacau di pagi hari. Apa kau tidak puas semalam bermain 5 ronde!" kesal Yoonji.

Dengan kata kata panjang Yoonji barusan Jimin menghentikan aktivitasnya sejenak. "Kecil pendek begini juga semalam bisa membuatmu keluar banyak. Kalau tidak puas dengan jariku sini akan kutumbuk lubangmu yang sempit dengan penis ku ! Kau bahkan menggelinjang mendesah uh seksi sekali!" ejek Jimin dengan menunjukan jari tengahnya di depan wajah Yoonji yang memerah. Malu, tentu saja.

"Dan sekarang ini sudah siang sayang."

"Hah.."  Jimin melihat jam dinding yang sudah menunjukan hampir pukul 11 siang.

"Kau terlambat pergi ke kantor dan sejak tadi pagi ponselmu terus berbunyi."

"Biarkan saja, aku akan hubungi sekertarisku bahwa hari ini aku tidak pergi ke kantor. Aku masih ingin bermain denganmu."

Jimin kembali memainkan daerah sensitif milik Yoonji. Dengan nafas yang tersenggal-sengal Yoonji melirik ke arah Jimin. "Berbaring menelungkup." bisik Jimin.

Yoonji berbalik dan membaringkan tubuhnya menelungkup.

"Aaaaghh.." keduanya mendesah hebat ketika Jimin menarik pantat Yoonji agar menempel dengan selakangannya, dengan pelan Jimin memasukannya ke dalam dari belakang.

Because Of Your Love [PJM 21+] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang