Biasakan vote sebelum membaca
.
.
.
.
.
.Happy Reading ♥♥
Disebuah club seorang namja tengah tak sadarkan diri akibat banyak minum. Bicaranya sedikit ngelantur dan tak karuan.
"Hyung sadarlah kau ini sudah banyak minum. Kajja kita pulang Yoonji pasti menunggumu dirumah" ucap Taehyung
"Aku tak mau pulang aku masih ingin menari" jawab Jimin dengan jalan sempoyongan.
Jimin pun tak sanggup menompang dirinya akhirnya dia terjatuh, Taehyung yang melihat nya segera membangunkan Jimin dan membawanya pergi dari sini.
"Lihatlah hyung, sifat burukmu kembali lagi" batin Taehyung. Mereka tengah sampai di apartemen milik Jimin, sesegera mungkin Taehyung menekan bel nya.
Yoonji yang ada di dalam kamar yang sedang membereskan barang-barang miliknya, mendengar suara bel berbunyi segera membukanya." Kenapa jimin tidak langsung membukanya sendiri jika dia sudah pulang" guman Yoonji dengan memegang ujung pintu.
Brukk
Sontak Jimin jatuh dipelukan Yoonji."Astaga, Jim kau kenapa?. Tae dia kenapa?" tanya Yoonji terkejut.
"Cepat bawa dia kekamar, nanti ku jelaskan" jawab Taehyung.
"Baiklah bantu aku" Yoonji dan Taehyung pun membawa Jimin ke kamarnya dan meletakkan Jimin di atas ranjang.
"Sebenarnya kenapa dia Tae? " tanya Yoonji pada Taehyung.
"Inilah sifat buruknya saat dia sedang banyak masalah. Dia pasti akan pergi ke club dan minum-minum" jawab Taehyung membuat yoonji membulatkan matanya.
"Dan jika dia nanti bangun aku takut dia akan melukaimu, dia pasti akan melakukan hal buruk. Jika aku tidak sibuk aku pasti menjagamu, tapi sayang aku harus pergi." jelas Taehyung lagi.
"Pergilah Tae, aku tak apa! Aku bisa jaga diriku sendiri" jawab Yoonji.
"Apa kau yakin Yoon" yakin Taehyung yang dijawab anggukan oleh yoonji.
"Tapi aku sungguh takut jika kau kenapa-kenapa?" ucap Taehyung benar-benar kawatir.
"Tak apa Tae, jika ada sesuatu pasti aku akan menghubungimu" jawab Yoonji.
"Baiklah aku pergi. Jaga dirimu baik-baik!" ucap Taehyung di balas anggukan Yoonji.
Taehyung pergi meninggalkan Yoonji dengan perasaan yang kawatir karena dia tau apa yang akan Jimin lakukan jika sudah mabuk. Dia berharap semoga tak terjadi apa-apa.
****
Kini yoonji sedang ada di kamar Jimin menunggu jimin sadar, nanti setelah Jimin sadar dia akan pergi meninggalkannya.
Uhukk uhukk
Suara batuk Jimin, Yoonji segera berdiri dari duduk nya melihat Jimin sudah bangun.
"Kau tak apa kan, Jim!" tanya Yoonji namun Jimin tak menjawab.
"Baiklah aku tau kau marah padaku, aku sudah menyiapkan makanan untukmu nanti makanlah. Aku akan pergi, jaga dirimu" ucap Yoonji dan pergi meninggalkan Jimin. Namun saat Yoonji hendak membalikan badannya tiba-tiba Jimin menahan dengan memegang tangannya.
Yoonji terkerjut dengan yang dilakukan Jimin." Ada apa" tanya Yoonji.
"Jangan pergi temani aku malam ini" jawab Jimin yang kini berdiri dihadapan Yoonji.
Jimin nendorong yoonji ke ranjang dengan keras. Jimin kini sudah mulai bersetan dengan nasfunya. Sungguh jimin kehilangan kendali jika sedang mabuk.
Yoonji hanya diam terpaku atas perlakuan Jimin, dia terlihat lemah saat bersama Jimin. Dia hanya bisa menuruti semua perkataan jimin.Skip( nggak bisa jelasin adegan yang itu ya, jadi skip aja. Kalian pasti tau apa yang dilakukan Jimin 😅 )
-
Sinar matahari sudah mulai nampak, kicauan burung pun membuat ramai di pagi hari ini.
Dua insan yang masih terlelap dalam tidurnya tanpa sehelai benang dan hanya tertutupi oleh selimut tebal. Cuaca hari ini sangat lah dingin, hingga membuat Yoonji terbangun kedinginan.
Yoonji yang baru bangun terkejut dengan keadaanya yang tanpa sehelai benang, melihat Jimin yang masih tertidur lelap disampingnya, ia pun segera membersihkan diri dan bersiap pergi. Rasa nyeri bekas semalam sangatlah terasa di diri yoonji.
Setelah selesai semua Yoonji pun berniat pergi meninggalkan Jimin ,mengingat akan pertengkaran mereka di kantor kemarin.
Tak lupa sebelum pergi yoonji menyiapkan sarapan untuk jimin dan segelas susu hangat. Di samping itu ada secarik surat yang memang sengaja Yoonji buat untuk Jimin. Ia letakkan di samping makanan. Setelah selesai yoonji segera pergi dengan membawa sebuah koper.
-
Waktu sudah menunjukkan jam 9 pagi. Jimin masih terlelap dalam tidurnya.
Kring kring
Suara ponsel berhasil membuat sang pemilik terbangun dari tidurnya. Jimin yang mendengar ponselnya berbunyi segera mengambil dan mengangkat telepon nya.
"hyung kau tak pergi ke kantor ini sudah siang" Jimin yang mendengar itu segera melirik sebentar ke arah jam dinding. Yang benar saja jimin sudah tidur terlalu lama.
"Hari ini aku akan datang terlambat, jadi urusi dulu semuanya" jawab Jimin.
"Baik hyung" tak membalas ucapan taehyung, jimin langsung mematikan telepon nya.
Jimin membangunkan dirinya, namun rasa sakit kepalanya membuatnya ingin kembali tidur.
Jimin tetap berusaha untuk bangun, ia hanya mengunakan celana pendek dengan telanjang dada.
Jimin menuju dapur untuk mengambil segelas air putih, namun hendak membuka lemari es matanya tertuju oleh sesuatu yang ada di meja makan. Jimin menghampiri dan melihatnya. Sebuah nasi goreng dan susu hangat, ia mendudukan dirinya. Melihat ada secarik surat jimin segera mengambil dan membacanya.
Kau sudah bangun. Makanlah aku sudah menyiapkannya khusus untukmu..
Maaf aku pergi tanpa memberitahumu, aku tak ingin mengganggu tidurmu karena kulihat kau tidur terlalu lelap. Aku rasa kau capek atas kegiatan tadi malam..
Jimm,, aku senang melalukan hal itu padamu.. Ya walaupun dengan keadaan kau yang sedang mabuk.. Jika kau mengingatnya semoga ini menjadi kenangan yang terakhir. Jaga dirimu baik-baik .. Saranghae park jimin.Yoonji
Setelah membaca surat dari Yoonji , Jimin berusaha mengingat kejadian semalam. Namun saat ia mengingatnya rasa sakit kepala itu muncul. Itulah efek dari banyaknya minum kemarin malam.
Jimin meletakan surat di atas meja dan menghabiskan sarapan yang dia buat Yoonji.
"Lumayan ternyata masakannya enak juga" gunam Jimin. Ia segera menghabiskan semua dan bersiap membersihkan diri untuk pergi ke kantor.
Tbc
.
.
.
.
.Terimakasih buat yang masih setia baca dan vote nya jangan lupa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of Your Love [PJM 21+] END
FanfictionBernafas bersama dengan orang yang disayangi adalah salah satu anugerah terindah dari sang pencipta. sama halnya yang dirasakan Park jimin saat ini dia telah dibuat jatuh cinta dengan seseorang yang tak sengaja bertemu dengannya. Awalnya jimin menol...