Chapter 13

3K 249 6
                                    

Semua berlalu begitu cepat, kini kehidupan Yoonji lebih jauh bahagia dari pada sebelumnya. Jimin yang sekarang bukanlah Jimin yang kasar dan arogan, dia lebih lembut dan perhatian pada Yoonji dan anak yang ada di dalam kandungan Yoonji.

Hari ini tepat usia kehamilan Yoonji sudah menginjak 9 bulan. Yoonji setiap hari semakin manja pada Jimin, dia sangat sensitif yang berhungan dengan Jimin.

Langit pagi hari yang cerah membuat Yoonji tak semangat hari ini. Jimin dan Yoonji sedang melakukan sarapan pagi bersama. Jimin sudah membuatkan sarapan pagi untuk Yoonji.

Ya..benar sejak  kandungan Yoonji mulai membesar, Jimin melarangnya agar tidak kecapekan. Jimin sangat kawathir jika Yoonji nanti kenapa-kenapa.

" Kenapa tak di makan, apa makanannya tidak enak" tanya Jimin yang melihat Yoonji tak makan malah mengaduk-ngaduk makanannya.

" Aku tak selera makan jim" jawab Yoonji cemberut.

" Kau mau makan apa" tanya Jimin, Yoonji hanya menggelengkan kepalanya.

" Makanlah biar calon anak kita sehat di dalam perutmu" ucap Jimin.

" Sudah ku bilang aku tak selera makan" jawab Yoonji kesal.

" Baiklah-baiklah.. Setidaknya habiskan susu nya" suruh Jimin dengan menyerahkan segelas susu pada Yoonji.

" Ne" jawab singkat Yoonji.

" Hari ini Soya akan datang. Mulai hari ini dia akan tiggal disini" Ucap Jimin.

" Kenapa begitu" tanya Yoonji bingung.

"Aku takut jika nanti kau tiba-tiba akan melahirkan dan waktu aku tak ada di rumah " ucap Jimin kawatir.

" Tapi kan jim, Jin oppa bilang baru minggu depan aku melahirkan" jawab Yoonji.

" Aku tau hanya untuk berjaga saja" ucap jimin lagi.

" Arraseo jim" jawab singkat Yoonji.

" Baiklah, aku pergi ke kantor dulu. Jaga dirimu sayang" ucap Jimin yang berdiri di depanku, aku mengangguki perkataan nya. Tak lupa sebelum ia berangkat, ia mencium keningku, mengelus perutku dan menciumnya. Itu yang selalu Jimin lakukan saat pergi dan pulang kerja.

-

Hari ini sangat panas. Yoonji sedang menonton televisi di ruang tengah, bel bebunyi dan ia membuka nya.

"Eoh Soya kau sudah datang.. Ehh ada Jungkook masuklah" Ajak Yoonji.

" Duduklah biar aku ambilkan minum" ucap Yoonji.

" Tak usah unni, biar aku yang mengambilnya nanti kau kecapekan" ucap Soya saat Yoonji hendak melangkahkan kakinya.

" Tak apa biar aku saja" ucap Yoonji lagi.

" Unni biar aku saja duduklah. Aku tak mau kau capek" jawab Soya yang mendekat ke arah Yoonji dan menyuruhnya duduk.

" Astaga kau sama saja seperti Oppa mu" ucap Yoonji membuat Soya tertawa.

Kini mereka bertigah tengah duduk santai di ruang tengah bercada gurau. Hingga sampai mereka tertidur di sofa.

Hari semakin sore dan mereka masih terlelap dalam tidur mereka, hingga Jimin pulang dari kantor yang melihat mereka tertidur di sofa hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala nya.

" pantas saja aku tekan bel berkali-kali tak ada yang membuka pintu, ternyata mereka tertidur" gunam jimin yang meletakan tas kerjanya di nakas.

Jimin yang melihat Yoonji tertidur pulas tak tega membangunkannya. Jimin pun akhirnya menggendong Yoonji dan memindahkan nya di kamar.

Saat Jimin kembali ke ruang tengah berniat untuk membangunkan Soya dan Jungkook, ternyata mereka telah terbangun.

" Kalian sudah bangun. Baru saja aku mau membangunkan kalian" Ucap Jimin yang berjalan ke arah mereka.

" Kapan kau pulang oppa" tak menjawab perkataan Jimin, Soya malah berbalik tanya pada Jimin.

" Setengah jam yang lalu,  cepat bersihkan dirimu dan pergilah ke dapur. Siapkan makan malam" suruh Jimin pada Soya.

" Baiklah Oppa" jawab Soya.

" Aku akan membangunkan Yoonji dulu, tunggulah disini kook" ucap Jimin yang dibalas anggukan oleh Jungkook.

Jimin pergi untuk membangunkan Yoonji.

" Sayang bangunlah, cepat bersihkan dirimu dan makan malam"  ucap Jimin yang duduk di samping Yoonji yang sedang tidur.
Tak menjawab perkataan Jimin, Yoonji malah membenarkan posisi tidurnya agar lebih nyaman.

" Sayang bangun" Berkali-kali Jimin membangunkan Yoonji namun dia tetap tak bangun.

" Dasar yoeja ini, lihat lah itu eomma mu sulit sekali di bangunkan" ucap jimin seolah mengajak bicara sang baby.

" Haruskah aku mencium eomma mu , agar di terbangun" Ucap Jimin yang masih mengajak bicara sang baby dalam perut Yoonji.

Jimin yang melihat Yoonji tak kunjung bangun dengan sigap dia pun mencium pipi Yoonji.

Jimin bingung melihat pipi Yoonji yang berubah memerah.

" Hey.. Kau membohongiku, kau sudah bangun" Yoonji pun membuka matanya dan tersenyum ke arah Jimin.

" Dasar curang, kau ingin sekali ya ku cium" ucap jimin membuat Yoonji malu.

" Haha..lihatlah itu pipi mu semakin memerah" goda Jimin.

" Sudahlah, aku ingin mandi" ucap Yoonji yang berusaha berdiri namun di tahan oleh Jimin.

" Waeyo"  tanya Yoonji.

" Kau curang aku sudah mencium ku dan kau tak membalasnya" Jawab Jimin.

" Tak aku malas menciummu" ucap Yoonji dan pergi menuju Kamar mandi.

Makan malam telah selesai Soya masak, kini saat nya mereka semua makan malam bersama.

Setelah makan malam Jungkook memutuskan untuk kembali ke rumah nya.

" Changi aku sudah selesai makannya, kalau begitu aku pulang dulu" Ucap Jungkook pada Soya.

" Baiklah, kajja ku antar ke depan. Oppa aku antar Jungkook dulu Ne" ucap Soya dibalas anggukan Jimin.

" Hyung noona aku pulang dulu. Selamat malam"  ucap Jungkook.

" Selamat malam" jawab Yoonji dan Jimin bersamaan.

Jungkook dan Soya kini berada di depan pintu.

" Sampai Jumpa Changi, tidurlah yang nyenyak aku pulang dulu" Ucap Jungkook pada Soya. Sebelum itu Jungkook mencium kening Soya dan mengelus surai coklat milik Soya.

Soya jadi tersipu malu, saat Jungook menciumnya. Setelah Jungkook pergi, Soya kembali ke dalam dan melanjutkan aktivitasnya.

"So istirahatlah biar unni yang memberskan, besok kan kamu harus pergi kuliah pagi-pagi" ucap Yoonji yang melihat baru masuk ke dalam.

" Tak unni, aku sedang libur kuliah.  Untuk apa aku disini jika aku besok kuliah kan sama saja tak ada yang menjagamu" jawab Soya.

" Baiklah, terserah apa katamu. Cepat pergilah tidur ini sudah malam"  suruh Yoonji pada Soya.

" Arra unni" jawab soya.

Yoonji pun pergi meninggalkan Soya yang masih berkutik di dapur.

Yoonji melihat Jimin yang sudah terlelap dalam tidurnya, ia pun menghampiri Jimin. Ia membenarkan selimut pada Jimin agar tidurnya lebih nyenyak.

" Selamat malam sayang, tidur yang nyenyak" ucapan selamat malam untuk Jimin tak lupa satu kecupan mendarat dipipi Jimin.

"Itu untukmu" ucap Yoonji yang melihat Jimin tidur.

Setelah mengucapkan selamat malam pada Jimin, Yoonji pun menyusul Jimin tidur di samping nya.

Hai chingu masih stay kan.
Jangan lupa votmen ya chingu 😘

Gumawo 💗

Because Of Your Love [PJM 21+] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang