Happy Reading....
Sepulang dari LA, Devon langsung mengatur siasat untuk memperlebar perusahaannya, kerja keras memang tidak pernah menghianati hasil, perusahaan Devon sedang berada di atas angin.
Terbukti dengan surat undangan makan malam dari Mr Valdislav yang di hantarkan sehingga memaksa Devon untuk kembali ke Russia.
Devon segera bersiap diri meski kepalanya masih terasa sakit akibat jet lag.
"Apa anda tidak mau beristirahat Master?" tanya Igor.
"Tak perlu, kau temani aku saja."
"Baik Master." ucap Igor.
Mereka pun pergi ke kediaman rumah Valdislav karena mereka tahu jika Devon penyuka masakan rumahan.
"Selamat datang Mr Reed..." sapa Vladimir dengan ramah.
"Terima kasih Mr Valdislav." ucap Devon sambil menatap kedua anak lelakinya yang bernama Lenin dan Dima.
"Mana Mrs Valdislav?" tanya Devon karena dia pernah bertemu sewaktu di kantornya.
"Istriku sedang mengurusi putrinya."
"Putri? Bukankah anda tak memiliki putri?" tanya Devon dan raut wajah Vladimir tampak tak suka membahas Kiara.
"Dia putri yang hilang, mungkin kau belum mendengar kabar itu karena hal itu terjadi tiga belas tahun yang lalu." ucap Vladimir berusaha memberikan kesan yang baik.
"Hmm..." guman Devon.
"Mari kita makan setelah ini kita bahas yang lainnya. Karena saya tahu anda baru tiba di Russia." ucap Vladimir.
"Terima kasih." ucap Devon dan mereka pun duduk di meja makan.
"Panggilkan Mom dan gadis itu, suruh mereka makan, cepat!" titahnya pada Dima dan lelaki itu mengangguk sopan.
Devon di jamu dengan wine termahal yang pernah dia cicipi, anggur yang di permentasikan berumur seratus tahun!
"Anda menyukainya?" tanya Vladimir.
"Sangat!" ucap Devon dan tak lama Aida dan Kiara berjalan menuju ruang makan.
Deg...
Jantung Devon berdegup kencang begitu pun Kiara.
Oh jadi anak yang hilang itu adalah Kiara?
*****
Setelah membahas Devon dengan Aida, Kiara semakin merindukan lelaki itu. Kiara masih mengingat jelas suara erangan, desahan nikmat Devon dan sentuhannya.
Tubuh Kiara meremang mengingat kejantanan Devon yang selalu menghiasi malamnya.
"Aku merindukanmu, Master..." rintih Kiara.
Kenapa hatinya begitu mencintai Devon?
Apa Devon merindukannya? Kiara tersenyum sinis, Devon pasti marah karena Kiara sudah meninggalkan Devon di hari pernikahannya!
"Kau belum tidur?" tanya Aida membuat Kiara terkejut.
" Mom."
"Melamun terus!"
"Aku hanya belum terbiasa."
"Besok ada makan malam dengan kolega Dad, berdandanlah, buat Dad bangga memamerkanmu." ucap Aida yang sudah tahu jika yang akan berkunjung adalah Devon.
Naluri seorang ibu tahu jika anaknya sedang jatuh cinta kepada lelaki itu dan Aida senang karena Aida tahu Devon bisa menjaga Kiara dengan baik.
"Mom sudah siapkan gaun cantik untukmu." ucap Aida sambil memberikan paper bag kepada Kiara dan gadis itu tersenyum lalu membukanya. Gaun berwarna putih, sederhana namun tampak elegan.
"Kau suka?"
"Cantik!"
"Cobalah.." ucap Aida dan Kiara pun mengangguk.
Melihat gaun itu mengingatkan gaun yang di belikan oleh Devon, gaun seksi dengan belahan dada rendah.
Kiara tersenyum geli mengingat hal itu, jauh sekali dengan gaun yang dibelikan oleh Aida. Oh tentu saja Kiara. Ini bukan acara pelelangan jalang atau acara bercinta dengan Devon tapi acara penting, acara makan malam dengan kolega ayahnya!
Kiara memamerkan gaun itu, terlihat pas di tubuh Kiara.
"Anak mom sangaaat cantik!" puji Aida membuat Kiara senang.
"Thanks Mom!" ucap Kiara dan Aida memeluk putrinya dengan sayang.
Acara makan malam tiba, Kiara berdandan dengan sederhana di bantu oleh Aida.
"Mom, Kak tamu sudah datang." ucap Dima membuat Kiara menegang. Kenapa Kiara merasa gugup ya?
Apa Vladimir akan mempermalukannya di jamuan makan malam itu?
Kiara menghela nafas lalu berjalan menuju ruang makan bersama Aida. Kiara mendengar suara yang tak asing. Suara yang terdengar berat dan dingin. Sopan namun tak banyak cakap!
Kiara memasuki ruang makan dan pandangannya bertabrakan dengan si mata biru yang selama ini dia rindukan. Devon tampak terkejut melihat Kiara begitu pun Kiara.
Apa yang lelaki itu lakukan di sini?
Tbc
Selamat Idul Adha bagi yang merayakan...
Love you
Muaaah...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mother's Eyes (Tamat)
RandomWARNING!!!! SUKA, SILAHKAN BACA GAK SUKA YA JANGAN DI BACA KARENA SAYA TAK PERNAH MEMAKSA ANDA UNTUK MEMBACA TULISAN SAYA. BERISI KONTEN DEWASA JADI BUAT YANG AGAMAIS, ALIM, SIRIK DAN TAK BISA MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN, SILAHKAN MENJAUH. Kisah se...