Jangan lupa follow ig-ku @ariska311 tiap update pasti ada pemberitahuannya di sana.
Happy Reading....
Devon menatap berkas yang akan di butuhkan saat rapat nanti siang.
"Apa semua sudah kau siapkan?"
"Sudah Master.." ucap Alger lalu memberikan sebuah dokumen dan Devon membacanya lalu tersenyum.
"Boleslav, kita akan semakin berkuasa Alger." ucap Devon senang dan Alger hanya mengangguk.
Rapat akan segera di mulai....
Devon berjalan menuju ruang rapat yang berada di lantai paling atas.
"Mr Reed." sapa Demitri Boleslav, salah satu pengusaha terkaya di Jerman.
"Mr Boleslav.." sapa Devon sesopan mungkin dan di sebelahnya terdapat gadis manja yang sepertinya anak dari Demitri.
"Perkenalkan, ini putri kesayangan saya. Avel Boleslav.." ucap Demitri dan gadis bernama Avel itu tersenyum manis ke arah Devon. Namun di tanggapi dingin oleh Devon.
"Rapat segera di mulai Mr Boleslav." ucap Devon dan Demitri tampak tak senang putrinya tak di lirik sedikit pun.
Acara rapat pun di mulai, Demitri tampak terpukau dengan kecerdasan Devon dan dia yakin proyek ini akan berjalan dengan lancar dan sukses. Demitri kagum, Devon pintar dan jelas dia bukan orang sembarangan.
"Bagaimana Mr Boleslav?" tanya Devon.
"Saya sangat setuju, ide anda benar-benar brilian Mr Reed." ucap Demitri.
"Baiklah, proyek ini akan di mulai minggu depan. Bersiaplah.." ucap Devon sambil tersenyum miring.
Rapat selesai, seluruh peserta rapat telah keluar kecuali Demitri dan putrinya.
"Mr Reed, perkenankanlah makan malam bersama kami nanti malam." ucap Demitri.
"Baiklah Mr Boleslav."
"Saya akan kirimkan alamat restoran pada asisten anda."
"Alangkah senangnya jika anda mengundang saya dengan masakan rumah." ucap Devon membuat Demitri tersenyum bahagia.
"Dengan senang hati, datanglah ke kediaman saya Mr Reed." ucap Demitri dan Devon pun tersenyum tipis.
"Kami pamit, sampai nanti malam Mr Reed." ucap Avel dan Devon hanya mengangguk.
******
Alger menatap Devon.
"Master, sudah waktunya makan malam di kediaman Boleslav." ucap Alger mengingatkan. Devon mengangguk lalu merapihkan mejanya.
"Tunggu di basement." ucap Devon dan Alger pun mengangguk patuh.
Selain Alger, Devon pun memiliki dua tangan kanan yang dapat di percaya bernama Igor dan Lev. Mereka dulu di asuh oleh Devon hingga menjadi pria hebat, Alger, Igor dan Lev merupakan anak-anak terbuang di Jerman yang merasa beruntung bertemu dengannya.
Devon berjalan menuju mobil yabg terparkir di sana.
"Master.." sapa Lev.
"Lev kau ikut denganku ke rumah Boleslav." ucap Devon dan Lev mengangguk. Mereka pun berangkat ke kediaman Boleslav yang menempuh waktu satu jam dari perusahaan Devon Corp.
Akhirnya mereka sampai di kediaman Boleslav, mansion yang sangat megah dan mewah.
"Mr Reed.." sambut Demitri dan Devon hanya mengangguk.
"Anda ingin bersantai sejenak atau langsung makan malam?" tanya Demitri.
"Makan malam saja Mr Demitri, saya masih banyak urusan." ucap Devon tanpa basa basi dan pria tua itu pun mengajak Devon dan Lev menuju ruang makan.
Banyak makanan mewah terhidang dan Devon kecewa. Devon menginginkan makanan sederhana khas rumahan. Jika semewah ini, sama saja dengan makan di restoran.
"Maaf Mr Reed, hanya ini yang bisa kami sajikan." ucap Avel dan seperti biasa Devon hanya menanggapinya dingin. Lev sudah bisa membaca roman masternya segera berakting.
"Master.." ucap Lev ambil memperlihatkan tabletnya. Devon mengangguk.
"Sepertinya kunjungan saya akan singkat Mr Boleslav." ucap Devon.
"Tak apa, yang penting anda puas menyicipi masakan kami." ucap Demitri dan mereka pun langsung menyantap makan malam yang sudah tersedia.
Avel tampak kecewa dengan kedinginan Devon, Avel mengira Devon akan lebih ramah. Karena biasanya para pengusaha ayahnya akan bersikap ramah jika berkunjung ke rumah Boleslav.
Mereka pun selesai menyantap makan malamnya.
"Mr Reed, untuk kedepannya, saya akan mengirim Avel untuk mengurus proyek kita." ucap Demitri mulai melancarkan serangannya. Devon menatap Avel sekilas lalu tersenyum miring.
"Saya mohon petunjuk anda." ucap Demitri.
"Dengan senang hati Mr Boleslav." ucap Devon yang sudah bisa membaca maksud dan tujuan Demitri. Mereka pun pamit dari kediaman Boleslav.
Devin mengheka nafas kesal, sungguh Demitri mengecewakannya, bisnis di campur adukkan dengan urusan pribadi.
"Sungguh tidak profesional." ucap Devon sebal.
"Anda benar Master." ucap Lev.
Devon berfikir sejenak, dia akan membuat Demitri kecewa, karena siasat busuknya takkan berjalan dengan baik.
"Perintahkan Igor untuk mengurus proyek ini." ucap Devon dan Lev pun mengangguk.
"Bagus, ayo kita berpesta Lev, aku butuh minuman." ucap Devon sambil tersenyum membayangkan wine favoritnya mengalir di tenggorokannya.
"Baik Mr Reed. Igor dan Alger sudah menanti anda." ucap Lev dan mereka pun pergi menuju club milik Devon.
Tbc
Masih pemanasan yaa....
Thanks for reading....
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mother's Eyes (Tamat)
DiversosWARNING!!!! SUKA, SILAHKAN BACA GAK SUKA YA JANGAN DI BACA KARENA SAYA TAK PERNAH MEMAKSA ANDA UNTUK MEMBACA TULISAN SAYA. BERISI KONTEN DEWASA JADI BUAT YANG AGAMAIS, ALIM, SIRIK DAN TAK BISA MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN, SILAHKAN MENJAUH. Kisah se...