Part 11 (18+)

22.7K 1.1K 22
                                    

Happy Reading....

Wanita ini seperti candu, semakin dia mendekatinya, semakin dalam dirinya terjerumus. Devon menelanjangi Kiara dan gadis itu tampak pasrah membuat Devon semakin bergairah.

"Sial, berhenti bersikap seperti itu Kiara!" erang Devon sambil menangkup wajahnya dan mencium bibir gadis itu.

Kiara menikmati ciuman amatir Devon yang terasa semakin memanas. Kiara membalas ciuman Devon namun Devon menarik pagutannya dan menatap bibir Kiara yang sudah membengkak.

"Jangan pernah mencium orang lain selain aku, paham?" tanya Devon sambil menatap tajam kedalam manik mata Kiara dan gadis itu mengangguk. 

"Good girl.." bisik Devon lalu melebarkan paha Kiara.

Devon hanya mengikuti naluri dan dia pernah melihat bagaimana koleganya bersetubuh dengan para jalangnya. Devon menyentuh kewanitaan Kiara yang sudah basah.

"Sudah kau bersihkan?" tanya Devon membuat kepercayaan diri Kiara luntur.

"Master.." tolak Kiara ketika Devon memundurkan tubuhnya dan menatap kewanitaannya.

Devon menatap warna merah muda merekah indah dengan sedikit kilatan cahaya dari cairannya. Devon memasukan satu jarinya kedalam sana dan Kiara terkejut.

"Jangan!" pekik Kiara merasakan rasa aneh di bagian pusat intinya. rasa nikmat bersatu dengan perasaan bersalah yang tampak asing.

Devon mencium milik Kiara dan menyesap aroma menggiurkannya. Lidahnya mulai menari-nari di bawah sana memberikan rangsangan hebat pada tubuh Kiara.

Kiara meremas sofa kulit itu dan berusaha berpegang entah untuk apa. Kiara merasakan gulungan hebat menghantam pusat intinya lalu pecah. Segenap tenaganya terkuras habis, tubuhnya melemas, Kiara pun memejamkan matanya.

Devon yang memandang pergerakan erotis Kiara tampak terpukau dengan kecantikan gadis itu. Kiara bisa mengalami klimaks hanya dengan lidahnya? Devon menjilati cairan yang keluar dari milik gadis itu hingga habis, rasanya manis dan segar. Devon melepas jasnya lalu menutupi tubuh Kiara.

"Lain kali aku akan melakukan ini di kamarku!" guman Devon sambil membopong Kiara menuju ke dalam kamarnya.

*****

Alger sudah mempersiapkan hasil penyelidikannya tentang Ariana. Alger segera menemui Devon yang sudah menunggunya di markas. Alger menatap Devon dan dengan persetujuannya dia pun menceritakan sosok Ariana Mahendra.

"Dia seorang gadis yang jatuh cinta pada seorang pria tua bernama Matthew Grace, namun entah kenapa  Matt tiba-tiba mundur dan memberikannya pada Erick, anak lelakinya. Setelah disinyalir ternyata Ariana cinta pertama Erick dan Matt cinta pertama Ariana. Intinya cinta segitiga." ucap Alger dan Devon hanya mengangguk pelan. 

"Sepertinya Erick mengalami Generalize Anxiety Disorder, rasa cemas berlebihan dan barengi tindakan implusif." ucap Alger sambil menatap berkasnya.

"Erick membuat siasat bahwa dirinya tewas dalam kecelakaan dengan maksud, dia melepaskan Ariana dengan Matt. Master, apa ini gurauan?" tanya Alger tak mengerti.

"Lanjutkan Alger!" titah Devon dan Alger menghela nafas.

"Erick meninggalkan Ariana saat tengah mengandung dan soal kematian palsu Erick, Ariana belum tahu. Sebelum Erick dinyatakan meninggal, Erick sempat melecehkan Ariana hingga wanita itu membencinya dan sebelum Erick meninggal mereka sedang proses bercerai." ucap Alger.

"Bagaimana menurutmu? Matt sudah mengurus perceraian sampai tahap akhir jadi fix Ariana seorang janda." ucap Devon membuat Alger bingung.

"Andai Erick kembali dan Ariana mencintainya mereka bisa menikah kembali."

"Kau tak baca bagian akhirnya?" tanya Devon dan Alger membaca bagian akhirnya.

"Erick menyamar menjadi Michael Newton dan menikah lagi dengan Patricia yang kini sedang mengandung anak kedua." ucap Alger membuat kepalanya semakin pusing.

"Master, intinya apa?" tanya Alger tak tahan lagi. Devon tertawa geli lalu menatap Alger.

"Ariana membenci Erick dan dia akan lebih membenci Erick jika tahu lelaki itu sudah menikah lagi dan beranak. Intinya, aku tak mau Ariana kembali pada Erick apapun alasannya dan aku ingin Erick berhenti mengejar Ariana. Kau tahu bagaimana caranya agar Ariana tidak di ganggu Erick lagi?"

"Ya Master, mungkin dengan cara menikahkan kembali Ariana dengan lelaki lain." ucap Alger karena tak mungkin Devon membunuh Erick.

Devon tersenyum bahagia dengan kecerdasan Alger.

"Itu yang aku suka darimu Alger."

"Lalu apa masalahnya? Ariana sangat cantik dan menarik, saya yakin dia takkan kesulitan untuk mendapatkan.suami lagi."

"Itu menurutmu?"

"Ya master, menurut saya takkan ada lelaki yang mau menolaknya meski dia seorang janda beranak lima sekalipun." ucap Alger membuat Devon tersenyum.

"Begitu menurutmu?"

"Ya Master."

"Oke, kalau begitu, menikahlah dengan Ariana.."

"Apa??"

Tbc

My Mother's Eyes (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang