Part 17

15.3K 1K 9
                                    

Happy Reading....

Kenapa permintaan Kiara selalu di luar kehendaknya? Kemarin cinta sekarang menikah? What the hell, besok apa lagi?

Rahang Devon mengeras dan Kiara tahu Devon mulai marah.

"Kau tak perlu marah, toh aku yang kalah bukan?" tanya Kiara dan Devon mengalihkan pandangannya.

"Ya kau memang kalah tapi  permintaanmu itu membuatku merasa terganggu."

"Bagaimana bisa?"

"Entahlah!"

"Aku rasa hal yang wajar jika wanita meminta hal seperti itu."

"Wajar?"

"Iya.."

"Apanya yang wajar?"

"Semua itu impian seorang wanita, mendapatkan ciuman pertama dari pria yang di cintainya, menikahinya, hamil, memiliki anak, melihat anak-anak mereka tumbuh besar, melihat anaknya sukses, menikah dan memiliki cucu." ucap Kiara.

"Aku rasa bukan impian wanita saja, tapi juga manusia!" tambah Kiara lagi.

Devon tersenyum miring lalu membalikan tubuh Kiara hingga kini Devon berada di atas tubuh Kiara.

"Jadi setelah kau menikahiku kau ingin memiliki anak dariku?"

"Tentu saja, aku istrimu. Kau aneh sekali, kau tahu gunanya menikah? Untuk apa berbagi kasih sayang, mempunyai keturunan, saling berbagi.dan melakukan ini...." ucap Kiara sambil mengusap kejantanan Devon.

"Kalau kau tidak menikahi wanitamu, kau berarti tidak mengikatnya dengan komitmen dan wanita itu bebas di tiduri oleh siapa saja. Apa kau mau seperti itu? " tanya Kiara, Devon hanya menatap wajah Kiara bingung, berusaha mencerna ucapan gadis itu.

"Jujur, kenapa aku ingin memilikimu? Karena kau ciuman pertamaku, yang merampas kesucianku dan kau cinta pertamaku. Aku ingin memilikimu karena bagiku hanya kau yang pantas aku cintai tak ada yang lain. Dan aku berharap kau pun seperti itu. Aku tak mau berbagi dengan wanita lain." ucap Kiara.

Devon tersenyum miris, Kiara juga ciuman pertamanya, wanita pertama.yang dia tiduri yang merasakan keperjakaannya dan wanita pertama yang menyentuh hatinya, wanita pertama yang melemahkan otaknya!

"Jika kau setia maka aku pun akan setia, kurasa itu sudah cukup." bisik Devon.

"Jadi kau tak mau menikahiku master?" tanya Kiara sambil menekuk wajahnya.

"Emh... Kalau menidurimu, aku mau!" goda Devon sambil meremas payudara Kiara dengan lembut.

"Jadi kau tidak mau? Lalu untuk apa?"

"Untuk apa, apa?"

"Kita melakukan ini?"

"Aku rasa ini hubungan saling menguntungkan. Kau menikmatinya begitu pun aku!"

"Kau memang bajingan sama seperti Lev dan Igor!" rutuk Kiara sebal membuat Devon mengernyitkan dahinya.

"Maksudmu?"

"Lupakan, jika kau memang hanya membutuhkan tubuhku, silahkan. Aku akan berhenti berharap dan berhenti mencintaimu. Tapi jika suatu saat hatiku berpaling kau jangan protes!" ucap Kiara sambil memalingkan wajahnya.

Devon menarik rahang Kiara agar tetap menatapnya namun Kiara memejamkan matanya, air matanya mulai memeleh di kedua pipinya.

"Cengeng!" ejek Devon.

"Hhmmm..." ucap Kiara dengan nada bergetar.

Devon menyingkir dari atas tubuh Kiara, kenapa hatinya jadi tak enak. Ya Devon menyukai tubuh Kiara tapi bukan hanya sebatas ingin 'memakainya' saja.

Apa ini yang namanya cinta? Devon harus segera berbicara kepada ketiga tangan kanannya.

Alger? Dia sama amatirannya dengan Devon tapi Lev dan Igor? Mereka pernah bersetubuh dengan jalangnya dan sudah pasti mereka berpengalaman dalam hal cinta. Kiara menatap Devon yang malah melamun.

"Kau mau melakukan itu atau tidak? Jika tidak, aku akan pergi ke kamarku."

"Ini kamarmu."

"Apa?"

"Mulai sekarang ini kamarmu dan kau tak boleh keluar dari kamar ini kecuali atas ijinku." ucap Devon membuat Kiara terkejut.

"Tapi.."

"Aku tak suka di bantah Kiara!" tandas Devon cepat. Kiara hanya bisa terdiam, oh kini kebebasannya semakin berkurang.

Apa maksud Devon mengurungnya di sini? Kiara membaringkan kembali tubuhnya lalu tidur membelakangi Devon. Pria itu menghela nafas melihat tingkah Kiara yang aneh. Devon tak pernah di rajuk oleh wanita mana pun jadi bagaimana cara Devon membuat Kiara tak lagi merajuk?

Devon memeluk Kiara dari belakang sambil meraba payudara gadis itu.

"Tak ingin menyentuhku?" goda Devon namun tak ada reaksi dari Kiara, gadis itu sedang marah.

Devon menarik pinggang Kiara dan memasukan miliknya yang sudah mengeras kedalam milik Kiara.

"Akh..." erang Kiara yang terkejut mendapatkan sodokan mendadak dari Devon. Pria itu terus menghujam milik Kiara hingga gadis itu kewalahan dan tak sanggup lagi menahan gairahnya.

"Kau tak bisa marah padaku, kau tak bisa menjauh dariku dan kau tak bisa mengabaikanku, sayang.." bisik Devon puas, Kiara hanya menunduk malu.

Sial, tubuhnya selalu menghianatinya dan milik lelaki itu memang nikmat. Kiara meremas paha Devon, merasakan orgasmenya yang kian merayapi tubuhnya. Devon terus menghujamnya sambil meremas remas  kedua payudara Kiara.

"Aku mencintaimu Kiara.." bisik Devon berusaha jujur, membuat hati Kiara dengan seketika  berbunga-bunga.

Tbc

My Mother's Eyes (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang