Warning!!!
21++ ada adegan kekerasan dan mesum. gak suka, skip aja sampai part akhir karena isinya memang mesum semua wkwkwkwk....
Bagi penggemar Ruby, ganti jadwal, update setiap Selasa, kamis dan Sabtu. Untuk menghiasi weekend kalian, aku sudah siapkan pengganti Ruby, Defying Gravity yang akan update setiap hari Sabtu dan Minggu.
Cerita tentang apa? Bisa di lihat di work aku yang judulnya CAST.
Happy Reading....
Devon menyeret paksa Kiara untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Devon, jangan kasar aku sedang hamil!" bentak Kiara kesal.
"Aku tak peduli."
"Apa?"
"Belum tentu itu anakku juga, bukan begitu?" ucap Devon santai menbuat Kiara terluka.
"Kau ini... Ya ini memang bukan anakmu jadi lepaskan aku!" dusta Kiara kesal.
Devon menarik tangan Kiara, memelintirnya ke belakang hingga Kiara kesakitan.
"Devon, aah.. Sakkiiitt..." erang Kiara.
Devon membuka dasinya lalu mengikat tangan gadis itu dengan cukup kuat hingga Kiara sulit bergerak.
"Kau sudah menjadi jalang huh?" tanya Devon geram,l
Apa benar ada lelaki lain yang menyetuh wanitanya? Devon takkan memaafkan Kiara jika ada lelaki yang dia perbolehkan untuk menyentuhnya.
"Siapa yang sudah menyentuhmu?" tanya Devon sambil menarik tangan Kiara hingga gadis itu menjerit kesakitan.
"Aaah..... Kau menyakitiku Master!" isak Kiara.
Devon menarik pinggul Kiara hingga menungging lalu menyingkapkan gaunnya hingga perut dan menurunkan celana dalam Kiara.
"Jangan...." isak Kiara yang sudah lelah di lecehkan oleh Devon, karena dia tahu, dia pasti kalah!
Devon mengelus paha gadis itu lalu memukul pantatnya seperti menghukum anak kecil.
Plak!!
"Aakh..." jerit Kiara merasakan perih di kulitnya.
Devon sebenarnya tak peduli anak yang di kandung Kiara itu anak siapa, meaki dia yakin janin itu anaknya. Andai ada lelaki yang menyentuh Kiara, Devon yakin lelaki itu pasti memperkosanya. Devon akan tetap mencintai Kiara dan menyayangi bayi yang di kandungannya.
Devon mengelus belahan bokong dan vagina gadis itu dengan jari telunjuknya membuat Kiara bergelinjangan, sial setiap sentuhannya selalu membuat Kiara on fire!
"Devon..." rintih Kiara saat lelaki itu menjilati miliknya dengan lembut.
Kiara dibuat gila oleh seorang mafia mesum. Kiara memejamkan matanya, perlahan dia melebarkan pahanya memberi akses agar Devon bisa menjilati miliknya semakin dalam. Suara kecapan lidah Devon dan milik Kiara terdengar nyaring membuat tubuh Kiara meriding.
Devon mulai memasukan jari tengahnya membuat Kiara mengerang nikmat merasakan lidah dan jemari Devon yang terus menyentuhnya di bawah sana sampai akhirnya Kiara pun mengalami orgasme.
"Oouuhh.... Devon..." rintih Kiara nikmat.
Cairannya menetes hingga paha namun dengan sigap Devon menjilatinya hingga Kiara merasa malu sekaligus senang.
Devon begitu memujanya!
"Inikan yang kau inginkan sejak di mobil tadi, huh?" bisik Devon nakal membuat wajah Kiara merona.
Devon melepaskan celana kainnya dan menyiapkan pusakanya yang sudah berdiri tegap. Kiara melihat pusaka itu dengan terkesima.
"Pelan-pelan..." ucap Kiara yang merasa kejantanan lelaki itu semakin besar saja. Devon memasukinya dalam sekali hentak.
"Aaakh....." erang Kiara merasa terkejut dan rasanya masih nikmat, bahkan lebih nikmat.
Devon mulai memasukinya dengan kasar membuat Kiara khawatir dengan kandungannya.
"Pelan-pelan, aku tak mau... Ah... Anak kita kenapa-kenapa!" ucap Kiara terbata-bata.
"Kau bilang ini bukan anakku?" sindir Devon membuat Kiara malu, oh sial!
"Kau pikir siapa lagi yang menyentuhku? Aku tak mungkin mau di sentuh oleh pria lain!" ucap Kiara sebal.
"Kecuali olehmu Devon!" lanjut Kiara sambil menahan serangan Devon yang terus menghujam miliknya. Devon tersenyum puas lalu melambatkan temponya membuat Kiara gelisah.
Kenapa jadi melambat sekali?
"Devon... Cepat!"
"Apanya?"
"Itu!"
"Apa?" goda Devon dan Kiara pun menggeram sebal.
"Katanya pelan-pelan takut bayinya kenapa-kenapa?" goda Devon membuat Kiara kesal.
"Kau menyebalkan. Aakh..." jerit Kiara ketika Devon menarik tangannya dan menghujamnya dengan kasar.
Kiara merasakan sakit sekaligus nikmat di seluruh tubuhnya. Kiara yakin sehabis bercinta tubuhnya pasti akan terasa remuk. Peluh mulai membasahi tubuhnya, Kiara tampak berantakan dengan pakaian terkoyak dan rambut kusut yang sesekali di jambak oleh Devon.
"Devon.." rintih Kiara yang sudah berkali-kali merasakan orgasmenya, pahanya terasa lengket dan panas.
"Hati-hati...." rintih Kiara merasakan pergerakan Devon yang semakin kasar.
"Anak kita harus menjadi lelaki tangguh seperti aku Kiara! Masa hanya di goyang seperti ini saja gugur? Payah!"
"Dia masih janin, bodoh aaakh.... kau memang gila Devon!" rutuk Kiara namun Devon mengabaikan ucapan Kiara. Devon mengelus lembut pwrut Kiara sambil sesekali meremas-remas payudara gadis itu.
Devon membuka dasi yang mengikat tangan Kiara lalu menyingkirkan sisa pakaian di tubuh Kiara dan menggendongnya ke tempat tidur. Devon menatap wajah cantik Kiara yang mulai berisi, payudaranya pun terlihat membengkak membuat Devon tergiur untuk menyusu dan memberinya tanda kepemilikan.
Kiara hanya bisa pasrah saat Devon menghisap puting dan memilinnya dengan kasar. Rasa perih di puncak payudaranya terobati dengan jilatan lembut dari lidah lelaki itu.
Devon memasukinya kembali dan terus menghentak-hentak tubuhnya, Kiara menatap wajah Devon yang sudah berlumuran keringat. Aroma percintaan yang pekat bercampur dengan parfum lelaki itu, sungguh seksi!
Kiara menyetuh tubuh atletis lelaki itu dan mulai menjilati puting Devon dengan rakus membuat lelaki itu mengerang dan menghujamnya dengan kasar dan sesuatu yang hangat menyembur panas di dalam rahimnya.
Kiara tersenyum melihat wajah Devon yang selalu dia kagumi mengalami klimaks, wajah tampan yang selalu membuat Kiara terbayang-bayang. Devon menatap tajam ke arah Kiara lalu memeluk gadis itu kedalam pelukannya.
"Istirahatlah." ucap Devon dan Kiara hanya mengangguk lemah lalu mengecup rahang pria itu.
Devon mendekapnya erat seolah-olah tak mau kehilangannya lagi. Tentu saja, Devon takkan pernah melepaskan Kiara walau hanya sedetik saja.
Kiara mengambil tangan Devon dan menempelkannya pada perut Kiara, ada rasa nyaman menyebar dari sentuhan Devon ke seluruh tubuhnya. Mereka pun tertidur, masuk kedalam mimpi indah dengan tubuh letih dan perasaan bahagia.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mother's Eyes (Tamat)
AcakWARNING!!!! SUKA, SILAHKAN BACA GAK SUKA YA JANGAN DI BACA KARENA SAYA TAK PERNAH MEMAKSA ANDA UNTUK MEMBACA TULISAN SAYA. BERISI KONTEN DEWASA JADI BUAT YANG AGAMAIS, ALIM, SIRIK DAN TAK BISA MENGHARGAI KARYA ORANG LAIN, SILAHKAN MENJAUH. Kisah se...