Author Pov.
Liburan kenaikan kelas telah usai, Dini sekarang sudah menduduki bangku kelas 6.
Saat itu awal masuk sekolah masih biasa-biasa saja. Namun seiring berjalan nya waktu kelas kini semakin seru.
Tanpa sepengetahuan Dini, ternyata salah satu teman pria-nya dikelas ada yang tertarik padanya.
Awalnya Dini tidak tahu, jika Lia (teman Dini) tidak membeberkan kebenaran itu.
"Eh Din, mau tau nggak?" Tanya Lia
"Kenapa?"
"Arya suka sama kamu!" Teriak Lia kencang, sehingga terdengar oleh satu kelas.
"Ciiiiieeee." Sorak satu kelas, dan kelas pun seketika rame oleh gosip terhangat.
Disitu lah Dini tau, ternyata masih ada orang yang tertarik dengan nya.
Saat tau perasaan Arya kepadanya, Dini mulai merespon. Ingat yah! Merespon! Mereka tidak berpacaran, kenapa? Karena Dini tau saat ini bukan waktunya berpacaran.
Dia harus fokus pada pelajaran disekolah. Apalagi mengingat bahwa sebentar lagi dia akan memulai ujian kelulusan.
Pernah sekali, saat study tour Dini sempat diberi coklat oleh Arya. Mungkin karena ingin menghargai pemberian Arya, Dini menerima coklatnya. Walaupun bukan dia yang memakan nya.
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
USBN dan UN pun selesai, kini waktunya bagi kelas 6 untuk menunggu hari kelulusa dan keluarnya nem sekolah.
Dini dan teman-teman nya berkumpul, mereka sedang berbicara tentang sekolah yang akan mereka tuju selanjutnya.
"Aku bingung!" keluh Bunga
"Kenapa?" Tanya Dini
"Bingung mau lanjut mana."
"Lho, katanya mau bareng aku?" Ucap Lia
"Iya, tapi aku nggak tau bakal betah apa nggak."
Dini bingung dengan obrolan antara Lia dan Bunga. Betah? Memangnya mereka akan kemana?
Untuk menghilangkan rasa penasaran nya Akhirnya Dini bertanya kepada mereka berdua.
"Emang kalian mau kemana?"
"Aku sama Lia mau lanjut dipondok pesantren." Jawab Bunga
"Hah? Kalian pesantren?" Tanya Ria tiba-tiba, diangguki oleh kedua-nya.
"Sama dong!" antusiasnya
"Tapi aku diluar kota ini." lanjutnya Ria sambil memasang muka sedih.
Sebenarnya Dini sedih hatinya begitu sesak, dia harus berpisah dengan teman-temannya yang selama 6 tahun bersama-sama.
Tapi mau bagaimanapun, demi sebuah cita-cita keegoisan nya iya padamkan.
"Sedih yah bakal pisah gini." Ucap Dini, ketiga teman nya menengok kearah nya.
"Enam tahun kita lewati bersama-sama. Aku selalu mikir, apa aku bakal dapet temen sebaik kalian disekolah baru nanti?" Tanya Dini
Teman-teman Dini tidak ada yang menjawab. Pertama Lia memeluk Dini disusul oleh Bunga lalu Ria.
Mereka berpelukan cukup lama, sampai harus ada yang memulai melepaskan pelukan itu duluan.
"Pokoknya saat kita udah pisah nanti, nggak boleh ada yang lupa sama temen sd. Oke?" Ucap Lia
"Oke." Jawab Dini, Bunga, dan Ria berasama-sama.
~~~~~~~~~
Dini sudah masuk kedalam rumahnya, ia lelah karena harus menunggu ini itu untuk kelulusan.
Mamahnya berjalan dari arah dapur dan menghampiri Dini. Dini terlihat seperti orang yang kehilangan masa depan.
Melamun kearah depan dan menopang dagunya dengan kedua tangan.
"Hey jangan ngelamun gitu ah. Nanti kamu kesambet." Ucap Mamah Dini sambil menepuk bahu nya.
"Mamah" rengek Dini memeluk Mamahnya.
"Aih. Anak mamah kenapa?"
"Sebentar lagi Dini bakal SMP."
"Terus?"
"Dini takut nggak punya temen disekolah baru nanti."
Mendengar pernyataan anaknya, Sari (Mamah Dini) hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Kamu nggak boleh mikir gitu kamu pasti dapat teman disana. Mamah yakin banyak teman kamu dari SD yang sekolah disana." Jelas Sari penuh kasih sayang
"Optimis aja sayang." lanjutnya
"Mamah tau nggak?"
"Kenapa?"
"Aku dapet gelang, taaaraaa." Ucap Dini sambil menunjukkan gelang bergambar doraemon.
"Dari siapa?"
"Dari temen aku. Dia bilang sih buat kenang-kenangan."
Mendengar jawaban anaknya, Sari tersenyum lagi sambil memeluk Dini dan sesekali mencium Puncak kepala Dini.
'Sebentar lagi kamu pasti bakal ngerasain artinya perpisahan.' batin Sari.
👣👣👣👣👣👣👣👣👣👣
Next?
Hey hey gaeessssss. Jangan lupa vote and comment cerita baru yang pastinya.
Karya baru nih, Iseng-iseng berhadiah.
Salam,
Author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Andini (TAMAT)
Teen FictionWarna-warni pelangi selalu menghiasi hidupnya ketika ia berkenalan dengan sosok laki-laki sederhana. Banyak cara yang dilakukan laki-laki itu untuk membuat dirinya selalu tersenyum. Perlakuan yang diberikan laki-laki itu kepadanya ternyata ada maksu...