bagian 16.

26 10 0
                                    

'karena gua nggak percaya sama pilihan pertama. Bisa aja saat kita milih pilihan pertama dan kita ngerasa bahwa kita udah berhasil, ternyata kita salah———justru bisa aja seseorang itu berpura-pura supaya kita ngerasa kalau kita ini berhasil ngerubah dia padahal dibalik itu semua hasilnya nol.' ucap Dini panjang lebar, Eza menatap Dini dan tak berkata sepatah katapun.

'dan alasan lebih tepatnya lagi, biar dia ngerasain dan tau bahwa nggak semua cewek gampang untuk dijadiin bahan taruhan.'

Eza menatap keatas ke arah langit-langit kamarnya, ucapan Dini masih terngiang-ngiang di benaknya. Perkataan Dini membuat Eza sangat merasa bersalah, karena telah menjadikan Dini menjadi bahan taruhan.

"aahh bego banget, kenapa gua harus ngerasa bersalah banget sih." umpat Eza pada dirinya sendiri, "dan kenapa juga gua kaya nggak rela kalo semisalnya Dini ninggalin gua?" Lanjutnya

Mau bagaimana lagi semua sudah terlanjur, apa harus Eza berkata jujur pada Dini bahwa ia menjadikan Dini sebagai bahah taruhan nya dengan Riski? Ah, seperti nya ini akan memancing pertikaian antara Dini dan Eza. Mungkin bukan hanya mereka berdua tetapi akan berpengaruh pada hubungan Kiya dan Riski juga.

Tok tok tok

"Za, buka pintunya ada yang nunggu kamu diluar tuh." panggil bunda Eza dari arah luar kamar Eza.

Eza membuka pintu kamarnya dan mandapati bunda nya sedang berdiri didepan kamarnya sambil memegang ponsel ditangannya, yah tau sendiri ibu-ibu jaman sekarang gimana.

"siapa bun?" tanya Eza

"nggak tau. Temuin aja sono" Jawab bunda Eza sambil tetap memainkan ponselnya.

"ngomong sih ngomong bun, tapi jangan fokus ke handphone terus kali."

"udah sono temuin tuh orang, kasian udh nunggu. Komen mulu lu udah kaya netizen." balasan bunda Eza terhadap sindiran Eza.

"iye"

Eza berjalan melewati ibunya dan mulai menuruni anak tangga, dalam hanti berfikir siapa malam-malam begini yang bertamu kerumah nya? Apakah Riski? Ah tidak mungkin, Riski tidak akan se-formal itu jika yg bertamu Riski tanpa minta izin masuk pun Riski sudah masuk duluan.

Eza sampai ruang tamu tapi tak mendapati siapapun disana, apakah bundanya berbohong?. Akhirnya Eza memutuskan untuk keluar rumah dan melihat apakah tamu tersebut ada diteras.

Dan ternyata benar, ada seorang perempuan diteras rumah nya sedang duduk membelakangi dirinya. Eza bingung harus memanggil nya bagaimana akhirnya ia memutuskan untuk berdehem, "ekhem" deheman Eza membuat perempuan itu menengok kearah nya.

"Elvira" lirih Eza saat mengetahui ternyata Elvira yang datang kerumahnya malam-malam.

"hai" sapa Elvira kepada Eza sambil melambaikan tangannya dan menghampiri Eza.

"mau ngapain malem-malem kesini?" tanya Eza to the point

"ketemu kamu lah, masa ketemu supir kamu ahaha"

"ada apa?" Eza langsung menanyakan apa motif Elvira datang malam-malam kerumahnya, karena tak ingin berlama-lama bertemu dengan gadis dihadapannya.

"aku cuma mau bilang kalo aku nggak mau putus dari kamu, aku nggak bisa Za kalo tanpa kamu." Ucap Elvira dengan digenggamnya tangan Eza dikedua tangannya, seperti orang sedang memohon.

"keputusan aku udah bulet, mau nggak mau kamu harus terima."

"tap-"

"aku ngantuk mau tidur, kamu boleh pulang." Belum selesai Elvira bicara, Eza sudah memotongnya terlebih dahulu dan mengusir Elvira secara halus.

Eza membalikkan badannya dan membelakangi Elvira, lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya membiarkan Elvira sendiri diluar rumah yang sedang menatap punggung Eza yang sekarang sudah tak terlihat karena terhalang oleh pintu rumah Eza.

Eza mengunci pintu rumahnya dan membuka tirai jendela sedikit untuk melihat apakah Elvira sudah pergi atau masih ada didepan. Ternyata Elvira masih berada di depan dan tak lama terdengar suara dentuman motor, Eza melihat laki-laki turun dari motor tersebut dan menghampiri Elvira lalu menarik pergelangan Elvira.

Walau Elvira sempat menolak dan menepis tangannya dari tarikan laki-laki tersebut dan ada sedikit cekcok diantara mereka, namun akhirnya Elvira mau menuruti laki-laki tersebut untuk pergi dari rumah Eza. Eza yakin bahwa laki-laki tersebut adalah laki-laki yang sering ia lihat jalan bersama Elvira saat mereka masih berpacaran.

"harusnya kamu sadar kenapa aku mutusin hubungan kita." Lirih Eza, lalu menutup kembali tirai rumahnya dan pergi ke kamarnya.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Kayla berjalan sendiri menghirup udara sejuk dimalam hari. Jika karena bukan kakak nya yang meminta dibelikan makanan, malas sekali Kayla berjalan sendirian malam-malam begini apalagi tempatnya sudah sangat sepi seperti sekarang.

Biasanya di tempat tongkrongan yang biasa Kayla lewati ramai banyak orang, tapi malam ini sungguh sepi tidak ada yg bernyanyi-nyanyi dengan pede-nya walau suaranya seperti kaleng jatuh.

"ko tumbeh sih sepi banget, ih jadi merinding" Ucap Kayla sambil tengak tengok kiri-kanan depan-belakang.
Kiya mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan membuka aplikasi wa

''Girlss'

'Kayla'
Ih jalanan komplek rumah gua sepi banget

'Syifa'
Nahh lho, lagian ngapain coba malem-malem keluar sendirian?

'Kiyya'
Mampus

'Kiyya'
Bentar lagi ada yg nangis atau nggak ada yg ketawa. Hihihihi

'Kayla'
Bancet banget sihh lu Ki

'Kiyya'
Udah ah nggak mau respon grup lagi. Biar Kayla berduan sama tante kunti, byeeee😘😘

'Kayla'
Ihh temenin dong

'Kayla'
Ih bales dong, respon plis

Kayla memasukkan kembali ponsel kedalam saku celananya, "percuma ngechat di grup. Kiya nyebelin banget, nggak guna jadi temen" pundungnyaa

Kayla berjalan cepat semakin cepat tiba-tiba terdengar suara berisik dari semak-semak, Kayla spontan menengok dan berusaha untuk berfikir positif mungkin saja itu kucing atau hewan lain. Kayla tak menghiraukan suara itu dia jalan semakin cepat agar bisa secepatnya sampai rumah.

"ini nih gara-gara gua nonton film setan tadi siang, jadi parnoan kan gua."

Tiba-tiba terdengar suara mendayu dari batang pohon besar, Kayla mulai was-was dan tetap berfikir positif walaupun ia berkali-kali meneguk salivanya. Kayla tetap tak menghiraukannya, dia berusaha untuk tetap tenang. Namun saat Kayla ingin melanjutkan perjalanannya, tiba-tiba terdengar suara seperti orang jatuh dari atas karena takut tapi penasaran akhirnya Kayla memutuskan untuk memberanikan diri melihat kearah belakang.

Saat dia melihat kebelakang
Dann..............

"aaaaaaaaaaaaaaaaaa" teriak Kayla lalu tiba-tiba ia pusing dan semuanya terlihat hitam dan Kayla tak sadarkan diri.


🍒🍒🍒🍒🍒🍒

Next? Nextt dund wkwkwk

Jangan lupa vote and comment.

Tolonglah yah apapun yang kalian rasakan tolong komen walaupun cuma satu kata author sangat berterimakasih.

Jangan lupa fallaw juga

Story of Andini (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang