🌹🌹🌹🌹🌹
'Dalam sujud ku, aku selalu berdoa kepada yang maha kuasa untuk dijadikan yang terbaik dan mendapatkan yang terbaik. untuk sekarang dan dimasa yang akan datang.'
Eza Putra Rahardjo
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Dini dan Kayla sudah berada di kantin saat ini, mereka sedang menunggu Syifa dan Kiya. Tadi Kiya bilang kepada Dini dan Kayla bahwa dia akan menyusul—karena ada sesuatu yang harus Kiya selesaikan dengan Kak Riski dan Kiya meminta Syifa untuk menemani nya.
Tiga menit sudah terlewatkan tapi tidak ada tanda-tanda bahwa Kiya dan Syifa akan datang ke kantin. Jenuh sudah Dini menunggu ditambah lagi suasana kantin yang semakin ramai.
"Lama banget sih." Kesal Kayla karena harus menunggu
"Sabar"
Setelah dua menit menunggu lagi, akhirnya Kiya dan Syifa datang. Tapi tunggu, mereka tidak berdua melainkan ada dua orang yang ikut bersamanya. Ternyata itu Kak Riski dan Kak Eza.
"Hei, lama nggak?" Tanya Kiya basa basi
"Abis ngapain aja sih?" Kayla bertanya dengan tampang masam nya
"Jadi gini guys, Kiya ini baru jadian sama Kak Riski. Dan katanya sih kita bakal ditraktir nih sama Kak Riski. Bener kan Kak?" Jelas Syifa
"Iyaa bener" Saut Kak Riski sambil duduk disebelah Kiya
"Ah serius? Asikk makan gratis gua" Ucap Kayla kegirangan
"Jadi diterima nih Ki—ngikut saran gua nggak?" Ejek Dini sambil sedikit menggoda
"Ikut dong. Dan ternyata yah ini yang gua rasain" Jawab Kiya malu-malu
"Yaudah pesen aja samain yah" suruh Kak Riski
"Okeeee"
Dini tak menyadari bahwa dari tadi dirinya sedang dipandangi oleh Eza. Tak sadar bahwa Eza sudah duduk tepat di depan dia saat ini, entah apa yang dipikirkan Eza saat ini mengenai Dini tapi—pandangan nya tak bisa dialihkan untuk hal lain.
"Kalo cuma mandang muka doang, nggak bakal kenyang Kak" Celetuk Kayla menyindir Eza
Mendengar celetukan Kayla, Dini langsung menengok ke arah depan. Berapa terkejutnya dia saat tau ternyata Eza berada di hadapannya
"Yeay makanan datang" Seru Syifa sambil membawa nampan yang berisi makanan dan minuman"Ayok makan" ajak Kak Riski
"Ayok!" Jawab mereka serempak dengan girang
Mereka sangat menikmati somay yang telah disediakan. Apalagi Dini yang begitu antusias dengan somay, karena somay adalah makanan favorit Dini.
Dini suka somay karena bumbu somay itu punya khas tersendiri, entah dimana khas itu tapi Dini benar-benar tak bisa menolak jika ada yang memberikan makanan berupa somay itu.
Disaat yang lain sedang menikmati somay, Eza malah menikmati wajah Dini yang menurutnya lucu saat sedang makan "Lu nggak mau somay?" Tanya Riski, Eza menggelengkan kepalanya
"Batagor mau nggak?" Tanya Riski lagi, tapi tetap saja Eza menggelengkan kepalanya
"Yaudah mau nya apa?" Kini Riski pasrah dan membiarkan Eza memilih makanan yang dia mau
"Maunya Dini" Celetuk Eza
"Uhuk" Dini tersentak mendengar jawaban Eza dan cepat-cepat minum agar tenggorokan nya tak sakit, bukan hanya Dini tapi yang lain juga begitu. Mereka menghentikan aktifitas makan mereka karena kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Andini (TAMAT)
Teen FictionWarna-warni pelangi selalu menghiasi hidupnya ketika ia berkenalan dengan sosok laki-laki sederhana. Banyak cara yang dilakukan laki-laki itu untuk membuat dirinya selalu tersenyum. Perlakuan yang diberikan laki-laki itu kepadanya ternyata ada maksu...