Kejadian pertikaian di kantin antara Eza dan Vian membuat Dini merasa kesal. Seharian Eza mengirimi pesan dan menelpon tapi tidak ada balasan dari Dini. Eza yang mulai kebingungan meminta bantuan Kayla untuk mencoba mengirim Dini sebuah pesan teks, untuk mengetes di balas atau tidak, ternyata hasilnya sama pesan yang Kayla kirimkan pun tidak terbalas. Dengan kegelisahan yang ada pada dirinya, Eza tidak mengalihkan pandangan matanya pada ponsel yang di letakan di atas meja ruang tamu. Kayla memperhatikan sikap Eza dengan kening yang mengkerut.
Tiinggg
Notifikasi pesan masuk dari ponsel Kayla berbunyi, sontak saja Eza melihat ke arah ponsel Kayla dan ingin diraihnya. Belum sempat meraih ponsel Kayla, sang pemilik langsung merebutnya dengan cepat dan kini ponsel berada di tangan sang pemilik. Kayla membuka notifikasi pesan itu untuk melihat Dini atau bukan yang mengirimnya. Saat sudah membuka notifikasi, Kayla melirik sekilas ke arah kakaknya itu. Eza menatap Kayla agar segera memberitahu siapa pengirim notifikasi itu.
"dini bales apa?" tanya Eza
"bukan dini" jawab Kayla sambil meletakan kembali ponselnya di atas meja.
"cckk aarrggg"
"lo mau ikutin saran gua nggak?"
Eza yang semula frustasi dan menyenderkan badannya pada kepala sofa, langsung menegakan tubuhnya, "apa?"
"kasih tau dini kalo kita adik kakak"
Kening Eza mengkerut mendengar pernyataan yang Kayla lontarkan, "kenapa tiba-tiba?"
"sebelum dia tau dari mulut orang lain, terus dia salah paham dan kalian bakal saling jauh lagi" ucap kayla, "ya tapi terserah sih kalo emang lo ngerelain dini sama orang lain" lanjutnya sambil menyenderkan tubuh.
Terlihat Eza sedang mencerna ucapan Kayla kemudian menatap Kayla dengan intens. Tanpa pikir panjang, Eza berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah kamarnya. Namun tak lama kemudian Eza keluar dari kamar dengan jaket yang sudah membungkus tubuhnya dan satu sweater di satu tangannya di lemparkan ke arah Kayla, agar Kayla memakainya. Eza meraih kunci motor di atas meja lalu berjalan ke arah luar, Kayla merasa kebingungan.
"KEMANA LO?" teriak Kayla
"IKUT SARAN LO!"
Mendengar jawaban Eza, Kayla tersenyum dan langsung saja memakai sweater yang di lemparkan oleh Eza tadi dan berlari keluar mengikuti Eza.
**********
Vian keluar dari dalam rumah Dini dan kemudian di susul oleh Dini yang mengantarnya sampai depan karena Vian sudah ingin pulang. Vian sengaja mendatangi rumah Dini untuk memastikan keadaan Dini setelah kejadian pertikaian antara dirinya dengan Eza. Vian beralasan untuk mengembalikan buku yang sempat di pinjamnya kepada Dini agar di izinkan untuk datang ke rumah Dini.
"makasih bukunya yah din" ucap Vian
"iyaa" Dini tersenyum ke arah Vian
Terdengar suara motor yang memasuki garasi rumah Dini. Percakapan mereka terhenti melihat siapa yang datang bertamu ke rumah Dini. Suara motor terhenti pengemudi turun dari motor dan di susul oleh orang yang di boncengnya.
"eh ngapain lo disini?" ucap Eza ketika melihat ada Vian di samping Dini.
"lo sendiri ngapain ke sini?" pertanyaan di balas dengan pertanyaan.
"ngapain kek udah gede ini"
"balik sono, dini mau tidur" usir Vian kepada Eza
"dih lu aja sono"
Kayla yang mendengar perdebatan antara kakaknya dan Vian mulai pusing sendiri. Datang bertamu ke rumah orang tidak ada salam malah ribut dengan tamu yang lainnya. Jika saja membunuh tidak ada hukuman, mungkin saat itu juga Kayla akan membunuh kedua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Andini (TAMAT)
Roman pour AdolescentsWarna-warni pelangi selalu menghiasi hidupnya ketika ia berkenalan dengan sosok laki-laki sederhana. Banyak cara yang dilakukan laki-laki itu untuk membuat dirinya selalu tersenyum. Perlakuan yang diberikan laki-laki itu kepadanya ternyata ada maksu...