Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin Dini menginjakan kakinya di Sekolah Menengah Pertama, dan sekarang dia harus merasakan perpisahan lagi.
Hari ini adalah, hari dimana perpisahan itu datang. Dini, Syifa, Kiya, dan Vivi duduk dibangku yang sudah disediakan.
Dari kejauhan diam-diam ada sosok laki-laki yang sedari tadi memperhatikan Dini tanpa sepengetahuan Dini.
"Di liatin Vian tuh." Goda Syifa
"Apasih Fa?"
"Wajar lah Vian ngeliatin, orang hari ini Dini keliatan cantik." Ujar Kiya
"Yah mungkin aja Vian nyesel, karena nggak pernah peka buat Dini." Saut Vivi
"Udah ah, apaan sih." Kesal Dini
Dini lebih memilih bungkam untuk diam, daripada harus meladeni ocehan teman-temannya itu.
Percuma Dini bilang begini bilang begitu, tidak akan ada yang pernah percaya. Terutama Kiya, Kiya selalu membuat Dini kesal namun begitu Dini percaya bahwa Kiya sosok gadis yang baik dan pantas untuk menjadi seorang sahabat.
💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫
Sambutan-sambutan sudah selesai, dan pemakaian mendali pun sudah terlaksanakan.
Banyak murid yang meneteskan air matanya karena perpisahan, terutama kaum hawa. Mereka begitu tersedu-sedu.
"Pengen nangis, tapi nggak mau keluar air mata." Ucapan Kiya membuat semua tertawa.
"Kita bakal pisah." Ujar Vivi tiba-tiba membuat Dini, Syifa, dan Kiya mengehentikan tawanya dan menengok kearah Vivi.
"Gua nggak bakal ada di kota ini, kita pasti jarang ketemu." Ucapnya lagi
"Kadang kita harus ikhlasin sesuatu supaya kedepannya lebih indah lagi." Dini memberi pengertian kepada Vivi
"Iya. Perjalanan kita masih panjang, siapa tau nanti kita bakal ketemu lagi." Sambut Syifa
"Iya, lagian perpisahan kita buat masa depan kan?" Ucap Kiya.
Mereka ber-empat berpelukan dengan erat, mengukir sebuah senyum manis kebahagian karena lulus. Namun, jauh dari lubuk hati mereka, mereka juga sedih karena harus berpisah dengan Vivi.
Dini, Kiya, dan Syifa memang sudah membuat rencana untuk masuk SMA yang sama, pastinya SMA favorit.
----------
Tak lama akhirnya lagu perpisahan di nyanyikan oleh murid-murid, lagu
sampai Jumpa~Endank Soekamti.
Datang akan pergi
Lewat kan berlalu
Ada kan tiada
Bertemu akan berpisahAwal kan berakhir
Terbit kan tenggelam
Pasang akan surut
Bertemu akan berpisahHeii Sampai jumpa dilain hari
Untuk kita Bertemu lagi
Ku relakan dirimu pergiMeskipun Ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap Tanpa dirimu
Ku harap terbaik untukmuDududu Dudududu
Datang akan pergi
Lewat kan berlalu
Ada kan tiada
Bertemu akan berpisahAwal kan berakhir
Terbit kan tenggelam
Pasang akan surut
Bertemu akan berpisahHeii Sampai jumpa dilain hari
Untuk kita Bertemu lagi
Ku relakan dirimu pergiMeskipun Ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap Tanpa dirimu
Ku harap terbaik untukmuHeii Sampai jumpa dilain hari
Untuk kita Bertemu lagi
Ku relakan dirimu pergiMeskipun Ku tak siap untuk merindu
Ku tak siap Tanpa dirimu
Ku harap terbaik untukmu.Jujur saja pasti kalian akan merasa merinding jika mendengar lagu Perpisahan sekolah. Seperti Dini, air matanya mengalir saat mengingat memori saat tiga tahun sekolah disini.
Banyak murid-murid yang berpelukan dengan temannya. Sampai harus meneteskan air mata, tapi jujur saja Dini sedih bukan karena harus berpisah. Tapi memang lagunya yang membuat sedih.
Bukannya kehidupan itu seperti ini? Ada yang pergi dan ada yang datang, apapun yang kita jalani semua sudah direncanakan Tuhan.
"Nangisnya di pending dulu, sekarang kita waktunya senang-senang." Ucap Kiya
"Apasih Ki? Orang lagi sedih begini malah di suruh seneng-seneng." Omel Syifa
"Yaelah lebay lu, nanti juga bakal ketemu lagi. Kalo nggak ketemu yaudah mungkin udah nggak ditakdirin bersama." Oceh Kiya
"Aelah bapernya kumat." Celetuk Vivi
"Hahahaha" Tawa mereka, meskipun seeing bertengkar tapi mereka tidak pernah sampai bermusuhan.
Sering ledek-ledekan nama orang tua, bukan penghalang mereka untuk berteman, justru karena itu lah mereka ber-empat menjadi bersahabatan.
💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢💢
Next?
Vote kek atau comment gitu, Kasian Author mana masih muda.
Salam,
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Andini (TAMAT)
Fiksi RemajaWarna-warni pelangi selalu menghiasi hidupnya ketika ia berkenalan dengan sosok laki-laki sederhana. Banyak cara yang dilakukan laki-laki itu untuk membuat dirinya selalu tersenyum. Perlakuan yang diberikan laki-laki itu kepadanya ternyata ada maksu...