'Memang tak semua hasil dari sebuah usaha akan baik, tapi baiknya sebuah hasil itu berasal dari usaha. Bukan begitu?'
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Pelajaran yang sangat membosankan hari ini tibalah jamnya. Setelah tadi di jam pelajaran pertama Dini harus banyak berfikir karena ulangan matematika yang mendadak, dengan materi yang belum pernah dijelaskan, entah bagaimana nanti nilai hasil ulangan tersebut. Entah apa yang merasuki pak sugi.
Dan jam pelajaran kedua saat ini, pelajaran yang sering membuatnya ngantuk yaitu Sejarah Indonesia dimana guru tersebut bukan menjelaskan namun hanya membaca ulang tulisan yang ada di buku. Sudah tak karuan lagi mata Dini, matanya benar-benar sudah suntuk rasanya ingin sekali tidur mendengar guru sejarah membaca tulisan dibuku rasanya seperti di dongengkan.
Tok tok tok
Suara pintu kelas berbunyi menandakan ada seseorang yang megetuknya, sontak seisi kelas yang awalnya sibuk dengan kegiatan masing-masing mengalihkan pandangan ke arah pintu.
"permisi pak, saya disuruh bu ratih manggil Andini."
Dini yang semula terlihat biasa saja sontak langsung terkejut pasalnya bu ratih adalah guru BK, ada apa tiba-tiba bu ratih memanggil nya sepertinya dia tidak pernah membuat masalah. Kayla yang ikutan bingung pun menyenggol lengan Dini, "lu buat masalah Din?" sontak Dini menggelengkan kepalanya dengan nenampakkan rawut wajah bingung.
"yaudah Dini kamu bapak ijinkan menemui bu ratih." ucap sang guru, Dini menganggukkan kepalanya dan pergi keluar kelas.
"Di ruangan nya kan? " tanya Dini pada orang yang tidak Dini kenal
"ikutin gua" jawabnya sambil melenggang pergi dan berjalan di depan Dini.
Dini mengikuti arah gerak langkah kaki orang tersebut, ia berjalan tepat dibelakangnya sambil menatap lurus ke arah pundak laki-laki itu dengan sesekali memasang muka bingungnya. Saat sudah hampir sampai ruang BK ternyata laki-laki tersebut malah berbelok ke arah kanan, Dini sempat bingung dan mulai bertanya, "lho kak, bukannya ruang bu ratih belok kiri ya?"
"nggak usah bawel ikutin gua aja." jawaban dingin dan datar yang didapatkan Dini, tapi tetap Dini mengikuti laki-laki itu karena Dini sendiri pun penasaran sebenarnya ingin dibawa kemana dirinya.
Dengan langkah yang sebenarnya sangat malas Dini harus mengikuti laki-laki itu, setelah sampai ternyata dirinya dibawa ke tanam belakang yang memang ada disekolah. Taman tersebut biasa digunakan murid-murid yang kutu buku untuk membaca buku, karena tempatnya yang nyaman dan jarang du lewati orang, sehingga tak terganggu konsetrasi saat membaca.
"kok kesini?"
"tuh" tunjuknya, Dini mengikuti arah telunjuk laki-laki itu dan tepat sasaran Dini melihat punggung laki-laki yang sedang duduk dibangku taman belakang sekolah, "dia nungguin, samperin sono" perintahnya
"tap-" belum sempat Dini berbicara, laki-laki yang tak Dini ketahui namanya itu pergi dari hadapan Dini, dan dengan berat hati Dini harus menghampiri laki-laki yang sedang duduk dibangku taman tersebut.
"lo nunggu gua?" tanya Dini tiba-tiba tepat dibelakang laki-laki itu
Laki-laki tersebut bangun dari duduknya dan menampakkan wajahnya di hadapan Dini, betapa terkejutnya Dini saat tau ternyata yang sedari tadi duduk adalah Eza. Mungkin lebih tepatnya bukan karena Eza, tapi penampilannya yang beda dari biasanya, kali ini Eza terlihat lebih rapih dan keren tak seperti biasanya baju yang sering keluar keluaran dan rambut yang awur-awuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Andini (TAMAT)
Teen FictionWarna-warni pelangi selalu menghiasi hidupnya ketika ia berkenalan dengan sosok laki-laki sederhana. Banyak cara yang dilakukan laki-laki itu untuk membuat dirinya selalu tersenyum. Perlakuan yang diberikan laki-laki itu kepadanya ternyata ada maksu...