doyoung
sudah lebih dari empat bulan pasca kejadian jurik malam waktu itu, dan selama itu pula doyoung semakin gencar mendekati sejeong.
gimana ya... waktu itu sejeong bongkar rahasia kalo dia indigo dan doyoung merasa dikasih lampu ijo makanya dia langsung narik gas sampai full.
kapan lagi kan doyoung ada di posisi dua langkah lebih maju dari banyaknya cowok yang juga lagi deketin sejeong.
siang itu doyoung duduk di kursi dekat parkiran, menunggu sejeong yang katanya balikin buku ke temennya.
fyi aja abis ini mereka mau otw bioskop.
pemuda itu duduk sambil ngusapin leher bagian belakang. rasanya pegal dan berat di saat yang bersamaan, seperti ada yang menempel di sana.
tapi doyoung tidak pernah berpikir negatif tentang itu, pemuda itu berpikir mungkin ia salah mengambil posisi saat tidur.
"nunggu lama ya?"
sejeong mengambil tempat di samping pemuda itu. "nih..." lalu menyodorkan satu kaleng fanta.
"makasih." doyoung langsung membuka kaleng itu dan meminum isinya.
"pegel ya?" tanya sejeong tiba-tiba.
doyoung noleh, tangannya otomatis ngusap leher bagian belakangnya lagi. "iya nih kayanya salah bantal tapi udah seminggu gak sembuh-"
"itu sih gak akan sembuh kalo gak diusir."
"hah?"
"ada yang nyantolin lo." kata sejeong enteng.
doyoung langsung keselek sampai batuk-batuk, sejeong ngeluarin tisu dari tasnya.
"b-beneran ada?" tanya doyoung gugup.
gadis itu mengangguk enteng. "iya ada."
langsung deh doyoung merinding hebat, kalo disuruh jujur takut gak sih sama hal kaya gitu ya doyoung takut.
banget malah.
dulu dia pernah trauma karna ngeliat kunti di depan jendela kamarnya abis itu dia panas dingin seminggu full.
tapi doyoung gak habis pikir sih ini kenapa dia masih aja berani deketin sejeong padahal kan dia takut.
"b-bisa diusir gak?" tanyanya lagi.
"bisa kok."
doyoung langsung muter badan jadi munggungin sejeong. "tolong usirin coba."
sejeong terkikik melihat tingkah pemuda itu. "takut banget?"
"ya... gitu lah."
selama sejeong berusaha ngusir sesuatu yang katanya nyantol di lehernya itu doyoung gak berhenti komat-kamit. bibirnya merapalkan serentetan doa saking takutnya.
sejeong nyadar kalo cowok ini lagi takut. keliatan dari gerak geriknya belum lagi doyoung bener-bener merinding hebat.
"doyoung..."
doyoung kembali menghadap gadis itu. wajahnya harap-harap cemas. "udah?????"
"dia gak mau pergi." kata sejeong.
"k-kookkk gitu?????"
"itu kiriman. dia nyantolin lo bukan karna keinginannya sendiri, dia disuruh."
doyoung langsung lemes yang bener bener lemes.
"dikirim siapa?"
sejeong keliatan lagi natap sesuatu, sempet ngomong juga pake bahasa yang doyoung gak ngerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
If they
FanfictionKalo Sejeong dan Doyoung......... Sebuah bank book kisah Doyoung-Sejeong, mirip permen nano nano.