➖ Bubu & Jeje

836 90 17
                                    






"Bubu… belum selesai juga?" tanya Sejeong.

Gadis itu memeluk erat bantal sofa, hoodie kebesaran milik sang kekasih melekat di tubuhnya dan wajahnya yang terlihat mengantuk membuatnya terlihat menggemaskan.

Doyoung memutar kursi lalu tersenyum kecil. "Kamu ngantuk?"

"Eung…… engga, kenapa?"

"Kalo ngantuk tidur duluan aja. masih ada bagian yang harus di edit." kata Doyoung.

Sejeong menggeleng. "Aku di sini aja."

"Yaudah terserah." Doyoung balik mutar kursi, laki-laki itu kembali berhadapan dengan komputer.

Sejeong menghela nafas panjang, kekasihnya itu kalau masalah pekerjaan memang terkenal perfeksionis, apalagi soal musik.

Hampir satu bulan Doyoung tak keluar dari studio, saat ditanya kenapa laki-laki itu menjawab 'Aku lagi buat lagu baru' dan gak ada yang bisa Sejeong lakukan lagi.

Sebagai seorang kekasih Sejeong hanya mampu mendukung Doyoung.

Sebenarnya hari ini Sejeong amat sangat lelah, dua hari tidak pulang karna lembur di kantor. Begitu pekerjaannya selesai tempat yang langsung ia datangi adalah studio Doyoung.

Terlalu lama menunggu dengan mata yang teramat berat akhirnya Sejeong tertidur. Posisinya masih sama seperti terakhir kali, duduk sambil memeluk bantal sofa.

Doyoung yang berniat istirahat sebentar sadar kalau kekasihnya itu sudah tertidur. Ia berjalan mendekati sofa.

"Tuh kan… tidur juga akhirnya." Doyoung menarik kupluk hoodie hingga menutupi kepala Sejeong. "Lucunya… pacar siapa sih?"

Puas menatapi wajah tidur Sejeong, Doyoung membaringkan gadis itu ke atas sofa. Kalau dibiarkan tidur dalam posisi duduk Sejeong bisa sakit badan nanti.

"Bubu?" akibat pergerakan Doyoung, Sejeong jadi terbangun.

"Hm?"

"Udah selesai?"

"Belum, Jeje tidur lagi aja."

"Istirahat dulu." kata Sejeong. Menahan tangan Doyoung yang hendak kembali ke kursinya. "Kamu tiga hari gak tidur, Doyoung."

Doyoung menghela nafas. "Sedikit lagi selesai, Sejeong."

"Lagunya bisa diselesaikan nanti, kamu istirahat dulu. Aku tahu tadi kamu sempat mimisan kan?"

Doyoung tak dapat mengelak dari tatapan tajam Sejeong. Salahnya sendiri membiarkan Sejeong memakai hoodienya yang tadi sempat terkena tetesan darah dari hidungnya.

"Aku janji setelah selesai istirahat–"

Sejeong bangun, tangannya menarik Doyoung untuk ikut berbaring di atas sofa yang sempit.

"Kamu mau apa sih Je?"

"Kamu ikut tidur."

"Sofanya sempit–"

"Gak ada penolakan." potong Sejeong.

Akhirnya Doyoung terpaksa ikut berbaring di atas sofa yang sempit bersama Sejeong.

"Kamu kalau gak dipaksa gak akan bergerak." kata Sejeong sambil menangkup wajah Doyoung dengan tangannya.

"Kamu kalau gak diturutin gak akan berhenti." balas Doyoung.

Sejeong senyum, mengecup pelan hidung mancung Doyoung. "Istirahat ya, Bubu."

"Jeje juga." Doyoung balas memeluk Sejeong hingga tak ada lagi celah di antara keduanya.


















"Kamu gak pulang?"

Sejeong menggeleng. "Dari kantor aku langsung ke sini."

"Segitu kangennya ya sama aku?"

"Hm… yang dikangenin gak tahu diri, pacarnya berhari-hari gak dikasih kabar."

"Iya maaf nyonya besar."

"Aku sebenarnya gak suka kamu berhari hari ngabisin waktu di studio gini, gak keluar, gak tidur, gak inget makan kalo gak diingetin." keluh Sejeong. "Aku khawatir…"

Doyoung mengecup bibir kekasihnya, kecupan ringan tapi mampu membuat jantungnya berpacu cepat.

"Makasih udah jujur, dan makasih kamu masih stay sama aku."

Sejeong senyum, balas mengecup bibir Doyoung. "Don't talk again, just sleep."

"Hm…"

Dan Doyoung berusaha memejamkan matanya.

















Tapi ada aja yang bikin Doyoung gak bisa tidur.

"Sejeong?"

"Hm?"

"Kamu… gak pakai apapun selain hoodie?"

"Apa?"

"Dibalik hoodie, kamu gak pakai apapun?"

Doyoung merasakan gelengan kepala Sejeong. Laki-laki itu menghela nafas. "Kalo masuk angin gimana??"

"Pake baju aku aja dulu—"

"Gak usahlah, gak apa-apa aku gak akan sakit." tak mau Doyoung beranjak Sejeong langsung memeluk laki-laki itu kelewat erat.

Aku yang gak apa-apa, Je. Batin Doyoung.















Oke ini gak ada nyambungnya tapi sayang kalau hanya jadi draft, berhubung aku lagi kangen doyoung-sejeong aku publish aja, mau lanjut cerita yang kemaren malah mentokkkkk..., help me gaisss....

Aku butuh banget asupan konten doyoung-sejeong 😣😣😣😣

If theyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang