➖ Our secret

500 74 19
                                    

Mau ngingetin aja, cerita ini gak saling nyambung dengan yang mana pun jadi enjoy aja ya guyss^^





Kalo biasanya Sejeong gak pernah datang di atas jam tujuh pagi, hari ini beda. Sejeong kesiangan. Sampai di depan kantor udah ramai sama karyawan lain yang juga buru-buru masuk.

Sejeong melirik jam tangannya, lima menit lagi absen ditutup.

"Kamu mau masuk bawa-bawa helm gitu?"

Sejeong jadi tersentak. Sadar kalau helm pink itu masih menempel di kepalanya, lantas ia buru-buru melepas dan memberinya pada laki-laki yang anteng di atas motor ninjanya.

"Pulangnya dijemput gak?"

"Ya menurut kamu gimana?" tanya Sejeong balik. "Udahlah aku udah kesiangan nih."

Sejeong baru berbalik tapi tangannya ditahan, mau tak mau perempuan itu noleh lagi. "Apa lagi sih?" tanyanya sebal.

"Nanti aku jemput, jangan pulang sebelum aku dateng. Oke?"

"Iya iya ngerti udah kan aku masuk dulu! Kamu hati-hati di jalan, jangan kebut-kebutan!" setelah itu Sejeong berbalik, melangkah dengan terburu-buru menuju pintu masuk.

Di atas motor laki-laki itu masih bergeming. Menatap punggung Sejeong yang mulai menghilang di balik pintu masuk.

Setelah memastikan Sejeong sudah benar-benar masuk ia menaruh helm pink itu ke depan, menyalakan motornya lalu tancap gas dari sana.



•°•



"Nih." Joy mengambil tempat di samping Sejeong lalu menaruh dua botol air mineral ke atas meja.

Sejeong meraih satu dari dua botol mineral yang tadi dibawa Joy, mengucap terimakasih sebelum akhirnya meminum air pemberian temannya.

"Tadi lo kesiangan ya, Jeong?" tanya Joy.

"Kok lo tau?" Sejeong bertanya balik.

"Gue mau ngambil titipan di pos security terus gue liat lo dateng. Dianter cowok, siapa Jeong?"

Jari tangan Sejeong berhenti mengetik keyboard komputer, bola matanya bergerak gelisah saat ia menoleh ke kanan. "Hah?"

"Tadi lo dianter cowok kan, siapa?"  Joy menatap Sejeong penuh selidik. "Pacar lo ya?"

"B-bukan!" sahut Sejeong cepat. "Itu ojek online kali."

Satu alis Joy terangkat sebelah, seolah menolak untuk langsung percaya. "Tapi gue gak liat lo ngasih uang tuh, gak mungkin kalo ojek online."

"Joy, hape lo bunyi tuh!" Sejeong menunjuk ponsel Joy yang bergetar di atas meja. "Changkyun tuh Changkyun!"

"Sshh Sejeong gak usah ngalihin pembicaraan deh,"

"Gue serius Joy, itu hape lo bunyi, ada yang telfon."

Joy mau tak mau mengalihkan pandangannya, ternyata benar ada panggilan masuk di ponselnya.

"Gue angkat telfon dulu deh." pamit Joy.

Sejeong mengangguk kecil lalu menghela nafas lega. Kalau saja hari ini ia tidak kesiangan Joy tidak akan melihatnya datang.

Drrtt drrttt!

Ponselnya berdenting sekali, pertanda ada pesan masuk. Tanpa ba bi bu Sejeong meraih benda kotak di atas meja itu.

Gelas beling 💞

jangan lupa makan siang.

iya bawel

If theyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang