hari ini tepat satu tahun doyoung dan sejeong menyandang status sebagai pasangan kekasih.
senang?
tentu saja. masih gak nyangka juga sih ini mereka bisa awet gini padahal ada aja ombak yang mengganggu.
malem itu pulang magang doyoung mampir ke rumah sejeong.
"aku bawain martabak nih, buat mama sama papa." kata doyoung nyodorin kresek putih isi martabak.
"tapi mama sama papa baru aja pergi." sejeong nerima kresek itu. "dimakan berdua aja deh kalo gitu."
"pergi ke mana?" tanya doyoung.
"jenguk sodara sakit ke bandung."
"kamu ditinggal sendiri?"
"kan berdua sama kamu." sejeong duduk di sofa sambil buka martabak dari doyoung.
"kenapa gak ikut aja?" tanya doyoung lagi, ia duduk di samping sejeong.
"males. capek juga besok harus berangkat pagi, mau foll up dulu soalnya."
doyoung mengusap wajah dan mengulung lengan kemeja panjangnya. pandangan cowok itu fokus ke sejeong yang ngunyah martabak.
padahal sebelumnya ia ngerasa capek banget sebanget bangetnya, tapi begitu ngeliat sejeong........ capeknya langsung lenyap.
"sejeong..."
sejeong ngelap mulutnya. "ya?"
"happy anniversary.,"
cewek itu keselek sampe batuk-batuk. doyoung langsung ambilin air buat pacarnya.
"pelan-pelan makanya.," doyoung nepukin punggung pacarnya. "sampe keselek gitu."
sampai sejeong mengatasi keselek tadi dua-duanya mendadak diem.
"happy anniversary juga... kalo aja kamu gak ngucapin aku gak inget." kata sejeong ngerasa bersalah.
sejeong pikir doyoung bakal marah, tapi cowok itu justru senyum. bikin sejeong makin merasa bersalah.
"tangan kamu mana?"
"mau ngapain?" sejeong ngulurin tangannya.
doyoung gak jawab, cowok itu kemudian masangin sebuah cincin di jari manis sejeong.
"tadinya aku mau buat suprise, pake balon atau segala macemnnya..." doyoung balik natap pacarnya. "tapi aku sibuk banget jadinya gak sempet."
sejeong gak bisa berkata-kata, dia cuma liatin cincin dan doyoung bergantian.
"aku juga belum bisa ajak kamu liburan. maaf aku gak bisa jadi pacar yang goals-"
sejeong menghentikan ucapan itu dengan bibirnya, gak lama karna dia langsung ngelepas dan beralih meluk doyoung erat.
"aku gak minta kamu jadi kaya mereka." katanya. "cukup jadi diri kamu sendiri aja aku udah seneng."
doyoung bales meluk pacarnya. "aku sayang kamu, sejeong."
"me too..." bisik sejeong di telinga doyoung.
karna gak bisa nahan geli doyoung ngelepas pelukan, megangin kupingnya yang merinding.
sejeong ketawa. dia lupa kalo doyoung orangnya gelian.
"doyoung..."
"hm?"
"maaf ya aku gak bawa kado-aku bener-bener lupa."
doyoung nyubit pipi pacarnya, gemes. "gak mesti beliin kado ih, masalah cincin aku emang udah niat beliin kamu dari jaman kita masih pdkt."
"masa???"
"iya.,"
"masa sih??"
"iyaaaa.."
"yang bener-"
"aku cium nih kalo ngomong gitu lagi."
bukannya takut sejeong malah ketawa. "gak takut tuh-"
sejeong ditarik, wajahnya ditangkup dan bibirnya bersentuhan dengan bibir sang kekasih. sejeong tak menolak-atau memang tidak bisa menolak-setiap kecupan yang doyoung berikan.
gadis itu justru melingkarkan tangannya ke leher doyoung dan mempersempit jarak.
bunyi decakan dari setiap lumatan itu memenuhi ruang tamu rumah sejeong.
buat sejeong dan doyoung anniversary gak mesti harus dirayakan dengan pesta atau kejutan besar. menghabiskan waktu berdua seperti saat ini saja sudah cukup.
ketika ciuman itu semakin memanas tiba-tiba terdengar bunyi gelas pecah dari dapur.
doyoung menghentikan kegiatannya. sejeong langsung melihat ke arah dapur.
"kenapa?" tanya doyoung, menyusul ke dapur.
"iya gak akan gitu lagi." kata sejeong entah pada siapa.
"seje-"
sejeong menatap doyoung sambil senyum lalu menarik pacarnya balik ke sofa.
"barusan kita diingetin-"
"hah?"
"katanya awas kebablasan."
doyoung langsung malu sendiri. cowok itu lupa kalo meski hanya berdua dengan sejeong, masih banyak yang menonton mereka.
It's been a long time bangettt huhuhuhuuuu., kangen nulissss kangenn baca wattpad juga T_T

KAMU SEDANG MEMBACA
If they
FanfictionKalo Sejeong dan Doyoung......... Sebuah bank book kisah Doyoung-Sejeong, mirip permen nano nano.