ENAM BELAS

469 35 0
                                    

Siap2 yeu, kalo ada yang ngagetin, jangan lupa vote n komen...

****

Cantika berlarian di dalam rumahnya. Mencari sosok Marchel yang entah berada di mana.

"Kakak!!!" teriak Cantika. Rambut Cantika yang biasanya tertata rapi kini berantakan layaknya terhempas badai. Wajahnya yang biasanya penuh senyum meski senyum sinis ataupun mengejek, kini dipenuhi raut kemarahan.

'Wah, parah!' kata Celia menggebu-gebu.

'Apaan sih?! Yang jelas kalo ngomong.' balas Cantika.

'Gue ngeliat Si Udik sama cowok yang lo taksir,' kata Celia sambil mengambil tempat duduk di samping Cantika.

Cantika langsung menarik lengan Celia hingga Celia merapat padanya, 'serius lo?!'

'Demi Kartun Spongebob favorit gue! Serius pangkat 4 coyy!!!' Cantika otomatis menjerit histeris.

'Dasar Pe*rek!!! Nggak bisa didiemin. Gue mesti ngelakuin sesuatu. Kak Marchel nggak guna.' kata Cantika marah.

'Apa?! Lo nyuruh Kak Marchel buat ngedeketin Si Udik?! Lo udah gila?! Gue yang demen sama kakak lo, ngapa dia yang kebagian enaknya?!' Celia beranjak meninggalkan Cantika. Ia juga tak terima mendengar Cantika menyuruh Marchel untuk mendekati Vazza. Ia sudah cukup sabar ketika Marchel mendekati perempuan itu.

"Kakak!!!" teriak Cantika sekali lagi.

"Berisik bego!!!" balas seseorang dari lantai dua. Cantika berlari menghampiri kakaknya yang ada di balkon.

"Kakak gimana sih?! Aku suruh kakak ngedeketin Vazza! Kenapa dia malah makin lengket sama Nanda?!" Marchel cukup terkejut. Padahal ia sudah berusaha mengantisipasi kemungkinan hal buruk. Tapi tetap saja rasanya sakit.

"Kak!!"

"Budeg kuping gue lama-lama." desis Marchel.

"Okay, Kakak tunggu aja. Aku bakalan bikin Kakak deket sama Udik Sialan itu!" Cantika kemudian buru-buru turun ke lantai satu. Marchel yang tersadar segera menahannya.

"Mau ngapain kamu?!" tanya Marchel.

"Hn, ngapain ya?" Marchel hampir hilang kesabaran, "tenang aku nggak akan berbuat jahat sama dia. Kakak tenang ya," Cantika tersenyum manis.

Apapun yang dilakukan Cantika itu buruk. Marchel harus mengantisipasi hal buruk yang kemungkinan terjadi.

Sial!

Vazza bilang ia dan Nanda tak memiliki hubungan khusus. Hanya kakak dan adik. Tunggu, Cantika harus tahu ini.

"Ka, Vazza sama Nanda itu cuma sodara sepupu." kata Marchel.

"Kakak tahu darimana?" tanya Cantika.

"Eh itu... Hn, adalah." sahut Marchel. Bingung, Cantika tak boleh tahu kalau ia sudah mengenal Vazza.

"Kakak, aku nggak masalah kalo Kakak suka wanita manapun... Asal bukan dia." setelah mengatakannya, Cantika benar-benar pergi. Marchel berdebar, Cantika mungkin saja sadar. Gadis itu terlalu pintar untuk Marchel bohongi.

****

Cantika duduk manis di sebuah kafe, menunggu datangnya seseorang. Ia menyeruput frapuchinonya dengan tenang. Berbeda dengan Cantika kemarin siang yang terlihat berantakan.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya yang ia tunggu datang juga.

"Maaf, Kakak telat. Kamu udah lama?" tanya wanita itu.

Another Side ¦ Book 1 Of 2✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang