C- 21

3.4K 186 0
                                    

Setelah 2 gadis tersebut membeli kue, keduanya memutuskan untuk ke tempat baju, tujuannya adalah membeli baju yang sama.

"Eh kak yang ini lucu baju nya" -Alyn

"Itu di terlalu ramai tau" -Anes

"Yang mana dong?" -Alyn

"Ini aja nih, yang warna Mustard" -Anes

"Ih aku gak suka Mustard, warna lain aja" -Alyn

"Adanya Mustard sama Biru tua" -Anes

"Dua duanya aku gak suka, model ini aja nih ada bunga mawar nya" -Alyn

"Ih jangan kakak gak suka" -Anes

"Yaudah cari coba yang lain" -Alyn

Setelah mereka mencari ke toko lain, Anes menemukan baju Netral usia dan warna yang tidak terlalu mencolok.

"Alyn, ini aja gimana?" -Anes

"Nggak ah aku gak suka, kayak formal banget" -Alyn

"Dari dulu ya kamu masih suka milih-milih" Anes terkekeh kecil

"Iyalah kak harus, biar gak nyesel" -Alyn

"Yaudah gak usah jadi samaan aja, bingung cari yang menurut kamu bagus buat bertiga" -Anes

"Tapi buat mamah tetep jadi ya, gimana kalau tas aja?" -Alyn

"Setuju"

Akhirnya setalah 20 menit mencari tas, mereka membeli salah satu tas brand untuk mamahnya.

"Kak, makan yuk laper" -Alyn

"Udah jam 10 malem ini Lyn, makan dirumah aja. Mamah masak udang crispy kesukaan kamu pas kecil" -Anes

"Masa kak? Yuk pulang aku mau makan" Alyn sangat amat bahagia saat mendengar kata 'Udang crispy'

"Kamu gak pulang kerumah kamu?" Tanya Anes

"Aku bilang ke papah mau nginep dirumah Dara" Alyn meringis kecil

"Yaudah deh yuk"

Mungkin karena sudah malam, jalanan sedikit renggang sehingga tidak perlu waktu lama untuk sampai kerumah Anes.

Sesampainya didepan rumah, Alyn dan Anes menyalakan lilin dan langsung masuk kedalam rumah.

Ternyata Lia sedang fokus menonton tv sendirian, bahkan saat Alyn dan Anes membuka pintu pun Lia sama sekali tidak menoleh.

"1....2....3" ucap Anes pelan

"Happy Birthday Mamah, Happy birthday Mamah, Happy Birthday Happy Birthday, Happy Birthday Mamah"

Lia menoleh , terdapat senyum bahagia dari bibirnya. Wajah Alyn tidak jauh berbeda dari wajahnya saat kecil, sehingga membuat Lia tidak terlalu lupa dengan anaknya yang satu ini.

"Tiup lilin nya Tiup Lilin nya Tiup Lilin nya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga"

Fttttt

"Yeayyyy"

"Ayo Mah potong kue nya" -Alyn

"Suapan pertama buat Alyn aja Mah, pasti Alyn seneng" Ujar Anes

Aammmm

"Yang kedua buat Anes nih"

Ammmm

"Makasih ya Anak-anak ku, dan ulang tahun Mamah tahun ini sangat amat special bagi diri Mamah" Lia menatap Alyn lekat dan langsung memeluknya.

Tangisan bahagia kini mereka hadirkan dalam mata nya, membuat pipi keduanya basah dengan cairan yang turun dari matanya.

"Mamah kangen Alyn"

"Alyn juga Kangen Mamah"

Keduanya melepaskan pelukan dan sama-sama tersenyum penuh kasih sayang.

"Mah, Alyn katanya kangen masakan mamah" -Anes

"Oh yuk makan dulu, Anes ajak Alyn ke meja makan, mamah mau nyiapin dulu"

"Yuk Lyn" -Anes

***

"Lyn kakak minta maaf banget ya atas semua kelakuan kakak saat pertama kamu masuk sekolah dan kelakuan buruk kakak yang lainnya sama kamu" ujar Anes sambil berbaring di ranjang kamarnya

"Iya kak, segala kesalahan kakak udah aku maafin sebelum kakak minta maaf. Dan beneran deh aku seneng banget bisa rasain kebahagiaan kayak tadi lagi, dan aku kangen banget makan malem sambil ketawa dimeja makan kayak tadi"

"Tapi kakak masih ngerasa dosa banget sama Adik sendiri, lagian mama tiri kamu jahat banget sampe nyuruh kamu buat jadi culun gitu, oia kaka pengen banget papah sama mamah nyatu lagi"

"Lupakan tentang mama tiri yang jelas aku juga mau mamah sama papah nyatu lagi"

"Tapi gimana caranya?"

"Kak? Aku pengen tinggal sama Mamah" Alyn sedikit menunduk seperti menahan sesuatu

"Kenapa Lyn? Bukannya tinggal sama Papah enak? Mau apa aja diturutin sampe-sampe ulang tahun aja kamu dikasih Bugatti"

"Kayak yang kakak bilang saat di party kemaren, kasih sayang orang tua lebih penting dibanding harta, aku mau sama Mamah aja. Sekalipun mamah kerja tapi masih ada kakak yang bisa temenin aku"

"Lyn, kamu sama Papah aja. Kasian papah sendirian kalau kamu pergi. Papah juga kerja buat kamu, buat beli mobil biar kamu bisa main kan?"

"Aku maunya main sama papah bukan beli mobil biar bisa main. Mending aku jalan kaki tapi sama papah kalau bisa sama kak Anes dan mamah, bukan dengan kendaraan mewah tapi sendiri"

Anes terdiam, semua perkataan Alyn sudah membuktikan perasaannya selama ini. Anes sudah mati kata untuk menjawab omongan adiknya. Alyn memejamkan mata dan ada setitik cairan yang jatuh dari matanya.

"Kamu tidur aja, tenangin diri kamu. Besok pagi kita jogging dan siangnya shopping sama mamah"

"Beneran kak?"

"Iya beneran"

"Yaudah aku tidur ya, good night Kak"

"Night to Adik termanjaaaaa"


***

Charm After CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang