C- 33

2.6K 116 0
                                    

Hari ini Ujian nasional bagi seluruh kelas 12, Debo berusaha mengisi soal semaksimal mungkin walaupun kenyataannya ia masih sangat memikirkan Alyn .

Ujian hari ini telah usai, Debo langsung pergi ke pameran tempat date pertama kali dirinya dengan Alyn.

Radio yang terputar di mobil Debo adalah lagu yang kemaren Ia nyanyikan bersama Alyn. Sekarang, Alyn sudah tidak ada disebelahnya. Tidak lagi menemani maupun memberi support saat ujian, tidak ada lagi senyum serta tawa indah dari wajah Alyn. Debo sangat merindukan hal itu.

Sesampainya di pameran, ia melihat lukisan didalam ruangan yang menggambarkan seorang wanita menaiki ayunan.

Gua kangen, Alyn

Jari-jari Debo menyentuh lukisan wanita tersebut, ia membayangkan wanita didalam lukisan itu adalah Alyn.

Di tempat yang sama Gabriel melihat Debo yang sedang memegang lukisan . Segera Gabriel menghampiri Debo.

"Deb, sendirian?" tanya Gabriel sambil menyentuh bahu Debo

"Eh Gab, iya nih. Lu sama siapa?"

"Nyokap, tapi dia lagi liat-liat ke tempat batik"

Mulut Debo berbentuk huruf "O"

"Tumben gak sama Alyn?"

Degg'

Debo menundukkan kepala dan Gabriel masih dengan ekspresinya.

Keduanya diam dan Gabriel teringat akan berita kemarin pagi soal jenazah yang ditemukan di puncak.

"Eh sorry Deb, sorry gua lupa. Gua gak bermasud Deb, sorry" -Gabriel

"Ya gapapa, gua duluan Gab"

Debo langsung keluar ruangan dan melangkahkan kakinya menuju mobil .

Tak tau tujuan Debo masih mengendarai mobilnya dengan fokus.

Hingga akhirnya mobil Debo terhenti di puncak, dimana puncak tersebut adalah bukti kebersamaannya dengan Alyn. Ya, Alyn yang sudah tidak ada.

"Ditempat ini, kita ngukir cerita bareng Lyn, tempat kita jadian dan akhirnya kamu pergi ninggalin aku" ujar Debo

Hanya sekedar mungucapkan kata itu, Debo langsung pulang kerumahnya dan ingin bertemu Alyn meski dalam mimpi nanti.

***

Keesokan harinya, Debo masih dengan dirinya yang memikirkan Alyn, berusaha dengan maksimal namun Alyn masih menghantui dirinya.

"Deb, lu kenapa si diem mulu? Kesambet lu" -Gabriel

"Deb, harusnya lu bangkit. Kalau lu terpuruk Alyn juga sedih ngeliat lu. Alyn seneng kalau lu bisa senyum dan ketawa lagi" lanjut Gabriel

Kenran hanya melihat Debo dan Gabriel dari kejauhan, sejujurnya Kenran peduli dengan Debo tapi ia tidak punya keberanian untuk menghampiri temannya.

"Mau sampe kapan lu kayak gini terus Deb?" Gabriel masih berusaha membangkitkan semangat Debo

"Sampe Alyn bisa ada disamping gua lagi" Jawab Debo

"Please Deb, lu jangan ngarepin hal yang mustahil"

"Kalau itu beneran terjadi?"

"Nggak Deb, buka mata lu. Ini dunia nyata bukan imajinasi"

"Ya memang, dunia imajinasi itu terkadang lebih indah dibandingkan dunia nyata"






***

Note : udah kehabisan ide jadi dikit banget ya :(

Charm After CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang