C- 27

2.8K 129 1
                                    

"Yuk berangkat" -Alyn

"Nih ganti baju dulu sana di kamar mandi"

"Kok baju gua ada di lu?"

"Tadi gua minta tolong supir bokap buat kerumah lu dan nyuruh orang rumah buat ambilin baju lu"

"Ih kamu sosweet dehhh" kata Alyn seperti nada meledek

"Udah sono cepetan ganti baju Sayang"

"Yaudah iya tunggu ya"

"Iya"

Saat Alyn berjalan menuju ruang ganti di kamar mandi, tiba-tiba pintu kamar mandi terdobrak oleh seseorang.

"Haii nona manis" Ujar gadis sebaya Alyn yang tersenyum picik

"Mau apa lu?" -Alyn

"Mau main-main sama lu"

Alyn terdiam sedangkan lawan bicaranya mengeluarkan benda tajam dan memegangnya di tangan sebelah kanan.

"Kok diem ?" Tanya lawan bicara sambil senyum kiri

Keringat dingin mengucur deras di pelipis Alyn sehingga membuat lawan bicara semakin semangat untuk menghajar orang dihadapannya.

"Selamat tinggal Alyn"

Benda tajam ditangan gadis sebaya Alyn mendarat di perut Alyn, namun Alyn menahan dengan sekuat tenaga.

Satu jengkal lagi benda itu menusuk perut , mampu membuat nyawa Alyn melayang. Dengan kekuatan yang sudah dikumpulkan, Alyn menyubit tangan kanan gadis dihadapannya.

Dengan cubitan Extrim dari Alyn mampu membuat tangan lawan bicara melemas dan menjatuhkan benda tajam di lengannya.

Awww Rengek nya

Alyn langsung mengambil benda tajam tersebut lalu kabur begitu saja.

Ia lari ke arah parkiran, dimana Debo masih berdiri dengan posisi yang sama seperti awal.

"Kok belum ganti baju?" -Debo

"Kenapa lari? Keringet nya banyak banget" -Lanjut Debo

"Ayo pergi, ayo cepetan pergi"

"Ada apa Lyn? ada apa?"

"Ayo cepetan nanti diceritain"

"Yaudah cepetan masuk"

Dengan cepat Debo langsung menginjak gas dan keluar dari halaman sekolah.

Sekiranya Alyn sudah lumayan lega dibandingkan tadi, Debo mulai bertanya.

"Kamu kenapa ?"

"T-tadi ada yang mau main-main sama aku"

Mendadak panggilan mereka menjadi aku-kamu sudah bukan gua-elu.

"Siapa?" tanya Debo kaget

"Gak tau, dia pakai topeng. Dia bawa ini" Alyn mengeluarkan benda tajam yang disimpan di sakunya.

"Tadi benda ini udah hampir sampai diperut aku, sejengkal lagi sampai mungkin aku detik ini lagi dibawa ke rumah sakit. Tapi aku langsung cubit lengannya biar melemas sampai akhirnya dia kesakitan dan jatuhin benda ini" Lanjutnya

"Siapa ya? Kok berani-beraninya ngelakuin hal senekat itu. Apalagi kamar mandi gak ada cctv jadi kita gak bisa liat ciri-cirinya" panik Debo

"Tapi dia masih satu seragam sama kita, dia perempuan"

"Whatttt? Perempuan?!"

"Iya dia pakai Rok dan tangannya juga tangan perempuan"

"Yaudah sekarang kita pulang aja kerumah kamu, kamu tenangin diri dulu. Kalau bisa besok gak usah jadi pergi takut kamu masih shock"

"Nggak kok, kamu temenin aku aja dirumah. Besok kita jadi pergi"

"Yaudah iya aku temenin"

Sesampainya dirumah Alyn, keduanya langsung duduk di ruang keluarga . Debo berusaha menenangkan Alyn dengan berbagai cara.

Sedetik kemudian, ada lampion terlintas difikiran Debo.

"Lyn, kamu mandi gih"

"Kenapa emang?"

"Mandi dulu aja"

"Yaudah iya, aku mandi dulu"

"Kamar mandi dirumah kamu ada banyak kan? Aku numpang satu kamar mandi buat mandi juga ya"

"Iya pake aja, yang diujung ruangan juga ada kamar mandi"

"Yaudah, kalau udah siap ke sini lagi ya, jangan pake piyama. Pake sweeter sama celana panjang aja"

"Emang mau kemana?"

"Udah ikutin aja"

"Iya iya"

Alyn langsung masuk kekamarnya dan Debo menuju kamar mandi di ujung ruangan.

20 menit berlalu keduanya sudah siap dan kembali keruang keluarga.

Alyn dengan sweeter biru muda dan jeans putih , sedangkan Debo menggunakan Sweeter Navy dan Jeans hitam.

"Kita ke acara 1000 lampion aja ya, kan udah mau malem. Acaranya jam 7 sampai jam 8 gitu, nanti jam setengah 9 kita pulang. Gak jauh kok dari sini"

"1000 lampion? Diterbangin?"

"Iya sambil nyebutin harapan kita sebelum lampion itu diterbangin"

"Yaudah yuk, takut jalannya macet"

Debo langsung menggenggam lengan kecil Alyn , senyuman Alyn sudah kembali. Karna definisi bahagia menurut Alyn bukan soal harta, tapi kebahagiaan sesungguhnya adalah melewati waktu canda tawa bersama orang yang kita sayang.

***

Mereka sampai di acara 1000 lampion tepat saat langit sudah gelap, Debo langsung membeli sebuah lampion yang akan di terbangkan bersama Alyn nanti nya.

"Deb, aku laper"

"Yaudah yuk makan, kamu mau apa?"

"Mau Ayam geprek"

"Jangan, jangan Ayam geprek. Nanti kamu sakit perut"

"Yahhh, padahal aku mau"

"Chicken mozarella aja ya jangan yang geprek?"

"Mozarella? Yaudah aku mau"

Keberuntungan bagi Alyn memiliki Debo, pria yang satu ini tidak pernah memainkan perasaan perempuan, mampu mengagumi dalam diam meski akhirnya ia tidak rela melihat orang yang disayang disakiti oleh temannya sendiri dan akhirnya mengungkap kan isi hati serta berusaha memiliki, sangat mampu membuat kekasihnya tersenyum dan sangat amat peduli.

Lagi dan lagi gua bilang kalau gua beruntung milikin lu, Deb .

"Makanan udah dateng, silahkan dimakan Nona" Ujar Debo sambil tersenyum yang mampu menggugah selera

"Terimakasih Body guard Tersayang"

"Body guard hati neng ya akang mah"

"Aduh akang, nyieun neng bungah wae ishh"
(aduh abang, bikin neng seneng mulu ish)

"Da eta mah kewajiban Akang atuh neng"
(Da itu mah kewajiban abang atuh neng)

"Yaudah, makan dulu ya ngobrolnya nanti lagi. Gak baik ngobrol sambil makan"

"Siap tuan Putriii"


***

Charm After CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang