C- 22

3.4K 188 0
                                    

Dreeetttt dreetttt

Lengan Anes mengacak-acak nakas untuk mencari ponselnya yang bergetar sedari tadi.

Saat sudah menemukan ponselnya, Anes langsung mengangkat telfon tanpa melihat siapa yang menghubungi.

"Halo, siapa?"

"Ini mamah nes, kamu baru bangun?"

"Hmmm"

"Bangun udah siang, mamah lagi dikantor mau meeting . Alyn bangunin jangan lupa"

"Mamah kerja?"

"Iyalah kerja, kan yang libur sekolah kamu bukan kantor mamah. Ini kan weekday bukan weekend"

"Oh Iya aku lupa, yaudah aku mau tidur lagi Byee mahhh"

"Eh Nes ja-"

Nut nut nut

Sebelum matanya terpenjam kembali, Anes melirik kearah jam dinding dan ternyata sudah pukul 10:35 .

Mata Anes langsung membulat .

"WHATTTT! ALYN BANGUNNN"

Alyn yang tertidur langsung loncat kaget.

"Apa kak? Apa kak?"

Terlintas dipikiran Anes untuk menjahili adiknya

"Ada Kebaran Lyn, Kebakarannnnnn" Teriak Anes dengan ekspresi yang berusaha meyakinkan

"KEBAKARAANNNN" dengan Refleks Alyn mengambil segelas air di atas kabinet lalu menyiram nya ke wajah Anes

Byurrrr

"What the?! Aalllyyyynnnnnn" Teriak Anes

"Eh Maaf kak aku gak sengaja kak maaf kak" Alyn mohon maaf dengan posisi seperti menyembah sesuatu

Anes terkekeh tak berhenti.

"Kalem Lyn haha.. Oh iya mamah kerja jadi kita shopping aja" -Anes

"Kok kerja?"

"Kan sekarang weekday bukan weekend, besok aja kita udah sekolah lagi kan"

"Yaudah deh anter aku beli baju buat acara nanti malem"

"Acara apa?"

"Biasa sama rekan bisnis Papah"

"Oh yaudah mandi dulu gih

***

Setalah 45 menit ke-dua gadis itu siap-siap, akhirnya mereka sudah rapih dengan pakaian nya masing-masing.

Segera mereka menuju ke mobil Alyn dan pergi untuk berbelanja. Didalam mobil mereka bercerita ria, tertawa bahagia bahkan tanpa sedetik pun mereka diam. Tidak pernah mereka kehabisan topik untuk bicara, pasti ada saja yang dibahas.

Saking asiknya bercerita , tidak terasa ternyata mereka sudah sampai lobby Pusat perbelanjaan disalah satu kota kembang.

"Eh langsung beli baju ya kak, kakak mau apa?" ujar Alyn

"Kakak anterin kamu aja, kakak gak mau apa-apa"

"Yaudah kalau mau sesuatu bilang aja ya"

"Siap Bos"

Disisi lain Kenran, Debo, Gabriel tengah berkumpul diBasecamp mereka, yaitu rumah pohon yang terdapat di Jl Eklecia V.

"Nyesel banget gua pernah jadiin Alyn mainan, tau gitu gua pacarin beneran deh" -Kenran

"Dasar play boy" -Gabriel

"Gara-gara lu Gab" -Kenran

"Lah kok gua?" -Gabriel

"Iya emang elu" -Kenran

"Harusnya lu mikir, kenapa Alyn bisa tau kalau kita jadiin dia bahan TOD" -Gabriel

"Iya ya? Kok dia bisa tau?" -Kenran

"Deb, lu kok diem aja dari tadi?" -Gabriel

"Lagian, ngapain si ngebahas yang udah terjadi? Lu tertarik pas tau kalu Alyn ternyata tajir, coba kalau ngga. Apa lu nyesel?" -Debo

"Kok lu songong si? Lu kalau jadi posisi gua gimana? Bakal sama gak?" -Kenran

"Maaf, gua lebih tertarik dengan seseorang yang gak banyak disukai orang. Gua suka sama Alyn pas dia masih jadi bahan bully disekolah. Dia tegar, gak lawan apalagi berontak kayak apapun. Bahkan gua banyak diem pas kalian bahas Alyn. Tantangan TOD aja gua gak Ikut campur. Gua udah sayang sama Alyn dari situ" -Debo

"Tapi kenapa lu gak nolak atas tantangan TOD itu Tolollll!" -Kenran

"Apa hak gua? Yang kena hukuman lu yang ngasih hukuman Gabriel. Bahkan sebenernya disitu gua udah sedikit tertarik sama Alyn, karna gua liat dia dari sorot mata, bukan hanya fisik. Gimana dong? Saat itu gua udah terlanjur suka sama Alyn, bahkan pas Alyn jadi dirinya sendiri dengan fashion yang mahal dan mobil milyaran gua masih suka sama Alyn" -Debo

"Sama aja Bego!" -Gabriel

"Setidaknya gua sayang sama dia dari awal bukan pas tau kalau dia ternyata anak Tuan Caesar" -Debo

Kenran mendekat ke arah Debo dan menarik kerah bajunya.

"Mau marah? Silahkan. Tampar nih tampar pipi gua lega" -Debo

"Dasar Munafik!" -Kenran

"Munafik dari mana nya? Gua suka sama dia saat ini gua udah bilang sama lu, dan saat nanti gua jadian sama dia setidaknya lu udah tau apa yang gua rasa, gua lebih suka sama dia lebih dulu dibanding lu" -Debo

Kenran membulatkan matanya .

"Eitss ralat, bukan suka tapi C I N T A"

Plakkk

"Bangsat !" -Kenran

"Bangsatan lu lah. Mikir!" -Debo

"Udah Bego, tolol, dongo, Jangan mecah cuman karna cewek! Cewek banyak gak cuman satu. Bahkan Alyn pantes milih siapa yang lebih pantes buat dia" Gabriel berusaha melerai keributan yang terjadi didepan matanya

Setelah itu Kenran meninggalkan tempat tersebut dengan sejuta amarah.

Gabriel dan Debo saling bertatapan.

"Gua duluan, ada urusan" Pamit Debo

Kok gua yang ditinggal sendirian ? Batin Gabriel

Gabriel bingung harus berpihak pada siapa, keduanya sama-sama sahabat Gabriel. Keduanya sama-sama penting dalam hidup Gabriel.

"Bener Debo sih, dia yang lebih suka dari awal tanpa melihat fisik"

Langsung Gabriel membuka Ponselnya dan mencari kontak Kenran

Gabriel
Kalau lu sayang beneran sama Alyn, harusnya lu biarin dia bahagia sama siapapun itu. Kalau lu maksain Alyn sama lu dan dia tertekan, gimana? Ikhlasin. Kadang, kebahagiaan seseorang yang kita sayang lebih utama dibanding kebahagiaan diri kita sendiri.

Kenran
Oh jadi lu dipihak si Bangsat itu ?

Gabriel
Terserah deh mau bilang apa yang jelas, cerna kata-kata gua tadi.

Read.

Saat itu juga Kenran langsung mencerna perkataan Gabriel

"Ya, Alyn harus bahagia"



***

Charm After CupuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang