dua belas

788 125 30
                                        

Sudah dua hari sejak terakhir kali Naeun melihat Taemin. Makan siang di kantin saat itu adalah terakhir kali ia melihat dan bicara pada lelaki itu. Naeun berbohong jika ia bilang bahwa pembicaraan terakhir antara dirinya dengan Taemin tidak membebaninya. Karena faktanya ia tidak bisa berhenti memikirkan perkataan terakhir Taemin kepada dirinya.

"Setelah aku memastikan bahwa kau memang lebih bahagia setelah berpisah dariku."

Kalimat itu terus berputar dipikiran Naeun. Ia jadi sering bertanya pada dirinya sendiri. Apa ia lebih bahagia sekarang? Apa ia lebih bahagia setelah berpisah dari Taemin? Ia tidak bisa menjawab pertanyaan itu bahkan untuk dirinya sendiri. Ia jadi semakin tidak yakin dengan keputusannya selama ini. Bagaimana jika ternyata ia salah?

"Jika kau ada disini berarti kau sedang memiliki masalah." Seongwoo muncul dari balik pohon dimana Naeun sedang duduk.

Naeun nyaris terjatuh dari kursi ketika lelaki itu tiba-tiba muncul. "Kau—"

"Tunggu!" Seongwoo melambaikan tangannya di depan dada. "Jangan marah dulu, Nuna. Aku yang lebih dulu tiba disini." jelas lelaki itu.

Naeun menaikkan salah satu alisnya heran. "Aku tidak melihatmu sejak tadi." jawab Naeun.

Seongwoo menunjuk pohon di belakang mereka. "Aku duduk di balik pohon ini." jawabnya datar.

Naeun melihat sekelilingnya—taman di belakang asrama perempuan, sebelum kembali menatap Seongwoo. "Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku selalu makan siang disini. Bahkan setelah audisi." jawab Seongwoo. "Tempat ini sepi jadi aku lebih nyaman berada disini. Aku menyukai tempat ini tidak seperti Nuna yang hanya membutuhkan tempat ini ketika Nuna sedang ada masalah." lanjutnya panjang.

Naeun menatap kesal lelaki di sebelahnya. "Lalu itu membuatmu memiliki hak atas tempat ini? Apa kau lupa kita berada di belakang asrama perempuan?" balasnya.

Seongwoo tertawa mendengarnya. "Aku hanya bercanda." Ia pun akhirnya duduk di samping Naeun. "Jadi, ada masalah apalagi sekarang?" tebaknya.

"Tidak ada." jawab Naeun.

"Selalu ada masalah ketika kau melewatkan makan siang." jawab Seongwoo yang langsung mendapat tatapan heran dari Naeun. "Aku selalu memperhatikanmu." Ia tersenyum lebar seperti biasa.

Naeun masih terdiam, hanya menatap Seongwoo dengan pandangan yang tak dapat lelaki itu baca.

"Aku bercanda." lanjut Seongwoo terburu-buru. "Aku mendengar beberapa gosip yang dibicarakan perempuan-perempuan jurusanku."

Pandangan Naeun kini kembali normal. "Apa yang mereka bicarakan?" tanyanya.

"Kau tahu, tentang ini dan itu.." Seongwoo tidak menatap mata Naeun ketika mengatakannya. Hal itu sangat jelas menunjukkan kegugupan lelaki itu.

"Katakan saja." jawab Naeun. Ia sudah terbiasa dengan gosip-gosip tidak menyenangkan tentang dirinya.

Seongwoo pun kembali menatap mata lawan bicaranya. "Aku tidak mengerti dengan mereka. Memangnya apa yang salah jika kau makan siang dengan Lee Tae Min? Bukankah mereka berlebihan?" celoteh Seongwoo.

Naeun tersenyum mendengarnya. "Aku tidak menyangka mendengar kata-kata itu dari seorang idola sepertimu. Kau bicara seolah tidak mengerti." jawab Naeun.

"Apa yang salah?" tanya Seongwoo tampak jujur.

"Mungkin kau tidak tahu tapi Taemin cukup populer di kampus ini." jelas Naeun. "Melihat gadis sepertiku ada disisinya pasti tampak menjengkelkan dimata mereka." lanjutnya lalu tertawa miris.

After Broke Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang