sebelas

805 114 14
                                    

"Soal semalam.."

"Apa kau baik-baik saja?"

Naeun dan Taemin mengatakan dua kalimat yang berbeda secara bersamaan. Taemin langsung berdeham sedangkan Naeun dengan gugup mengalihkan pandangannya ke segala arah. Sudah sangat lama sejak terakhir kali mereka merasa secanggung ini. Rasanya seperti pertama kali mereka berkencan.

"Apa yang mau kau katakan?" tanya Taemin setelah meneguk air mineral untuk melancarkan kerongkongannya.

"Oh?" Naeun tampak kebingungan ketika ditanya. "Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih." jawab gadis itu setelah berhasil menguasai diri.

Taemin tersenyum lalu menatap makan siangnya. "Hanya itu?" tanyanya lalu mulai memasukkan makanan ke dalam mulut.

Naeun mengerjapkan matanya heran. "Apa kau sedang mengharapkan sesuatu?" tebaknya.

Taemin mengangkat kedua bahu seolah tidak peduli. "Aku hanya bertanya." jawabnya.

Naeun menatap lelaki di hadapannya dengan menyidik. Apa sekarang Taemin sedang jual mahal pada dirinya? Ia hanya ingin mengucapkan terima kasih untuk kejadian semalam tapi sepertinya hal itu membuat Taemin langsung besar kepala.

"Kau tidak makan?" tanya Taemin melihat Naeun yang terus menatapnya.

Naeun menghela nafas lalu menumpukan dagunya di atas tangan. "Lanjutkan saja makan siangmu." ucap gadis itu.

Taemin kembali menatap makan siangnya. "Kau juga harus makan. Kau tahu aku tidak suka jika kau melewatkan makan siang." gumam lelaki itu tanpa menatap lawan bicaranya.

Lelaki itu kembali membuat Naeun mengalihkan pandangan ke jendela. "Berhenti mengatakan hal-hal yang membuatku jadi tidak nyaman." gumam Naeun, sebisa mungkin ia tidak meninggikan nada bicaranya.

"Lalu apa yang harus aku katakan agar kau bisa kembali merasa nyaman disisiku?"

Kini Naeun kembali menatap lawan bicaranya. "Lee Tae Min, tidak bisakah kita berteman saja?" tanya Naeun. Gadis itu tampak lelah setelah menghadapi berbagai macam perilaku mantan kekasihnya itu.

"Tidak." jawab Taemin lalu ikut menatap lawan bicaranya. "Apa semudah itu bagimu untuk menganggap bahwa tidak pernah terjadi apa-apa diantara kita?" Kini lelaki itu mulai serius.

"Bukan itu maksudku." Naeun menghela nafas pendek. "Aku tidak memintamu untuk melupakan semua yang sudah kita lewati. Aku memintamu untuk menerima hubungan baru kita, sebagai teman." jelasnya penuh harap.

Taemin masih menatap lurus ke arah mata Naeun. "Tidak. Tidak untuk saat ini." jawabnya.

"Lalu kapan?" tanya Naeun.

"Setelah aku memastikan bahwa kau memang lebih bahagia setelah berpisah dariku."

»«

Soojung tidak menyadari tatapan Jongin yang terus tertuju kepadanya selama rapat berlangsung. Mungkin lebih tepatnya itu bukan sebuah rapat melainkan makan siang bersama untuk saling mengakrabkan diri. Namun sejak tadi tatapan Soojung terus mengarah ke meja dimana Taemin dan Naeun duduk bersama.

"Soojung-ah, kau tidak perlu mengawasi mereka terus-menerus seperti itu." tegur Jongin yang mulai merasa sikap Soojung terlalu berlebihan.

Soojung melirik ke arah Jongin sejenak sebelum kembali menatap meja lain di samping jendela. "Apa yang sebenarnya mereka bicarakan? Keduanya tampak serius. Bahkan Taemin tidak terlihat seperti biasanya." gumamnya tanpa menghiraukan teguran Jongin.

After Broke Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang