Soojung hanya bisa menggelengkan kepala saat Naeun menceritakan kejadian pagi tadi. Ia hampir tidak bisa menelan makan malamnya karena mendengar kisah cinta teman sekamarnya itu. "Kenapa kalian harus membuatnya menjadi sangat rumit?" tanya Soojung kesal. Ia sangat tahu bagaimana perasaan Naeun pada Taemin yang tidak pernah berubah sedikit pun sejak mereka berpacaran. Ia juga yakin selama ini Taemin merasakan hal yang sama. Mereka berdua sangat naif untuk tidak mengakui kenyataan itu.
"Kau pikir aku mau terlibat dalam situasi seperti ini?" ucap Naeun kesal. Ia merasa terus disalahkan dalam permasalahan yang ia sendiri bahkan tidak mengerti apa dan kenapa.
Soojung meneguk air mineral di depannya sebelum kembali menjawab. "Kalian sendiri yang membuat situasinya menjadi seperti ini. Tidak bisakah kau berterusterang saja pada lelaki itu? Kalian hanya menyakiti satu sama lain jika terus bersikap seperti ini." ucap Soojung. Sudah sangat lama ia ingin mengatakan hal ini namun ia tidak cukup yakin apakah ini hal yang baik untuk hubungan kedua temannya.
"Aku tidak bisa memaafkannya." gumam Naeun tanpa menatap mata lawan bicaranya. "Ia sangat keterlaluan belakangan ini." lanjut gadis itu.
Soojung menghela nafas mendengarnya. "Lalu kau pikir kau tidak keterlaluan selama beberapa bulan ini?" ucap Soojung sinis.
Naeun mengintip tatapan sinis Soojung dari sudut matanya. "Kau sendiri tahu aku melakukan hal itu dengan sangat sulit. Aku juga menyakiti diriku sendiri." Naeun mencoba membela dirinya sendiri.
"Lalu kau pikir itu hal mudah bagi Taemin untuk menyakitimu?"
Naeun merasa seperti dirinya tersambar oleh petir. Kenapa ia tidak menyadari hal itu ketika dirinya sendiri pernah melakukan hal yang serupa? Ia tidak memperhitungkan bagaimana sulitnya Taemin untuk menghindar darinya selama ini dan yang ia lakukan hanya terus muncul di hadapan lelaki itu. Sekarang lihat apa yang ia lakukan ketika Taemin akhirnya memutuskan untuk kembali.
"Son Na Eun-ssi, apa kau sebodoh itu untuk menyadari bahwa Lee Tae Min tidak benar-benar telah melepasmu?" tanya Soojung dengan penuh sindiran.
Naeun mengerucutkan bibir setelah sadar apa kesalahannya. "Soojung-ah.. apa yang harus aku lakukan sekarang?" keluh gadis itu.
Soojung melirik ponsel yang tergeletak di sebelah tangan Naeun. "Ada panggilan masuk di ponselmu sejak tadi." ucap gadis itu yang langsung berhasil membuat orang di hadapannya panik.
"Ini Lee Tae Min." ucap Naeun setelah memegang ponselnya dengan gemetar.
"Aku berani taruhan dia akan minta untuk bertemu." Soojung meraih tasnya lalu berdiri. "Suruh dia datang kesini untuk makan malam. Aku akan kembali ke asrama sekarang." ucap gadis itu lalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Naeun.
Naeun menatap punggung Soojung sampai keluar dari restoran sebelum akhirnya mengangkat sambungan.
"Kau dimana?"
"Makan malam." jawab Naeun yang ia yakini akan langsung dapat dimengerti oleh orang di ujung sambungan.
"Tunggu disana. Aku akan kesana sekarang."
"Hm." jawab Naeun lalu memutuskan sambungan. Ia harap kali ini ia tidak membuat keputusan yang salah untuk kesekian kalinya.
»«
Suara lonceng berbunyi ketika pintu masuk restoran terbuka. Naeun menarik nafas panjang ketika melihat Taemin mulai melangkah ke arah mejanya. Lelaki itu berdiam diri sejenak ketika tiba. Ia menatap Naeun dengan piring kosong di meja secara bergantian. "Kau sudah selesai makan?" tanya Taemin.
Naeun menggeleng.
"Apa ada seseorang sebelumnya disini?" tanya lelaki itu lagi.
Kali ini Naeun mengangkat kedua bahu.
"Apa kau baru saja makan malam dengan Seongwoo?" Taemin bertanya dengan lebih spesifik yang berhasil membuat Naeun menghela nafas.
Gadis itu pun segera memanggil pelayan untuk kembali mengosongkan meja yang mereka tempati. "Sejak kapan kau seposesif ini?" keluh Naeun setelah Taemin akhirnya duduk berhadapan dengannya.
"Kau tidak menjawab pertanyaanku." ucap Taemin tanpa ada nada gurauan.
"Aku bersama Soojung tadi, menemaninya makan." jawab Naeun. "Aku belum makan malam karena kau akan datang." lanjut gadis itu.
Taemin tersenyum lebar setelah mendengar jawaban yang diberikan gadis di hadapannya. "Kalau begitu ayo kita pesan makan malam lebih dulu." ucap lelaki itu lebih bersemangat.
Naeun berdecak mendengar nada semangat yang mendadak muncul. "Ternyata kau tidak benar-benar berubah." gumamnya.
Taemin menatap Naeun sekilas lalu tersenyum sebelum mengambil buku menu. "Aku memang tidak pernah benar-benar berubah. Seharusnya kau tahu itu." jawab Taemin dengan menatap daftar menu.
"Kau sangat kasar padaku belakangan ini. Jangan bilang kau tidak menyadarinya." jawab Naeun datar.
Taemin mendongak dari daftar menu untuk melihat wajah lawan bicaranya. "Maaf. Aku tidak mengerti kenapa aku melakukan hal buruk padamu belakangan ini." ucap Taemin dengan tatapan mata tertuju pada mata Naeun.
Naeun terdiam sesaat sebelum akhirnya berkedip dan mengalihkan pandangan. "Lupakan." jawab gadis itu singkat.
"Apa kau membenciku?" Pertanyaan itu sangat tidak terduga untuk keluar dari bibir Taemin.
Naeun kembali menatap lawan bicaranya namun tidak mengatakan sepatah kata pun. Ia khawatir ia akan kembali mengatakan hal yang salah yang akan membuat mereka kembali berseteru.
"Sampai kapan kita akan terus mengikuti skenario ini?" lanjut Taemin melihat tidak ada respon yang diberikan gadis di depannya. "Aku lelah, Naeun-ah. Aku tidak bisa menahan perasaanku lebih lama lagi."
Naeun mengepalkan tangannya yang berada di bawah meja. Hatinya terasa sangat bergemuruh setelah Taemin memaparkan semua perasaannya selama ini. Air mata nyaris turun dari mata Naeun ketika ia menyadari bahwa yang mereka lakukan selama ini hanya menyakiti satu sama lain. Namun ia masih tidak bisa mengatakan apapun selain menatap lelaki di hadapannya.
"Tidak bisakah kita saling jujur saja? Aku tahu pasti sangat sulit bagimu selama ini karena sikapku yang tidak menentu. Tapi itulah masalahnya. Sekuat apapun keinginanku untuk menjauh darimu, perasaanku selalu lebih kuat untuk menghalanginya." Taemin menutup buku menu yang sedari tadi ada di tangannya. "Dan aku tidak tahan lagi melihat bocah itu terus menempel padamu." lanjut lelaki itu di akhir kalimatnya.
Naeun tertawa mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Taemin sehingga hampir lupa kalimat sebelumnya yang jauh lebih penting. "Kau ternyata lebih posesif dari yang aku duga." jawab gadis itu.
Taemin menganga melihat Naeun yang hanya mendengar kalimat terakhirnya. "Apa kau senang sekarang?" tanya lelaki itu dengan sedikit kesal.
Naeun menganggukan kepala tanpa ragu. "Kau terlihat lucu saat cemburu."
Taemin menghembuskan nafas panjang melihat reaksi Naeun yang sangat berbeda darinya. Jantung lelaki itu hampir melompat dari tempatnya ketika ia mengutarakan semua perasaannya selama ini sedangkan Naeun hanya tertawa dan tersenyum senang tanpa beban.
"Apa kita baik-baik saja sekarang?" tanya Naeun, membuat Taemin kembali memokuskan pandangannya pada gadis itu. Naeun pun kembali tersenyum, kali ini dengan tulus.
Taemin ikut tersenyum melihat senyum yang sangat disukainya itu. "Sekali lagi aku minta maaf." ucapnya.
"Untuk apa?"
"Maaf karena aku tidak akan pernah bisa untuk melepaskanmu."
»«
a/n:
maaf author ga bisa bilang banyak lagi sibuk banget hari ini
ENJOY!
KAMU SEDANG MEMBACA
After Broke Up!
Fiksi PenggemarHubungan yang sudah terjalin empat tahun lamanya terpaksa kandas ketika Naeun dan Taemin memasuki tahun kedua mereka di perguruan tinggi. Tali yang selama ini mereka pegang erat terpaksa mereka lepaskan untuk menghentikan rasa sakit yang selama ini...