dua puluh satu

770 116 9
                                    

Tepuk tangan meriah memenuhi gedung teater yang cukup besar itu. Untuk acara perdana, teater musikal itu terbilang sangat ramai karena semua kursi terisi penuh. Semua pemain merasa sangat tersentuh dengan sambutan yang diberikan oleh penonton. Air mata bahkan nyaris jatuh ke pipi pemeran utama drama musikal itu.

"Kau melakukannya dengan baik, Nuna." Seongwoo memeluk lawan mainnya dalam drama malam itu.

Naeun membalas pelukan lelaki itu sambil menyeka air matanya. "Aku baru tahu seperti ini rasanya berada di panggung yang sebenarnya."

"Kau pasti akan sukses. Tolong jangan lupakan aku jika kau sudah terkenal." ucap Seongwoo lagi dengan sedikit gurauan.

"Baiklah, kurasa sudah cukup pelukan para pemeran utama malam ini." Taemin muncul dari belakang lalu menarik Naeun dari pelukan Seongwoo. "Apa tidak cukup kalian berpelukan dan berpegangan tangan selama drama?" lanjut lelaki itu.

Dagu Seongwoo nyaris terjatuh melihat sikap posesif Taemin. "Kau bilang kau baik-baik saja." gumam lelaki itu.

"Ya, tentu." jawab Taemin. "Tetapi sekarang drama sudah berakhir." lanjutnya.

Naeun menghembuskan nafas mendengarnya. "Kurasa aku akan meninggalkanmu karena sikap posesifmu ini." gumamnya.

Taemin menatap gadisnya dengan tatapan mengancam. "Itu tidak lucu." ancamnya.

Naeun mengibaskan tangannya di depan wajah Taemin, berharap dapat meredakan emosi lelaki itu. "Kau terlalu agresif belakangan ini." ucap Naeun jujur.

"Apakah aku begitu?" tanya Taemin heran. Ia tidak yakin dengan ucapan Son Na Eun.

"Aku lebih senang melihatmu seperti ini." sela Seongwoo dengan cepat. "Dengan sikapmu yang seperti ini berarti kau tidak akan melepaskan Naeun Nuna lagi."

"Aku benci kata lagi." jawab Taemin tanpa celah. "Karena aku tidak pernah benar-benar melepaskannya."

"Baiklah sudah cukup." kali ini Naeun yang menyela kedua lelaki di antaranya. "Kalian bisa menghentikan  pembicaraan konyol ini dan segera turun dari panggung karena semua orang sudah turun sejak tadi." lanjut gadis itu lalu berbalik dengan menggunakan hanboknya yang mengembang di bagian bawah.

"Aku akan membantumu tu—"

Brukkk!!

"Nuna!"

Dalam sekejap terbentuk kerumunan di belakang panggung. Dua orang yang kini tergeletak di atas lantai itu berhasil membuat semua orang khawatir karena jatuh dari panggung yang terbilang tinggi. Seongwoo yang masih di atas panggung segera turun untuk melihat kondisi kedua orang tersebut.

"Nuna, apa kau baik-baik saja?" tanya Seongwoo kepada Naeun yang telungkup di atas Taemin.

Naeun segera mengangkat tubuhnya sambil meringis kesakitan. "Taemin-ah.." panggil Naeun, sadar dirinya tidak langsung menyentuh lantai tetapi terbaring di atas dada Taemin.

Taemin tampak meringis sangat kesakitan ketika mencoba tersenyum dan menjawab, "Syukurlah kau baik-baik saja." ucap lelaki itu lalu kembali meringis sambil menekan dadanya.

"Lee Tae Min!" jerit Naeun panik melihat Taemin yang tampak sangat kesakitan. Ia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada lelaki itu.

"Nuna sebaiknya kau periksa tubuhmu juga, mungkin ada yang terluka." tegur Seongwoo sambil menahan tangan Naeun.

Naeun menangkis tangan Seongwoo. "Apa kau tidak lihat Taemin sedang kesakitan sekarang?" tanya Naeun hampir menjerit.

"Aku akan membawa Taemin ke rumah sakit. Aku ingin kau juga memperhatikan tubuhmu yang mungkin juga terluka. Kumohon jangan panik, ia akan baik-baik saja." jelas Seongwoo lalu perlahan membantu Taemin untuk berdiri bersama satu orang lelaki lainnya.

After Broke Up!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang